Ini Isi Percakapan Hartati Murdaya dan Bupati Buol

Reporter

Editor

Senin, 23 Juli 2012 01:50 WIB

Hartati Murdaya. DOK/TEMPO/Muradi

TEMPO.CO, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi terus menelisik keterlibatan konglomerat Siti Hartati Cakra Murdaya dalam kasus suap Bupati Buol, Amran Batalipu. Saat ini KPK telah menetapkan Amran dan dua direktur di perusahaan Hartati, sebagai tersangka. Majalah Tempo yang terbit Senin 23 Juli 2012 akan memuat sejumlah indikasi penting keterlibatan Hartati dalam kasus suap ini.

Kepada Majalah Tempo, seorang sumber mengungkapkan ada sejumlah komunikasi langsung antara Hartati dan Bupati Buol, terkait pemberian “sumbangan”. Pada akhir Juni 2012 lalu misalnya, setelah menerima paket tas berisi uang Rp 1 miliar dari utusan Hartati, Amran diduga menelepon taipan pengelola Pekan Raya Jakarta itu.

Kepada Hartati, Amran mengucapkan terima kasih karena telah dikirimi “bantuan”. Selanjutnya, menurut sumber yang sama, Hartati diduga menawarkan tambahan uang Rp 2 miliar. Tapi ia mengajukan syarat, “Tolong yang tujuh puluh diurus.” Tak jelas maksudnya, tapi sang sumber menduga angka yang disebut Hartati berhubungan dengan rencana perluasan kebun sawit Hardaya hingga 70 ribu hektare di Sulawesi Tengah.

Wakil Ketua KPK Zulkarnain tidak mau berkomentar soal sahih tidaknya informasi ini. Hartati sendiri berulangkali membantah tudingan ada pemberian suap kepada Amran. Atmajaya Salim, kuasa hukum Hartati, juga menyangkal ada percakapan telepon antara kliennya dan Amran. “Tidak mungkin ada,” ujarnya. “Ibu Hartati tidak tahu nomor telepon seluler Amran.”

SETRI YASRA | RUSMAN PARAQBUEQ | AYU PRIMA SANDI

Berita Terpopuler:
Jokowi Nasi Bungkus, Foke Cumi Saus Tiram

Apa Kata Luna Maya dan Cut Tari, Ariel Bebas

Bergaji Rp 25 Juta, Anggota Dewan Kehabisan Uang

Akbar Tandjung Minta Ical Relakan Kalla

Jika Dipecat, Kalla Malah Untung

Bandara Soekarno-Hatta Akan Dilengkapi Mesin Canggih Ini

Inilah Alasan Mengapa Pria Tertidur Pasca-Seks

Ini Konser Ariel ''Peterpan'' Selama Dibui

Kata Hotman Paris Soal Cut Tari Dituntut Kembali

Kisah Politik di ''Habibie & Ainun'' Dipotong

Berita terkait

Remisi Fahd dan Murdaya Bukan Pelaku Pelapor

10 September 2014

Remisi Fahd dan Murdaya Bukan Pelaku Pelapor

Pemberian pembebasan bersyarat kepada Fahd El Fouz dan Hartati Murdaya bukan sebagai pelaku pelapor.Ada tiga koruptor lagi diberi pembebasan bersyarat

Baca Selengkapnya

KPK Tolak Pembebasan Bersyarat Hartati Murdaya  

2 September 2014

KPK Tolak Pembebasan Bersyarat Hartati Murdaya  

Pembebasan bersyarat yang diberikan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia kepada Hartati Murdaya dinilai tidak memenuhi syarat.

Baca Selengkapnya

Jaksa Tuntut Eks-Pegawai Hartati 4 Tahun Bui  

2 Desember 2013

Jaksa Tuntut Eks-Pegawai Hartati 4 Tahun Bui  

Totok menyatakan akan mengajukan pembelaan atau pleidoi.

Baca Selengkapnya

Pegawai Hartati Murdaya Terancam Dibui 5 Tahun  

24 Oktober 2013

Pegawai Hartati Murdaya Terancam Dibui 5 Tahun  

Totok Lestiyo dinilai berperan menyuap Rp 3 miliar kepada Amran Batalipu yang waktu itu menjabat Bupati Buol.

Baca Selengkapnya

Anak Buah Hartati Murdaya Akhirnya Ditahan

24 September 2013

Anak Buah Hartati Murdaya Akhirnya Ditahan

Seperti biasa, Toto mogok bicara

Baca Selengkapnya

Keluar Penjara, Anak Buah Hartati Diperiksa KPK  

23 Juli 2013

Keluar Penjara, Anak Buah Hartati Diperiksa KPK  

Gondo sebelumnya telah divonis 1 tahun penjara dan denda Rp 50 juta subsider 3 bulan.

Baca Selengkapnya

Bekas Bupati Buol Amran Divonis 7,5 Tahun Penjara

11 Februari 2013

Bekas Bupati Buol Amran Divonis 7,5 Tahun Penjara

Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa, yakni hukuman 12 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Hartati Divonis, Petani Buol Demo  

4 Februari 2013

Hartati Divonis, Petani Buol Demo  

Ketika Hartati divonis, penguasaan lahan perusahaannya di Buol digugat massa.

Baca Selengkapnya

Hartati: Saya Tidak Menyuap, Uang Saya Diambil  

4 Februari 2013

Hartati: Saya Tidak Menyuap, Uang Saya Diambil  

Sampai vonis diketok, Hartati Murdaya membantah tuduhan suap.

Baca Selengkapnya

Hartati: Saya Korban Kebijakan Pemerintah  

4 Februari 2013

Hartati: Saya Korban Kebijakan Pemerintah  

Hartati mengklaim divonis akibat undang-undang yang tak pas.

Baca Selengkapnya