PAN Berharap Gandeng Pemerintah 'Hadang' RUU Pemilu  

Reporter

Editor

Minggu, 28 November 2010 19:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Juru Bicara fraksi PAN di DPR, Teguh Juwarno mengatakan, partainya terus akan mengkritisi soal klausul anggota parpol yang diperbolehkan mendaftar jadi komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam proses revisi beleid pemilu.

"Jalan masih panjang. Kami akan berjuang di pembahasan tingkat Badan Legislatif, atau mengajak pemerintah untuk tidak menggolkan klausul itu saat pembahasan undang-undang bersama pemerintah," ujarnya kepada Tempo, Ahad (28/11).

PAN menyadari bahwa kesempatan untuk menghadang kesepakatan yang didapat melalui pemungutan suara di Komisi Pemerintahan DPR, sangat berat untuk digagalkan. Namun, kata Teguh, PAN ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa demokrasi yang sehat berawal dari penyelenggaraan pemilu yang tidak dicampuri oleh tangan partai politik dalam Komisi Pemilihan Umum. "Dalam lembaga penyelenggara pemilu sebaiknya memang pemain (parpol) tidak campur tangan," ujarnya.

Sebelumnya, pada Rabu (24/11), Komisi II DPR menggelar rapat internal untuk memutuskan sejumlah pasal dalam rancangan revisi Undang Undang Nomor 22 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Keputusan diambil melalui mekanisme pemungutan suara (voting) fraksi.Hasil voting tersebut memutuskan anggota partai politik bisa mendaftarkan diri sebagai anggota KPU dan Bawaslu, sekalipun dengan syarat mengundurkan diri pada saat mendaftar.

Anggota KPU dan Bawaslu dari partai politik yang bisa mengikuti pendaftaran anggota KPU adalah anggota yang partainya memenuhi persyaratan ambang batas suara untuk berada di parlemen. Keputusan internal Komisi II ini mendapatkan penolakan dari sejumlah organisasi pemantau dan pemerhati pemilu karena dianggap tidak sesuai Konstitusi.

Teguh menerangkan, jika memang keputusan internal Komisi Pemerintahan tetap tidak terbendung, maka PAN akan memasukan pengetatan persyaratan. Itu dilakukan untuk menjaga kredibilitas KPU di 2014 dan pemilu berikutnya. "Persyaratan akan kami perjuangkan lebih ketat lagi,' ujarnya.

Menurut Teguh, saat ini bola keputusan gol atau tidaknya pasal yang mengatur soal bolehnya anggota partai politik duduk di KPU ada di tangan pemerintah. "Maka akan kita dorong itu," ujarnya.

Hal yang sama diutarakan oleh politisi Fraksi Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin. Menurut dia, partai politik harus melepas kepentingan dalam penyelenggaraan pemilihan umum. Hasil kesepakatan sejumlah partai yang membolehkan anggota partai masuk KPU itu akan membuat lembaga tersebut sangat sarat kepentingan politik dalam tubuh penyelenggara pemilihan umum.

Pembahasan Undang Undang Penyelenggaraan Pemilihan Umum berlangsung alot. Dari seluruh fraksi yang ada di DPR hanya ada dua fraksi yang tidak menyetujui klausul bolehnya anggota parpol masuk KPU. Kedua partai itu adalah Fraksi PAN dan Demokrat.

SANDY INDRA PRATAMA

Berita terkait

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

6 hari lalu

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta

6 hari lalu

Zulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta

PAN berencana menjalin koalisi dengan sejumlah partai lain untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

7 hari lalu

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

Nama Yandri Susanto menyusul disiapkan oleh PAN sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo. Sebelumnya, ada Eko Patrio.

Baca Selengkapnya

Petinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang

7 hari lalu

Petinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang

Petinggi PAN menyampaikan doa politik tentang jatah menteri di kabinet dalam Rakornas partainya di Jakarta, yang dihadiri Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Rakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah

7 hari lalu

Rakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah

Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam doanya di Rakornas, turut membahas jatah menteri untuk partainya di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

7 hari lalu

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.

Baca Selengkapnya

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.

Baca Selengkapnya

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

10 hari lalu

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

14 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

17 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya