Heru Budi Pastikan Guru Honorer di Jakarta Masuk KKI Tahun Ini

Reporter

Desty Luthfiani

Editor

Imam Hamdi

Rabu, 7 Agustus 2024 16:14 WIB

PLT Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat Konferensi Pers dalam acara Festival Seni Budaya Bagi Penyandang Disabilitas di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta Pusat, 7 Agustus 2024. Heru mengatakan dari 2995 disabilitas, setengahnya sudah menerima Bansos, sisanya sedang didata. Kedepannya Heru berharap agar segera tercover. TEMPO/ILHAM BALINDRA

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memastikan guru honorer di DKI Jakarta dapat terakomodir dalam kuota pendaftaran kontrak kerja individu (KKI) tahun ini. Jumlahnya ada sebanyak 2.650 orang.

Heru tidak menjelaskan secara detail apakah pendaftaran tersebut semuanya tetap dilakukan pada Agustus 2024 atau dilakukan secara bertahap.

"Insyaallah semuanya dapat. Jadi kalau dari data yang ada, itu ada namanya penata usaha, ada di luar itu. Tetapi yang benar-benar guru datanya kurang lebih 2.000-an sekian. Insyaallah bisa dimasukkan KKI semuanya," kata Heru Budi di Gedung Kesenian DKI Jakarta pasa Rabu, 7 Agustus 2024.

Kabar penambahan kuota itu sebelumnya dibocorkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budi Awaluddin. Menurut dia penambahan itu atas pertimbangan ada masukan dari DPRD untuk mengangkat semua guru honorer di Jakarta dalam kontrak KKI, setelah polemik kebijakan cleansing guru honorer mencuat.

Sebelumnya, Budi menjelaskan total jumlah guru honorer di DKI Jakarta ada 4.127 pengajar. Ternyata angka itu adalah campuran guru honorer dan tenaga pendidik seperti administrasi, petugas keamanan dan kebersihan. Setelah dicek lagi, jumlah guru honorer hanya ada sekitar 2.650.

Advertising
Advertising

"Setelah kami data jumlahnya 2.650 di DKI Jakarta dan Insyaallah mudah-mudahan mereka akan masuk KKI semua," kaya Budi di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin, 5 Agustus 2024.

Pasca polemik cleansing guru honorer mencuat, ada sekitar 141 guru honorer yang diberhentikan, mereka kemudian membuat aduan ke perhimpunan pendidik dan guru (P2G) dan LBH Jakarta. Kebijakan cleansing tersebut juga dikritik oleh anggota dewan.

Namun, Disdik berkilah cleansing dipakai sebagai penataan dan penertiban. Setelah banyak pihak protes akhirnya mereka berencana membuka kuota pendaftaran KKI sebanyak 1.700 saja pada Agustus 2024 ini, sisanya mereka diminta untuk ikut seleksi PPPK dengan kuota 1.900 orang tapi saingannya seluruh Indonesia atau mempersiapkan diri mendaftar pada tahun depan.

Kendati demikian, dengan adanya perubahan kuota dari 1.700 ke 2.600, Budi belum bisa memastikan apakah jadwal pendaftaran tetap berlangsung pada Agustus atau berubah. "Tergantung nanti anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBDP) diketok kapan. Kalau September ya mungkin langsung bisa semua (diangkat). Kalau November lihat nanti 1.700 dulu atau apa," ujar Budi.

Dia berharap jadwal pendaftaran KKI pada Agustus bulan ini tidak berubah. "Ya nanti kami lihat di pekan ketiga atau keempat."

Pilihan editor: Koalisi Masyarakat Sipil Dorong Komnas HAM Tolak Revisi UU TNI-Polri

Berita terkait

Apa Itu Perumahan Vertikal yang Ditawarkan Ridwan Kamil Untuk Warga Jakarta?

13 jam lalu

Apa Itu Perumahan Vertikal yang Ditawarkan Ridwan Kamil Untuk Warga Jakarta?

Ridwan Kamil mengatakan bahwa salah satu upaya penyelesaian pemukiman kumuh di Jakarta ialah dengan membangun perumahan vertikal.

Baca Selengkapnya

Guru Honorer Korban Percaloan di Kabupaten Langkat Mencari Keadilan

18 jam lalu

Guru Honorer Korban Percaloan di Kabupaten Langkat Mencari Keadilan

Ratusan guru honorer korban percalona di Kabupaten Langkat masih terus menuntut haknya.

Baca Selengkapnya

Sosok Teguh Setyabudi, Calon Pj Gubernur Jakarta yang Banyak Didukung Fraksi DPRD

3 hari lalu

Sosok Teguh Setyabudi, Calon Pj Gubernur Jakarta yang Banyak Didukung Fraksi DPRD

Teguh menjadi calon Pj Gubernur Jakarta yang paling banyak mendapat dukungan dari DPRD.

Baca Selengkapnya

DPRD Jakarta Berharap Presiden Pertimbangkan Tiga Calon Pj Gubernur yang Diusulkan Dewan

3 hari lalu

DPRD Jakarta Berharap Presiden Pertimbangkan Tiga Calon Pj Gubernur yang Diusulkan Dewan

DPRD Jakarta sudah menetapkan tiga usulan untuk menjadi calon Pj Gubernur Jakarta, Mereka adalah Teguh Setyabudi, Tomsi Tohir dan Akmal Malik.

Baca Selengkapnya

PSI Tak Ingin Heru Budi Jadi Pj Gubernur Jakarta, Cocok Sebagai Kasetpres Saja

4 hari lalu

PSI Tak Ingin Heru Budi Jadi Pj Gubernur Jakarta, Cocok Sebagai Kasetpres Saja

PSI mengungkap alasan tidak mengusulkan Heru Budi Hartono menjadi Pj Gubernur DKI

Baca Selengkapnya

Kepedulian Pj. Gubernur Heru dan Upaya Pemprov Masifkan Energi Bersih

4 hari lalu

Kepedulian Pj. Gubernur Heru dan Upaya Pemprov Masifkan Energi Bersih

Pj. Gubernur Heru Budi mendorong energi bersih di Jakarta melalui PLTS, transportasi publik listrik, dan sinergi multi-pihak guna mencapai target emisi nol karbon pada 2060.

Baca Selengkapnya

PDIP Ungkap Alasan Usulkan Kembali Heru Budi Jadi Pj Gubernur DKI

4 hari lalu

PDIP Ungkap Alasan Usulkan Kembali Heru Budi Jadi Pj Gubernur DKI

Menurut Rio, Heru Budi Hartono sudah berpengalaman selama dua tahun menjadi Pj Gubernur sejak awal dilantik 17 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Nama Heru Budi dalam Daftar Nama Usulan Calon Pj Gubernur Jakarta

4 hari lalu

Tak Ada Nama Heru Budi dalam Daftar Nama Usulan Calon Pj Gubernur Jakarta

Berikut 3 daftar nama usulan Pj Gubernur Jakarta yang diusulkan DPRD DKI. Tidak ada nama Heru Budi.

Baca Selengkapnya

Ini Tiga Nama Calon Penjabat Gubernur Jakarta Pengganti Heru Budi

4 hari lalu

Ini Tiga Nama Calon Penjabat Gubernur Jakarta Pengganti Heru Budi

Heru Budi tak lagi diusulkan jadi penjabat Gubernur Jakarta. Tiga nama calon pengganti Heru di Jakarta adalah pejabat di Kementerian Dalam Negeri

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Sepakat Kirim 3 Nama Calon Pj Gubernur Jakarta ke Kemendagri

4 hari lalu

DPRD DKI Sepakat Kirim 3 Nama Calon Pj Gubernur Jakarta ke Kemendagri

DPRD DKI Jakarta sepakat untuk mengusulkan tiga nama Penjabat Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya