65 Ton Amunisi Meledak di Gudang Peluru Kodam Jaya, Apa Kata Panglima TNI Agus Subiyanto?

Rabu, 3 April 2024 10:29 WIB

Panglima TNI terpilih Jenderal Agus Subiyanto saat dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu 22 November 2023. Adapun Agus dilantik untuk menggantikan Laksamana Yudo Margono yang segera memasuki masa pensiun. Jenderal Agus Subiyanto dilantik Presiden Jokowi sebagai KSAD menggantikan Jenderal Dudung Abdurrahman pada 25 Oktober 2023. Karier Agus pun cukup moncer, terutama setelah menjabat sebagai Dandim 0735/Surakarta pada 2009-2011 atau bertepatan saat Presiden Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Selain itu, Agus juga pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), Pangdam Siliwangi, dan Wakil Kepala KSAD sebelum dilantik menjadi KSAD. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ribu amunisi yang tersimpan dalam gudang peluru milik Kodam Jaya, di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat meledak pada Sabtu, 30 Maret 2024. Adanya insiden tersebut, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengeluarkan beberapa pernyataan.

65 ton amunisi meledak

Agus Subiyanto mengatakan amunisi yang meledak dalam peristiwa kebakaran Gudang Amunisi Daerah atau Gudmurah Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor berjumlah 65 ton. "Ada MKK (Munisi Kaliber Kecil) dengan MKB (Munisi Kaliber Besar). Jadi, seluruhnya ada 65 ton tonasenya," kata Agus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 31 Maret 2024.

Agus menjelaskan 65 ton amunisi kedaluwarsa tersebut merupakan gabungan dari beberapa satuan di Kodam Jaya.

Penyebab ledakan ialah gesekan amunisi yang kedaluwarsa

Advertising
Advertising

Panglima TNI mengatakan dugaan sementara penyebab terjadinya ledakan dan kebakaran lantaran disebabkan oleh gesekan amunisi yang kedaluwarsa. Pada konferensi pers, Ahad, 31 Maret lalu di lokasi, Agus menyebut jika amunisi yang kedaluwarsa memiliki sifat yang sensitif terhadap panas.

"Kalau sudah expired itu relatif sensitif, kena gesekan, kena gerakan, kena panas mudah meledak," kata Agus.

Kendati begitu, ia memastikan jika pemicu sumber ledakan tidak berasal dari adanya hubungan pendek arus listrik. Sebab, menurut dia, aliran listrik juga bersifat sensitif dan dapat memicu terjadinya ledakan. "Di dalam gudang dipastikan steril dari aliran listrik," ujar Agus.

Presiden Jokowi telah beri arahan

Agus Subiyanto mengatakan, Presiden Jokowi telah memberikan arahan agar masalah ledakan Gudang Amunisi Daerah atau Gudmurah Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor segera diselesaikan.

"Ya, agar segera diselesaikan. Apabila ada yang terdampak segera diselesaikan," kata Agus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Awad, 31 Maret 2024.

Sebut tak akan relokasi Gudmurah

Meski mengalami ledakan yang besar, Panglima TNI mengatakan tak akan merelokasi Gudmurah karena sudah sesuai Standar Prosedur Operasi (SOP). Menurutnya, pembangunan Gudmurah Kodam Jaya sudah sesuai SOP yang dilengkapi dengan bunker dan tanggul. Terlebih lagi, kata dia, tak ada korban jiwa saat ledakan dan pascaledakan.

“Sudah di-bunker, sehingga tidak ada permasalahan korban jiwa, SOP sudah bagus. Bunker kemudian ada tanggul,” tutur Agus.

“Jadi memang tempat itu tidak hanya gudang amunisi disposal, amunisi expire di situ ada juga beberapa gudang lainnya tidak akan direlokasi hanya kita perbaiki karena itu sudah SOP,” ujar Agus, Selasa 2 April 2024 dikutip dari Antara.

Akan evaluasi SOP penyimpanan amunisi

Di sisi lain, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto akan mengevaluasi SOP penyimpanan amunisi di Gudmurah. Hal itu disampaikan Agus untuk menanggapi kebakaran Gudmurah Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, pada Sabtu, 30 Maret 2024.

"Tentunya dengan kejadian ini kami akan mengevaluasi. Kami akan lebih, apabila amunisi sudah terkumpul, sistem pemeriksaan akan kami percepat, dan akan segera kami disposal (dibuang)," kata Agus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 31 Maret 2024 dilansir dari Antara.

Agus menekankan percepatan pembuangan ataupun peledakan akan dilakukan pihaknya agar peristiwa di Gudmurah Kodam Jaya, Kabupaten Bogor, tidak terulang kembali.

"Itu saja (percepatan), karena ini kan kami sedang menunggu tahap-tahap tadi itu, tetapi sebelum waktu di-disposal sudah meledak karena tadi itu, sensitif tadi, ya, si amunisi tersebut," ujarnya.

Targetkan investigasi cepat selesai

Terakhir, Agus Subiyanto menargetkan investigasi ledakan amunisi di Gudmurah dapat selesai secepatnya. “Ya, secepatnya. Kami sudah ada satuan yang melaksanakan investigasi di TKP (tempat kejadian perkara), sudah dibentuk," kata Agus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 31 Maret 2024.

Panglima TNI lantas menjelaskan tim investigasi sudah bekerja dan berada di lokasi gudang peluru yang kebakaran. "Ya kami ada polisi militer. Tim investigasi sudah ada di lokasi dari malam," ujarnya tentang pelibatan satuan dalam investigasi kebakaran Gudmurah.

ANANDA RIDHO SULISTYA | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO I JULI HANTORO I

Pilihan Editor: Ragam Pernyataan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Soal Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana

Berita terkait

Reformasi 1998: Amien Rais Terima Telepon dari Mabes TNI Sebelum Batalkan Aksi Mahasiswa di Monas Desak Soeharto Mundur

1 hari lalu

Reformasi 1998: Amien Rais Terima Telepon dari Mabes TNI Sebelum Batalkan Aksi Mahasiswa di Monas Desak Soeharto Mundur

Kisah awal reformasi pada 20 Mei 1998, tiba-tiba Amien Rais membatalkan aksi desak Soeharto mundur di Monas. Apa alasannya membatalkan kegiatan ini?

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

13 hari lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

15 hari lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

25 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

31 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

32 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

35 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

36 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

36 hari lalu

Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

Berikut kronologi perubahan istilah KKB menjadi OPM yang menuai kritik dari sejumlah pihak, serta pendekatan yang bakal dilakukan TNI di Papua.

Baca Selengkapnya

TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM, Apa Konsekuensinya?

37 hari lalu

TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM, Apa Konsekuensinya?

Perubahan istilah KST dan KKB menjadi OPM dianggap tidak akan menyelesaikan konflik, bahkan malah meningkatkan kekerasan

Baca Selengkapnya