Apa Penyebab PPP Tidak Lolos ke Senayan Menurut Pengamat Politik?

Editor

Nurhadi

Kamis, 21 Maret 2024 14:22 WIB

Plt Ketua Umum PPP MUhammad Mardiono saat meluncurkan logo baru yang akan digunakan partainya menyambut Pemilu 2024. di Jakarta, Kamis (5/1/2023). ANTARA/HO-Humas PPP

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk pertama kalinya tak lolos ke parlemen karena tak melewati 4 persen ambang batas parlemen. Partai berlambang Ka'bah itu hanya memperoleh suara nasional sebanyak 5.879.777 atau sekitar 3,87 persen.

Lantas, apa penyebab PPP gagal melaju ke Senayan menurut pengamat politik?

Direktur Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, mengatakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan PPP gagal lolos ke Senayan. Agung mencontohkan, dukungan PPP terhadap pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud Md tak mampu menarik suara elektoral.

Penyebabnya, kata dia, adalah perbedaan ideologi partai dan paslon. Menurut dia, pasangan Ganjar-Mahfud secara institusional lebih mengidentikkan kaum nasionalis, sementara PPP adalah partai dengan latar belakang nilai-nilai Islam.

Perbedaan itu membuat PPP tak mendapat efek ekor jas atau pengaruh dari Ganjar-Mahfud. “Di sinilah efek ekor jas tidak mengalir deras untuk PPP,” kata Agung saat dihubungi, Rabu, 20 Maret 2024.

Advertising
Advertising

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai terdapat tiga persoalan mendasar di tubuh PPP yang menyebabkan partai tersebut terempas dari Parlemen.

Persoalan pertama misalnya, penggulingan Suharso Monoarfa yang terlibat polemik “Amplop Kyai” turut serta dalam mendorong kegagalan PPP. “Beberapa langkah yang dilakukan Suharso tidak diteruskan oleh Mardiono yang menggantikannya. Hasilnya, simpul PPP buyar di tengah jalan,” ujar Dedi.

Pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan salah satu faktor PPP tak lolos parlemen adalah terjadinya konflik di pucuk pimpinan partai pada September 2022.

Ketika itu, Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas atau Plt Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa. Pergantian ini buntut dari kontroversi Suharso soal amplop kiai yang memicu masalah internal partai.

“Konflik yang menyertasi PPP sebelum Pemilu membuat pandangan publik tidak baik. Ini merugikan PPP,” kata Ujang saat dihubungi pada Rabu, 20 Maret 2024.

Ujang menilai menjelang Pemilu sebuah partai mesti mengonsolidasikan mesin partai agar bisa berjalan maksimal, bukan justru berkonflik. Dalam keadaan seperti ini, Ujang menilai berdampak pada lengahnya partai dalam Pemilu.

“Sebelum Pemilu harusnya konsolidasi dan bersatu, kerja keras. Kurang bersatu dan lengah,” tutur Ujang.

ANDI ADAM FATURAHMAN | ADIL AL HASAN

Pilihan Editor: Tidak Mencapai Ambang Batas Parlemen 4 Persen, Begini Respons PPP dan PSI

Berita terkait

Disebut Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jatim, Awiek: Saya Kembalikan ke Partai

1 hari lalu

Disebut Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jatim, Awiek: Saya Kembalikan ke Partai

Politikus PPP Achmad Baidowi mengapresiasi pendapat yang menyebut dirinya layak maju di Pilkada Jawa Timur menjadi pesaing Khofifah.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

1 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

PPP Ogah Muluk-muluk Usung Calon di Pilkada DKI Jakarta

2 hari lalu

PPP Ogah Muluk-muluk Usung Calon di Pilkada DKI Jakarta

Politikus PPP Sandiaga Uno disebut memiliki potensi yang besar untuk disandingkan dengan nama-nama beken yang bakal maju di Pilkada DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Awiek PPP Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

2 hari lalu

Pengamat Sebut Awiek PPP Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

Politikus PPP Achmad Baidowi meraih 359.189 suara nasional di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

2 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

Beberapa pengamat memandang pembentukan Presidential Club yang direncanakan oleh Prabowo sebagai hal positif. Namun ada hal yang juga perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Suara PPP di 35 Dapil Banten Pindah ke Partai Garuda

2 hari lalu

KPU Bantah Suara PPP di 35 Dapil Banten Pindah ke Partai Garuda

KPU membantah tudingan PPP mengenai perpindahan suara dari PPP kepada Partai Garuda di 35 daerah pemilihan (dapil) di Provinsi Banten.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Belum Tentukan Sikap Politik Resmi di Pilkada Jawa Timur

3 hari lalu

PPP Sebut Belum Tentukan Sikap Politik Resmi di Pilkada Jawa Timur

PPP menyatakan sifat politiknya di Pilkada Jawa Timur masih dinamis. Antara mendukung Khofifah atau membentuk koalisi baru.

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

3 hari lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

4 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

5 hari lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya