TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia atau PSI lagi-lagi menjadi sorotan publik. Terbaru, ada tayangan video yang menampilkan anggota PSI merayakan ulang tahun Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari. Video ini menjadi perbincangan di media sosial.

Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, telah mengeluarkan pernyataan menanggapi video tersebut. "Itu kuenya dari karyawan KPU sendiri," kata Grace, Kamis, 14 Maret 2024. Grace menjelaskan, video tersebut direkam selama proses rekapitulasi nasional hasil pemungutan suara Pemilu 2024.

Sorotan terhadap PSI

1. Tolak Pengadaan Pin Emas

PSI DKI Jakarta menolak pengadaan pin emas dalam anggaran pakaian dinas anggota DPRD DKI periode 2024-2029. "Secara prinsip PSI konsisten untuk menolak anggaran-anggaran yang sifatnya pemenuhan hal mewah seperti pin emas anggota DPRD," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina, Selasa, 12 Maret 2024.

Elva menjelaskan, PSI menolak penggunaan anggaran untuk kemewahan yang tidak memprioritaskan kepentingan rakyat. "Namun jika ada pin emas di anggaran tersebut, kami tegas menolak dan pasti akan kami kembalikan," katanya.

2. Dana Kampanye

Pengeluaran kampanye PSI telah mencapai salah satu yang tertinggi di antara 18 partai politik yang ikutdalam Pemilu 2024. Menurut Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) yang dirilis oleh KPU, total dana yang diterima oleh partai tersebut mencapai Rp80 miliar, sementara pengeluarannya hampir sama dengan selisih hanya Rp1.966.192.

Seluruh 580 calon anggota legislatif PSI telah melaporkan LPPDK mereka. Dengan jumlah dana kampanye ini, PSI menduduki peringkat ketiga dengan penerimaan dan pengeluaran tertinggi.

3. Lonjakan Suara dalam Rentang 24 Jam

Perolehan suara PSI meningkat signifikan pada Maret 2024. Suara partai yang dipimpin anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep itu menembus angka 3,13 persen. PSI membutuhkan 0,87 persen lagi menjadi 4 persen untuk bisa menempatkan wakil di parlemen. Lonjakan suara PSI itu berselang waktu 24 jam pada 1 Maret hingga 2 Maret 2024.

Data Sirekap pukul 13.00 WIB, pada 2 Maret 2024, memperlihatkan suara PSI bertambah 98.869 berselang 24 jam. Suara PSI yang mulanya 2.300.600 pada 1 Maret 2024 pukul 12.00 WIB bertambah menjadi 2.399.469 suara pada 2 Maret pukul 13.00 WIB atau 3,13 persen

Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Julius Ibrani yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mencurigai lonjakan angka tersebut. “Nyaris sempurnalah pembajakan Pemilu 2024 oleh rezim despotik ini untuk kepentingan dan ambisi kekuasaan Jokowi, keluarga, dan kroni-kroninya,” katanya, Jumat, 2 Maret 2024.

AMELIA RAHIMA SARI | EKA YUDHA SAPUTRA | ANTARA

Pilihan Editor: Sebulan Usai Coblosan Pemilu 2024: Jokowi Banjir Kritikan, Lonjakan Suara PSI, Hak Angket dan Gugatan ke MK Bergulir