Rekapitulasi Suara KPU: Prabowo-Gibran Unggul di Riau, Raup 1,9 Juta Suara

Kamis, 14 Maret 2024 01:06 WIB

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari (kanan) menyapa anggota Bawaslu saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional di Gedung KPU, Jakarta, Senin, 11 Maret 2024. KPU memulai rapat rekapitulasi nasional untuk 38 provinsi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka unggul dalam perolehan suara calon presiden dan wakil presiden di Riau. Keunggulan itu berdasarkan rapat pleno rekapitulasi hasil perolehan suara nasional di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengesahkan perolehan suara Pilpres di Riau berdasarkan hasil rekapitulasi itu. Sebelum mengesahkan perolehan suara, Hasyim memastikan tak ada catatan dari saksi pasangan calon.

"Saksi pasangan calon ada catatan? Cukup? Dapat kita sahkan ya, bismillah sah," kata Hasyim dalam rapat pleno terbuka itu.

Ketua KPU Provinsi Riau Rusidi Rusdan mengungkapkan bahwa pasangan Anies Basewedan - Muhaimin Iskandar memperoleh sebanyak 1.400.093 suara, pasangan Prabowo-Gibran 1.931.113 suara, dan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud Md 357.298 suara.

"Jumlah pengguna hak pilih keseluruhan, laki-laki 1.851.430, perempuan 1.897.500, jumlah 3.748.930," kata Rusidi.

Advertising
Advertising

Rusidi mengatakan secara keseluruhan, jumlah suara Riau mencapai 3.748.930. Jumlah suara sah dalam pemilihan presiden dan wakil presiden di Riau mencapai 3.688.504 suara. Adapun jumlah suara tidak sah mencapai 60.426 suara.

Menurut Rusidi, jumlah pemilih yang tercatat pada daftar pemilih tetap (DPT) di Provinsi Riau sebanyak 4.732.174 orang, dengan rincian 2.399.163 laki-laki dan 2.333.011 perempuan. Dari jumlah itu, pemilih yang menggunakan hak pilihnya mencapai 3.605.524 orang.

Selain itu, Rusidi menuturkan ada 45.642 orang yang menggunakan hak pilihnya dari daftar pemilih tambahan (DPTb), dengan rincian 25.818 laki-laki dan 19.824 perempuan. Sedangkan jumlah daftar pemilih khusus (DPK) mencapai 97.764 orang, dengan rincian 48.800 dan 48.964 perempuan.

Pilihan Editor: Kemhan Bilang Mayor Teddy Masih Bertugas sebagai Ajudan Prabowo, Ini Alasannya

Berita terkait

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

6 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Soroti Potensi Masalah Sirekap di Pilkada, Ini Sederet Polekmiknya

17 jam lalu

Hakim MK Soroti Potensi Masalah Sirekap di Pilkada, Ini Sederet Polekmiknya

Hakim MK Arief Hidayat mewanti-wanti KPU soal permasalahan Sirekap di pilkada 2024. Arief mencontohkan Sirekap juga sempat menjadi polemik dalam sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

1 hari lalu

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

MK akan memberi tahu kelengkapan tambahan yang dibutuhkan dari pemohon jika perkara mereka lanjut ke pembuktian berikutnya setelah dismissal.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

1 hari lalu

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

Mahfud Md mengatakan Pilpres 2024 secara hukum konstitusi sudah selesai, tapi secara politik belum karena masih banyak yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

1 hari lalu

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

1 hari lalu

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

Mahfud Md menyebut curangan pemilu saat ini bentuknya mirip dengan pemilu yang belangsung era Orde Baru, karena pemenang telah ditentukan.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

1 hari lalu

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

Pakar menilai sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengambil jalan yang sama.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

1 hari lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 hari lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya