5 Gerakan Mahasiswa Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah dan Pemicunya

Senin, 5 Februari 2024 07:00 WIB

Trisakti University students and police forces clash in May 1998 (Ministry of Defense of the Republic of Indonesia)

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sejarah Indonesia, gerakan mahasiswa kerap menjadi tonggak sejarah nasional. Sejumlah aksi mahasiswa di Indonesia muncul karena proses demokrasi dianggap tidak berjalan sebagai mana mestinya. Setidaknya ada 5 periode ketika ribuan mahasiswa turun ke jalan untuk protes kepada pemerintah.

Dilansir dari berbagai sumber, inilah 5 aksi mahasiswa terbesar di Indonesia:

1. Hari Tritura (Angkatan 66)

Sebelum tahun 1960-an, gerakan mahasiswa cenderung bersifat kedaerahan. Namun di sekitar tahun 1965-1966, gelombang aksi mahasiswa besar-besaran untuk pertama kalinya terjadi di Indonesia. Saat itu, puluhan ribu mahasiswa menggelar demonstrasi. Puncaknya dikenal sebagai Hari Tritura (Tri Tuntutan Rakyat) yang diperingati setiap tanggal 10 Januari.

Momen itu disebut sebagai tonggak sejarah lahirnya Orde Baru. Peringatan ini bermula dari tragedi berdarah Gerakan 30 September 1965 yang mengakibatkan adanya aksi yang diprakarsai oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).

Advertising
Advertising

Gerakan Mahasiswa dan pemuda itu turun ke jalan lantaran pemerintahan Orde Lama yang lambat dan tidak tegas terhadap PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dianggap sebagai biang kerusuhan pada Gerakan 30 September 1965.

2. 1998

12 Mei 1998 merupakan aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai elemen mahasiswa, termasuk Mahasiswa Universitas Trisakti. Demonstrasi dipicu mulai goyahnya ekonomi Indonesia sejak awal 1998 akibat pengaruh krisis finansial Asia sejak 1997 dan menuntut Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden RI.

Kala itu, sekitar pukul 12.30 WIB, aksi damai dilakukan dari kampus Trisakti menuju Gedung Nusantara, tetapi massa aksi diblokade pasukan Polri dan militer. Negoisasi dengan aparat keamanan sempat dilakukan, namun pada 17.15 WIB, mahasiswa memutuskan bergerak mundur, diikuti bergerak majunya aparat keamanan yang menghujani mahasiswa dengan tembakan.

Mahasiswa panik, berlarian dan berhamburan ke sembarang arah. Naasnya, pukul 20.00 WIB dipastikan empat orang mahasiswa tewas tertembak dan satu orang dalam keadaan kritis. Meskipun pihak aparat keamanan membantah telah menggunakan peluru tajam, hasil otopsi menunjukkan kematian disebabkan peluru tajam.

Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada. Peristiwa penembakan empat mahasiswa Universitas Trisakti ini juga digambarkan dengan detail dan akurat oleh seorang penulis sastra dan jurnalis, Anggie D. Widowati dalam karyanya berjudul Langit Merah Jakarta.

3. Demo Kenaikan BBM 2012

Tahun 2012 dinilai sebagai demonstrasi besar-besaran yang dilakukan serentak di 33 Propinsi dan 340 Kabupaten atau Kota. Kegiatan ini terkonsentrasi langsung di ibu kota Provinsi, kabupaten dan beberapa aksi dilakukan juga di berbagai kantor kecamatan dan desa.

Sementara dalam catatan Tempo, kepolisian Daerah Metro Jaya memperkirakan jumlah demonstran meningkat dua kali lipat, yang sebelumnya diperkirakan hanya mencapai 4000 orang. Massa terbesar dari gerakan unjuk rasa ini dilingkupi oleh para buruh, petani, nelayan, PKL, Mahasiswa dan simpatisan dari partai oposisi saat itu PDIP dan Gerindra.

4. Revisi UU KPK

Para mahasiswa di berbagai daerah menggelar unjuk rasa pada Senin, 23 September 2019. Di Jakarta, misalnya, demonstrasi mahasiswa dari sejumlah universitas menolak perubahan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (revisi UU KPK) dan rancangan aturan lain yang dianggap kontroversial di depan Kompleks Parlemen.

5. Aksi Tolak RKUHP

Sejumlah massa dari berbagai kalangan melakukan aksi tolak draf Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) di depan gedung DPR RI pada Senin, 5 Desember 2022. Massa aksi ini terdiri dari buruh, mahasiswa, Greenpeace, Walhi, LBH, serta kelompok pejuang perempuan. Massa membentangkan poster 'Menolak Pengesahan RKUHP' dan menaburkan bunga di depan gedung DPR RI sebagai bentuk penolakan pengesahan draf RKUHP.

DIMAS KUSWANTORO | DELFI ANA HARAHAP | FATHUR RACHMAN | MUHAMMAD HENDARTYO

Pilihan Editor: Seruan Padjadjaran Selamatkan Demokrasi, Ketua BEM Unpad Turun ke Jalan

Berita terkait

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

6 jam lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

6 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

6 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

7 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

8 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

9 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

10 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

12 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

13 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

13 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya