Debat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan

Senin, 8 Januari 2024 13:35 WIB

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, sempat mengomentari pembatalan proyek kapal selam PT PAL dengan Korea Selatan (Korsel). Pembatalan itu diklaim Ganjar dilakukan oleh Menteri Pertahanan yang juga capres nomor 2, Prabowo Subianto.

“Ketika kita membuat kapal selam yang sudah dimulai dari Bapak (Prabowo) yang kerja sama anak kalau tidak salah Bapak batalkan dengan Korea Selatan. Tolong Pak kalau saya keliru,” kata Ganjar saat debat capres ketiga Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, yang digelar pada 7 Januari 2024 di Istora Senayan, Jakarta Pusat.

Hal itu disampaikan Ganjar dalam debat capres ketiga Pemilu Presiden atau Pilpres 2024, yang berlangsung pada 7 Januari 2024 di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Debat capres kali ini merupakan debat kedua dari lima debat yang dijadwalkan oleh KPU sebelum Pemilu Presiden 2024 pada 14 Februari mendatang. Tema debat kali ini mencakup isu-isu pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Ganjar sebelumnya telah menanyakan kepada Prabowo tentang prioritas pertahanan dalam negeri, apakah berfokus pada darat, laut, atau udara. Menurut Ganjar, ancaman dari darat tidak signifikan karena mayoritas wilayah Indonesia terdiri dari laut. Ia kemudian menjelaskan bahwa pertahanan laut perlu ditingkatkan, termasuk penggunaan sonar dan sensor.

“Peningkatan itu Pak di awal saya sampaikan. Kenapa pertumbuhan harus kuat, kenapa industri dalam negeri menjadi prioritas bahkan saya sebut tadi tank dibuat di mana, agar kita bisa konsisten dalam perencanaan pembangunan,” kata Ganjar.

Advertising
Advertising

Kapan pembatalan itu dilakukan Prabowo?

Dilansir dari Antara, menurut Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Prasetia Nugraha menyatakan bahwa Indonesia tidak membatalkan kerja sama pembuatan kapal selam dengan Korea Selatan pada 2021.

Namun, Indonesia memang dihadapkan pada tuduhan meninggalkan kontrak kerja sama untuk tiga kapal selam senilai 1,02 miliar dolar AS oleh situs Asian Military Review untuk beralih ke jenis kapal selam Scorpene produksi Naval Group (Prancis).

Dengan adanya serah terima satu kapal selam pada 2021, maka dapat dianggap bahwa Indonesia tidaklah sepenuhnya meninggalkan kontrak kerja sama yang ditanda-tangani pada 2019 tersebut.

Dilansir dari Pal.co.id, PT PAL ini adalah salah satu industri strategis milik BUMN yang memproduksi alat utama sistem pertahanan Indonesia khususnya untuk matra laut. Keberadaannya tentu memiliki peran penting dan strategis dalam mendukung pengembangan industri maritim nasiona

Pilihan Editor: Ganjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel

Berita terkait

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

9 jam lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

9 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

10 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

12 jam lalu

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

Mahfud Md mengatakan Pilpres 2024 secara hukum konstitusi sudah selesai, tapi secara politik belum karena masih banyak yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

13 jam lalu

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

Korea Selatan menerima total 808 pengaduan resmi dari wisatawan internasional pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

16 jam lalu

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

Pakar menilai sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengambil jalan yang sama.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

16 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

17 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya