TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan keberadaan Ketua Dewan Penasehat PAN Soetrisno Bachir dalam Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin atau Timnas AMIN tidak mewakili partainya.

"Posisi Mas SB masuk ke Timnas AMIN adalah dalam kapasitas sebagai kader Muhammadiyah, tidak ada kaitannya dengan Partai Amanat Nasional," kata Viva saat dihubungi, Kamis, 23 November 2023.

Sebelumnya, pada konferensi pers di Rumah Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 21 November 2023 lalu, Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyebutkan nama SB dalam struktural Timnas AMIN.

Viva mengatakan sikap SB yang berbeda pilihan politik bukan kali ini saja. Viva menyebutkan pada Pilpres 2019, PAN mendukung Prabowo - Sandi Uno, namun SB mendukung Jokowi.

Kemudian pada Pilpres 2024 kata Viva, ketika PAN di Pilpres 2024 mendukung Prabowo - Gibran, Soetrisno justru mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

"Sikap Mas SB di pilpres 2024 memang sama dengan pilpres 2019, yaitu tidak mewakili PAN," kata Viva.

Menurut Viva, seluruh pengurus PAN di Indonesia tegak lurus dengan Ketua Umum Zulkifli Hasan yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Sebelumnya Anies Baswedan juga menyebut jika kehadiran Soetrisno Bachir di Timnas AMIN adalah sebagai kader Muhammadiyah. "Pak Sutrisno Bachir lebih mewakili unsur Muhammadiyah, sebagai tokoh Muhammadiyah yang beliau terlibat di sini," kata Anies dalam konferensi pers di Rumah Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 21 November 2023.

Profil Soetrisno Bachir

Soetrisno Bachir adalah seorang pengusaha kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 10 April 1957 atau 66 tahun yang lalu. Anak dari pasangan Bachir Ahmad dan Latifah Djahrie ini menghabiskan masa kecilnya di sekitar wilayah Pekalongan.

Dia menamatkan pendidikan sekolah dasar (SD) pada 1969. Kemudian, dia lulus dari sekolah menengah pertama (SMP) pada 1972, sebelum melanjutkannya ke sekolah menengah atas (SMA) dan lulus pada 1975.

Soetrisno pernah menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. namun sayangnya tak sampai selesai. Dia memilih kembali ke Pekalongan untuk berkuliah di Universitas Pekalongan (Unika), Jawa Tengah pada program sarjana Fakultas Ekonomi.

Soetrisno besar dalam nuansa Muhammadiyah dan Nahdatul ulama (NU) dari orang tuanya. Kedekatan dengan dua organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia itu membuat Soetrisno aktif di organisasi pelajar Islam, mulai dari Pelajar Islam Indonesia (PII) hingga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Dia menjajaki Muhammadiyah karena diajak oleh Amien Rais. Dalam wawancara dengan Tempo, pada 2005 lalu, Amien menyatakan Soetrisno berperan penting dalam melahirkan Partai Amanat Nasional (PAN) meskipun saat itu belum masuk menjadi pengurus.

"Saat PAN lahir pada 1998, dia juga aktif memberikan dukungan dari samping. Artinya, bukan sebagai pengurus tapi memberikan bantuan finansial, termasuk selama kampanye Pemilu 1999," ujar Amien.

Pilihan Editor: Daftar Lengkap Timnas AMIN, Ada Sutiyoso hingga Japto