MK Emoh Tanggapi Ancaman DPR Soal Anggaran Jika Putuskan Proporsional Tertutup

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 31 Mei 2023 19:25 WIB

Dari kanan, juru bicara Mahkamah Konstitusi (MK), Fajar Laksono, Ketua Dewan Etik MK Achmad Rustandi dan anggota Dewan Etik MK Salahuddin Wahid saat konferensi pers di gedung MK jalan Merdeka Barat No. 6, Gambir, Jakarta, 16 Januari 2018. Tempo/M. Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Konstitusi enggan menanggapi ihwal ancaman DPR terkait putusan gugatan judicial review sistem proporsional tertutup Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017. Juru bicara MK Fajar Laksono hanya menjawab singkat ketika ditanya soal adanya tekanan dari DPR terkait putusan ini.

“Saya tidak berkomentar soal itu,” kata juru bicara MK Fajar Laksono di kantornya, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.

Sebelumnya, 8 fraksi partai politik di DPR menyatakan menolak apabila MK memutuskan mengembalikan berlakunya sistem proporsional tertutup di Indonesia. Delapan ketua fraksi menyatakan penolakan itu dengan lantang dalam konferensi pers yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, kemarin.

Anggota DPR dari fraksi Partai Gerindra Habiburokhman bahkan mengingatkan MK untuk tidak berkeras memutuskan kembalinya pemilu ke proporsional tertutup. Dia mengingatkan bahwa DPR memiliki kewenangan untuk menentukan alokasi anggaran untuk Mahkamah Konstitusi.

“Kami tidak ingin saling memamerkan kekuasaan, tapi kami akan mengingatkan bahwa kami legislatif juga punya kewenangan apabila memang MK berkeras,” kata Habiburokhman di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023.

Advertising
Advertising

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu melanjutkan: “Kami juga akan menggunakan kewenangan kami ya, begitu juga dalam konteks budgeting kami juga ada kewenangan,” ujar dia.

Gugatan sistem Pemilu di DPR memanas setelah mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menyatakan mendapatkan informasi bahwa MK bakal memutus kembalinya sistem proporsional tertutup alias sistem coblos partai. Dia mengatakan mendapatkan informasi itu dari sumber yang sangat dia percayai.

Gugatan sistem pemilu di MK dilayangkan oleh kader PDIP, Demas Brian Wicaksono dan lima koleganya pada November 2022. Salah satu pasal yang digugat adalah tentang pemilihan anggota legislatif dengan sistem proporsional terbuka pada pasal 168 ayat 2.

Proses persidangan sudah mencapai penyerahan kesimpulan dari pihak-pihak terkait yang dilaksanakan pada 31 Mei 2023. Setelah ini, MK akan menelaah kesimpulan tersebut, lalu menyerahkannya kepada majelis hakim. Majelis hakim MK nantinya akan membuat keputusan tersebut dalam Rapat Permusyawaratan Hakim. Tahap terakhir dari proses ini adalah pembacaan putusan yang belum ditentukan jadwalnya.

Pilihan Editor: Ramai Para Penolak Sistem Proporsional Tertutup: 8 Fraksi DPR, SBY hingga PSI

Berita terkait

PAN Cabut Gugatan Sengketa Pileg dengan PPP di MK

17 jam lalu

PAN Cabut Gugatan Sengketa Pileg dengan PPP di MK

Keputusan PAN mencabut gugatan PHPU pileg dengan PPP di MK. Diketahui, permohonan tersebut telah ditandatangani Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

17 jam lalu

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

Hakim MK menegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena meminta izin meninggalkan sidang, padahal sidang baru dimulai kurang dari 30 menit.

Baca Selengkapnya

KPU Respons Kemarahan Hakim MK karena Absen di Sidang: Ada Agenda Penting Pilkada

18 jam lalu

KPU Respons Kemarahan Hakim MK karena Absen di Sidang: Ada Agenda Penting Pilkada

Komisioner KPU Idham Holik angkat bicara usai Hakim MK Arief hidayat marah lantaran tak ada satu pun komisoner yang hadir di sidang sengketa pileg

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

18 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

18 jam lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

20 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

PDIP Gugat KPU di Pileg Kalsel, Klaim 15.690 Suara Beralih ke PAN

22 jam lalu

PDIP Gugat KPU di Pileg Kalsel, Klaim 15.690 Suara Beralih ke PAN

PDIP menggugat KPU karena dinilai keliru dalam menghitung suara PAN di gelaran Pileg Kalsel.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum PDIP: Gugatan ke PTUN Bukan untuk Batalkan Pencalonan Gibran

22 jam lalu

Tim Hukum PDIP: Gugatan ke PTUN Bukan untuk Batalkan Pencalonan Gibran

Apa yang ingin dibuktikan PDIP di PTUN adalah apakah KPU terbukti melakukan perbuatan melawan hukum oleh penguasa dalam Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Tata Negara Anggap Gugatan PDIP di PTUN Sulit Dieksekusi

1 hari lalu

Pakar Hukum Tata Negara Anggap Gugatan PDIP di PTUN Sulit Dieksekusi

Charles pesimistis hakim PTUN bakal mengabulkan petitum PDIP untuk menganulir pencalonan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

1 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya