Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramai Para Penolak Sistem Proporsional Tertutup: 8 Fraksi DPR, SBY hingga PSI

image-gnews
Pimpinan 8 Fraksi DPR RI memberikan keterangan pers terkait penolakan sistem proporsional tertutup pada pemilihan umum di Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023. Sebanyak 8 Fraksi DPR RI yaitu Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, PKS, PAN, dan PPP menyatakan sikap menolak sistem pemilihan umum legislatif (pileg) kembali ke proporsional tertutup dan tetap menyatakan sikap agar tetap Pileg secara proporsional terbuka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pimpinan 8 Fraksi DPR RI memberikan keterangan pers terkait penolakan sistem proporsional tertutup pada pemilihan umum di Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023. Sebanyak 8 Fraksi DPR RI yaitu Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, PKS, PAN, dan PPP menyatakan sikap menolak sistem pemilihan umum legislatif (pileg) kembali ke proporsional tertutup dan tetap menyatakan sikap agar tetap Pileg secara proporsional terbuka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilu 2024 mendatang menjadi perbincangan publik karena digadang-gadang bakal menerapkan kembali sistem proporsional tertutup. Hal ini merupakan buntut dari isu Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan menyetujui gugatan uji materi (judicial review) UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu). Terlepas dari pro kontra yang berkembang, apa sebenarnya sistem proporsional tertutup?

Mengutip dari buku "Evaluasi Sistem Pemilu di Indonesia 1955-2021", sistem proporsional tertutup sudah diterapkan sejak pemerintahan orde lama dan orde baru. Penerapan sistem ini yang kemudian membuat sistem politik di masa itu menjadi demokrasi terpimpin.

Lebih lanjut, dalam penggunaan sistem proporsional tertutup, pemilih hanya mencoblos atau mencontreng nama atau gambar partai politik tertentu. Seperti dijelaskan dari paser.bawaslu.go.id, dalam mekanismenya pemilih hanya mencoblos gambar partai dan bukan caleg pada bilik suara di dalam TPS.

Merujuk pada buku "Sistem Pemilu Proporsional Terbuka Pasca Amandemen UUD RI 1945",  sistem proporsional tertutup adalah penentuan calon legislatif yang terpilih bukan atas dasar suara yang diperolehnya. Akan tetapi, mengacu pada dasar perolehan suara partai politik.

Sistem proporsional tertutup juga mendorong terjadinya praktik Party Representation menjadi meningkat. Selain itu, sistem proporsional tertutup memiliki kecacatan krusial, seperti sistem oligarki kepartaian yang makin kuat. Bahkan, melahirkan hegemoni partai politik besar seperti halnya Golongan Karya.

Oleh sebab itu, model pemilu tertutup ini dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai dasar demokrasi. Sehingga melalui UU Nomor 12 Tahun 2003 sistem proporsional tertutup diganti dengan sistem proporsional terbuka dan terus dipakai hingga saat sekarang.

Namun demikian, mendekati Pemilu 2024 wacana memakai sistem proporsional tertutup mendapat sorotan kembali, yang sebelumnya pernah diputusakan pada Pemilu 2008 lalu.

Penolak Sistem Proporsional Tertutup

1. SBY pertanyakan kegentingan dan kedaruratan sistem proporsional tertutup.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY,  mempertanyakan apa kegentingan dan kedaruratan sehingga sistem pemilu diganti, mengingat daftar caleg sementara baru saja diserahkan kepada KPU.

Melansir dari demokrat.or.id, Presiden keenam itu menjelaskan pergantian sistem pemilu di tengah jalan dapat menimbulkan “chaos” politik, lantaran menjadi perhatian publik, mayoritas parpol, dan pemerhati pemilu. Ditambah lagi jika MK tidak memiliki argumentasi kuat mengenai sistem pemilu terbuka bertentangan dengan konstitusi sehingga harus diganti menjadi Tertutup.

2. Stevanus klaim sistem proporsional tertutup bertentang dengan sistem pemilu sebelumnya.

Menanggapi desus sistem pemilu proporsional tertutup, anggota DPRD DIY dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Stevanus C. Handoko menyebutkan sistem pemilu proporsional tertutup membuat bayangan orde baru dengan politik oligarki menyeruak. Hal ini dosebabkan sistem pemilu proporsional tertutup bertentangan dengan sistem pemilu sebelumnya, yang mencerminkan kedaulatan rakyat bebas memilih calon anggota legislatif secara terbuka.

Tak hanya itu, melansir dari Jogjadprd-diy.go.id, Stevanus juga mengatakan sistem pemilu proporsional tertutup menjadi sebuah kemunduran dalam politik di Indonesia. Pasalnya pemilih tidak pernah tahu siapa anggota legislatif yang akan mewakili suara aspirasinya. Sehingga Kedaulatan rakyat seperti terbelenggu suara kuasa dari partai politik.

3. Hidayat Nur Wahid jelaskan seluruh kepentingan Pemilu ambil sikap jika MK setujui sistem proporsional tertutup

Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid, berharap Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tidak menyetujui sistem tertutup yang disampaikan oleh Prof Denny Indrayana. Namun jika MK tetap kukuh menyetujui sistem pemilu tersebut, Hidayat mengatakan seluruh pemangku kepentingan, seperti DPR, Pemerintah dan KPU akan mengambil sikap.

“Bila MK tetap melakukan hal kontroversial itu, DPR dan Pemerintah sesuai dengan kewenangannya sebagai pembentuk dan pelaksana UU, perlu meluruskan ketidakkonsistenan MK tersebut,” tukas hidayat.

Dilansir dari laman resmi Partai Kesejahteraan Rakyat, Hidayat juga menjelaskan sistem proporsional terbuka sejalan dengan kehendak mayoritas rakyat yang disuarakan oleh delapan dari sembilan partai peserta pemilu yang berada di DPR. Pernyataan ini kemudian diperkuat dengan hasil tiga kali survei SMRC pada Januari, Februari dan Mei 2023 bahwa 71% – 73% rakyat tetap menginginkan sistem proporsional terbuka.

4. Syarief Hasan sebut sistem proporsional tertutup bertentangan dengan semangat dan nilai-nilai demokrasi di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan menolak pernyataan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia yang mengangkat wacana sistem proporsional tertutup pada Pemilu mendatang. Menurtunya, sistem tersebut bertentangan dengan semangat dan nilai-nilai demokrasi di Indonesia.

"Salah satu semangat dari demokrasi dan reformasi adalah keterbukaan di dalam menentukan anggota legislatif yang akan menjadi wakil rakyat. Itulah mengapa sistem proporsional terbuka cocok dan paling tepat di Indonesia," kata Syarief Hasan.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini melanjutkan, sistem proporsional tertutup akan membawa dampak buruk bagi iklim demokrasi di Indonesia. Merangkum dari mpr.go.id, ia juga menyebut, sistem proporsional tertutup akan memunculkan praktik oligarki. Sebab, penentu siapa yang akan terpilih menjadi legislatif diserahkan kepada partai politik, sehingga akan bermunculan orang yang bukan pilihan masyarakat di parlemen.

8. 8 Fraksi DPR Tolak Sistem Proporsional Tertutup

Delapan Fraksi di DPR RI yaitu Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, PKS, PAN, dan PPP mendesak Mahkamah Konstitusi untuk tak mengabulkan uji materi soal sistem Pemilihan Umum (Pemilu) yang dalam waktu dekat akan segera diputuskan. Mereka menolak penggunaan sistem proporsional tertutup pada Pemiliu 2024.

Ketua Fraksi Golkar Kahar Muzakir menyatakan bahwa mereka tetap mendukung sistem proporsional terbuka seperti yang diberlakukan sejak Pemilu 2009. Dia menilai sistem ini adalah yang terbaik bagi iklim demokrasi di Indonesia.

“Sistem terbuka itu sudah berlaku semenjak lama dan barangkali tidak ada kelemahannya,” kata Ketua Fraksi Golkar Kahar Muzakir di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023.

Pilihan Editor: Menunggu MK Ketuk Palu Pemilu 2024 dengan Sistem Proporsional Tertutup atau Proporsional Terbuka

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

 

 

 

 

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demokrat Nilai Khofifah Layak Jadi Ketua Timses Prabowo: Bisa Tambah Elektoral

1 jam lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Demokrat Nilai Khofifah Layak Jadi Ketua Timses Prabowo: Bisa Tambah Elektoral

Khofifah diisukan jadi ketua tim pemenangan Prabowo Subianto. Demokrat nilai pantas karena tokoh masyarakat.


Jadi Ketum PSI, Kaesang Bilang Masuk Politik Terinspirasi Jokowi

2 jam lalu

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep (kedua kiri) didampingi istri Erina Gudono (kedua kanan) berfoto bersama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha (kiri) dan Wakil Dewan Pembina Grace Natalie (kanan) usai menerima friendship card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI secara simbolis di Sumber, Solo, Jawa Tengah, Sabtu 23 September 2023. Kaesang Pangarep resmi bergabung menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah menerima KTA yang diserahkan secara langsung oleh sejumlah petinggi PSI. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Jadi Ketum PSI, Kaesang Bilang Masuk Politik Terinspirasi Jokowi

Kaesang didaulat sebagai nakhoda PSI. Dia berjanji membawa partai itu lebih maju. Dia juga mengakui mengikuti jejak bapaknya.


Relawan Sebut Pilkada Depok Arena Terbaik Bagi Kaesang Awali Karier Politik

3 jam lalu

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha (ketiga kiri) didampingi Wakil Dewan Pembina Grace Natalie (kanan) memberikan friendship card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) secara simbolis kepada Kaesang Pangarep (ketiga kanan) didampingi istri Erina Gudono (kedua kanan) di Sumber, Solo, Jawa Tengah, Sabtu 23 September 2023. Kaesang Pangarep resmi bergabung menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah menerima KTA yang diserahkan secara langsung oleh sejumlah petinggi PSI. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Relawan Sebut Pilkada Depok Arena Terbaik Bagi Kaesang Awali Karier Politik

Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok, Icuk Pramana Putra, menilai Pilkada Depok 2024 merupakan arena terbaik bagi Kaesang untuk mengawali karier politiknya


Breaking News: Kaesang Pangarep Resmi Pimpin PSI

3 jam lalu

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep berdiri di depan pintu usai menerima friendship card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI secara simbolis di Sumber, Solo, Jawa Tengah, Sabtu 23 September 2023. Kaesang Pangarep resmi bergabung menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah menerima KTA yang diserahkan secara langsung oleh sejumlah petinggi PSI. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Breaking News: Kaesang Pangarep Resmi Pimpin PSI

Kaesang menyatakan keputusannya bergabung dengan PSI karena memiliki kesamaan pandangan soal generasi muda harus berpartisipasi dalam dunia politik.


Kericuhan Warnai Kopdar Nasional PSI

4 jam lalu

Suasana keributan terjadi menjelang acara Kopi Darat Nasional Partai Solidaritas Indonesia. Antara anggota partai yang mendesak masuk ruangan Kopdar di gedung Djakarta Theater, Jakarta, Senin, 25 September 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kericuhan Warnai Kopdar Nasional PSI

Bendahara Dewan Pimpinan Pusat PSI, Sherly, mengatakan suasana riuh di depan pintu itu terjadi karena anggota dan pengurus yang hadir mendesak masuk.


Anggota Komisi III Tanyakan Calon Hakim MK soal Sunat Vonis Jaksa Pinangki

5 jam lalu

Suasana di Ruang Rapat Komisi III DPR saat uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap 8 calon hakim Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin, 25 September 2023. Tempo/ Adil Al Hasan
Anggota Komisi III Tanyakan Calon Hakim MK soal Sunat Vonis Jaksa Pinangki

Uji kepatutan dan kelayakan calon hakim MK dilakukan terhadap 8 orang. Hari ini telah dilakukan terhadap 5 calon.


2 Caleg Eks Terpidana Korupsi yang Diklaim Prabowo Dicoret, Masih Terpampang di Daftar Caleg Situs Gerindra

6 jam lalu

Bakal calon presiden dari partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan gagasan di UGM, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa, 19 September 2023. Bicara gagasan yang menghadirkan tiga bakal calon presiden Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subanto tersebut memberikan kesempatan bacapres menyampaikan gagasan jika terpilih menjadi presiden. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
2 Caleg Eks Terpidana Korupsi yang Diklaim Prabowo Dicoret, Masih Terpampang di Daftar Caleg Situs Gerindra

Prabowo mengatakan 2 caleg eks terpidana korupsi telah dicoret dari daftar caleg. Kenyataannya nama Syaifur Rahman dan H, Amri masih bercokol.


Soal Gugatan Batas Usia Capres - Cawapres, Peneliti CSIS Bilang MK Ditarik Bahas Isu Politik

6 jam lalu

Suasana sidang gugatan batas usia  Capres-Cawapres di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023/Adelia/Tempo
Soal Gugatan Batas Usia Capres - Cawapres, Peneliti CSIS Bilang MK Ditarik Bahas Isu Politik

Menjelang Pilpres 2024, sejumlah gugatan masuk ke MK mempersoalkan aturan batas usia capres - cawapres.


Sekjen PSI Bilang Banyak Pengurus Ingin Kaesang Pimpin Partai

7 jam lalu

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha (ketiga kiri) didampingi Wakil Dewan Pembina Grace Natalie (kanan) memberikan friendship card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) secara simbolis kepada Kaesang Pangarep (ketiga kanan) didampingi istri Erina Gudono (kedua kanan) di Sumber, Solo, Jawa Tengah, Sabtu 23 September 2023. Kaesang Pangarep resmi bergabung menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah menerima KTA yang diserahkan secara langsung oleh sejumlah petinggi PSI. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Sekjen PSI Bilang Banyak Pengurus Ingin Kaesang Pimpin Partai

Kaesang esmi telah menjadi anggota PSI pada Sabtu lalu. Pengurus PSI ingin menjadikannya ketua umum partai.


Soal Cawapres Prabowo, Politikus Demokrat Bilang Partainya Tak Ingin Ganggu Soliditas KIM

7 jam lalu

Bakal Calon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berjabat tangan dalam Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis, 21 September 2023. Partai Demokrat resmi mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden 2024 serta bergabung Koalisi Indonesia Maju. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Cawapres Prabowo, Politikus Demokrat Bilang Partainya Tak Ingin Ganggu Soliditas KIM

Demokrat menyerahkan masalah cawapres kepada Prabowo.