Soal Cawapres Ganjar, PDIP Ungkit Megawati - Hamzah Haz

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Kamis, 27 April 2023 17:30 WIB

Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang dengan Hamzah Haz (kiri) dan Try Sutrisno dalam Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di kompleks gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta (1/6). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjelaskan kriteria yang diinginkan untuk mendampingi Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan cawapres yang mendampingi Ganjar harus memiliki visi yang sama, sehingga bisa menjadi pasangan yang cocok, seperti Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz.

“Kami melihat kesesuaian, chemistry yang saling melengkapi,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 27 April 2023.

Hasto menilai Megawati dan Hamzah Haz memiliki kecocokan dan saling melengkapi ketika menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Saat masih menjabat, kata dia, komunikasi antara Megawati dan Hamzah Haz terbilang baik. “Presiden dan wakil presiden itu satu kesatuan kepemimpinan, jika salah satu batuk, yang lain ikut batuk,” kata dia.

Hasto menceritakan Megawati selalu berpesan agar Hamzah Haz memberitahunya apabila tidak setuju dengan suatu keputusan. Hasto mengatakan sikap tidak setuju itu juga tidak ditunjukkan secara terang-terangan dalam sebuah rapat. Melainkan dengan menggunakan kode. “Misalnya dengan menyentuh tangan,” kata dia.

Menurut Hasto, apabila Hamzah Haz memberikan kode itu maka Megawati akan membatalkan keputusannya. Bahkan, ketika keputusan itu tinggal diketok palu dalam rapat. Setelah itu, barulah keduanya bertemu untuk membahas tentang keputusan tersebut. “Ini kan menunjukkan kesatupaduan kepemimpinan yang luar biasa,” kata dia.

Advertising
Advertising

Hasto mengatakan contoh pasangan capres-cawapres yang ideal tidak hanya ditunjukkan oleh Megawati dan Hamzah Haz. Menurut dia, pasangan pemimpin dengan kecocokkan tinggi juga ditunjukkan oleh Soekarno dan Hatta. “Bung Karno dan Bung Hatta merupakan Dwi Tunggal yang tidak tergantikan,” tutur dia.

Selain itu, Hasto juga menyinggung pasangan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin. Menurut dia, Jokowi dan Maruf merupakan dua sosok yang saling melengkapi dalam memimpin Indonesia. “Sehingga nanti akan tercapai suatu komposisi yang ideal seperti Bung Karno dengan Bung Hatta, kemudian Ibu Mega dengan Pak Hamzah, dan Pak Jokowi dengan Kyai Haji Maruf Amin,” kata dia.

Menurut Hasto, untuk mendapatkan pasangan yang cocok tersebut membutuhkan waktu. Untuk itu, kata dia, PDIP masih menggodok kerja sama dengan partai lain untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Apabila kerja sama itu telah tercapai, barulah gabungan partai tersebut akan menentukan siapa sosok yang dianggap cocok menemani Ganjar untuk bertarung di Pilrpes 2024. “Jadi sabar, tunggu momentumnya,” ujar dia.

Pilihan Editor: Kata Zulhas Soal KIB Terancam Bubar Usai PPP Dukung Ganjar

Berita terkait

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

6 jam lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

9 jam lalu

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

Ganjar Pranowo menyatakan pernyataan bakal menjadi oposisi Prabowo tidak mewakili PDIP yang menaungi dirinya.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

1 hari lalu

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

Feri Amsari menanggapi soal Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang disebut mengambil bagian dalam menyusun kabinet mendatang.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

1 hari lalu

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

PDIP masih melakukan penjaringan calon yang akan diusung dalam Pemilihan Kepada Daerah atau Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

1 hari lalu

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

Pakar menilai sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengambil jalan yang sama.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

1 hari lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

1 hari lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

1 hari lalu

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

1 hari lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya