Singgung KUHP dan Isu Penundaan Pemilu, PKS Sebut Demokrasi Indonesia Mulai Keluar dari Relnya

Jumat, 30 Desember 2022 19:24 WIB

Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat memberikan pidato politik dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PKS di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin 20 Juni 2022. Partai Keadilan Sejahtera atau PKS menggelar Rapat Pimpinan Nasional atau Rapimnas. Salah satu agenda dalam Rapimnas tersebut adalah penentuan kriteria calon presiden atau capres yang bakal diusung oleh PKS dalam Pemilu 2024. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan sepanjang tahun 2022, tanda-tanda demokrasi Indonesia keluar dari relnya makin menguat, alih-alih mengalami perbaikan signifikan. Ia turut menyitir laporan indeks demokrasi dari Economist Intelligence Unit pada 2021 yang masih mengelompokkan Indonesia sebagai negara dengan demokrasi yang cacat.

“Pada 2021 EIU masih mengelompokkan Indonesia sebagai negara yang cacat demokrasi, berada di peringkat 52 dengan skor 6,71,” kata Syaikhu dalam pidato akhir tahun 2022, Jumat, 30 Desember 2022.

Dia menjelaskan, negara dengan kategori ini cenderung masih memiliki masalah fundamental, utamanya ihwal tindakan represi atas kebebasan berekspresi, adanya tekanan terhadap kebebasan pers, partisipasi politik yang lemah, serta kinerja pemerintahan yang belum optimal.

Syaikhu kemudian mencontohkan keputusan DPR dan pemerintah yang berkukuh mengesahkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana kendati menuai banyak penolakan dari masyarakat. Menurut dia, KUHP baru ini masih memuat pasal-pasal berbahaya yang berpotensi mengancam kebebasan sipil.

“Kita baru saja menyaksikan DPR mengesahkan rancangan KUHP yang masih memuat pasal bermasalah, meski kritik dan penolakan dari masyarakat sangat massif. Pasal penghinaan presiden, pemerintah, maupun kekuasaan umum dan lembaga rawan menjadi pasal karet,” ujarnya.

Berpotensi lahirkan abuse of power

Advertising
Advertising

Menurut Syaikhu, pengesahan KUHP ini berpotensi melahirkan abuse of power dan membuka celah lahirnya negara yang represif serta otoriter. Dia mengatakan Fraksi PKS sedari awal telah berjuang hingga detik terakhir.

Dia mengingatkan pada rapat paripurna pengesahan rancangan KUHP, Fraksi PKS meminta pasal-pasal bermasalah dicabut. Namun, dia menyebut suara dan aspirasi publik itu dianggap sebagai angin lalu.

Syaikhu menilai rancangan KUHP juga minim partisipasi publik. Selain itu, Syaikhu juga mencontohkan sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang pembahasannya dikebut, bahkan terkesan ugal-ugalan.

“UU Cipta Kerja, UU Penanggulangan Covid-19, sampai UU Ibu Kota Negara, semua dipaksakan. Disahkan DPR dan pemerintah meski mendapat penolakan yang luas dari masyarakat,” kata dia.

Isu penundaan pemilu bentuk kemunduran demokrasi

Di sisi lain, Syaikhu menyebut meruaknya isu soal penundaan Pemilu 2024 makin menunjukkan kemunduran demokrasi di Indonesia. Dia mengatakan partainya sedari awal menolak dengan tegas penundaan Pemilu karena jelas bertentangan dengan konstitusi.

Syaikhu menyebut esensi amandemen UUD 1945 dan amanat reformasi adalah adanya pembatasan kekuasaan. Khususnya, kata dia, bagi Presiden RI cukup 2 periode.

Bahkan, dia melanjutkan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi pun sudah menegaskan penundaan Pemilu tidak akan terjadi. Oleh sebab itu, ia mengimbau seluruh pemimpin agar menolak isu penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden.

“PKS menyerukan pada seluruh pemimpin bangsa agar menolak penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden,” ujarnya.

Baca: PKS Ingin Pilpres 2024 Diikuti Minimal 3 Pasang Capres-Cawapres Demi Cegah Polarisasi

Berita terkait

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

1 jam lalu

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

Mahfud Md menyebut curangan pemilu saat ini bentuknya mirip dengan pemilu yang belangsung era Orde Baru, karena pemenang telah ditentukan.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

3 jam lalu

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Suara partai anggota Koalisi Perubahan pada Pileg 2024 menjadi modal pertama untuk menatap Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

5 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

PKS tengah mendatangi tokoh-tokoh potensial yang punya peluang untuk diusung di Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

21 jam lalu

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Arti Bebas Bersyarat yang Diberikan kepada Gaga Muhammad, Bagaimana Regulasinya?

21 jam lalu

Arti Bebas Bersyarat yang Diberikan kepada Gaga Muhammad, Bagaimana Regulasinya?

Gaga Muhammad sudah bebas bersyarat dari kasus kecelakaan yang menyebabkan kelumpuhan Laura Anna. Bagaimana aturan hukumnya?

Baca Selengkapnya

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

23 jam lalu

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

Idham menjelaskan bahwa KPU Papua Tengah sudah pernah diminta klarifikasi mengenai keterlambatan rekapitulasi suara di Kabupaten Puncak.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

1 hari lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

2 hari lalu

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

Cerita pengalaman Bawaslu Intan Jaya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan harus bayar tebusan agar bebas

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya