Pemilih Anies Baswedan Lebih Condong ke AHY Sebagai Cawapres, Ini Kata Demokrat

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Febriyan

Kamis, 1 Desember 2022 20:49 WIB

Anies Baswedan menyapa kader Partai Demokrat saat mengunjungi Kantor DPP Partai Demokrat, di Jakarta, Jumat, 7 Oktober 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebut ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebagai calon wakil presiden yang paling banyak diinginkan oleh pemilih Anies Baswedan. Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menilai hasil itu menunjukkan AHY dinilai positif dalam memimpin partai.

"Keberhasilan memimpin partai politik ini yang membuat AHY unggul jauh dari Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang tidak memiliki basis pendukung terstruktur dan loyal di suatu organisasi mapan seperti parpol, yang bisa digerakkan seirama dan masif dalam satu komando," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 1 Desember 2022.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia

Indikator Politik Indonesia dalam pemaparannya hari ini, Kamis, 1 Desember 2022, menyebutkan 28,6 persen basis pendukung Anies lebih memilih AHY sebagai cawapres. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di posisi kedua dengan 24 persen sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di posisi ketiga dengan 15,3 persen.

Survei tersebut berlangsung pada 30 Oktober-5 November 2022. Mereka menyatakan melakukan wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemilihan responden dilakukan dengan metode multistage random sampling atau acak bertahap.

Akan tetapi, menurut survei itu, elektabilitas AHY sebagai cawapres masih berada di bawah Ridwan Kamil. Dalam simulasi semi terbuka dengan mencantumkan 18 nama, AHY meraih posisi kedua dengan perolehan 16,3 persen. Posisi pertama ditempati oleh Ridwan Kamil (19,7 persen), sementara Sandiaga Uno (12,8 persen) berada di posisi ketiga.

Demokrat singgung soal upaya pembegalan

Advertising
Advertising

Herzaky menilai hasil survei tersebut menunjukkan apresiasi publik yang besar atas keberhasilan AHY memimpin Partai Demokrat. Dia pun menyinggung soal upaya pembegalan Partai Demokrat oleh pihak yang dekat dengan kekuasaan.

AHY, menurut dia, justru mampu mengubah Demokrat menjadi makin solid dan adaptif, sehingga bisa terus konsisten memperjuangkan harapan rakyat selama dan pasca pandemi. Hal inilah yang disebut Herzaky membuat AHY makin menjadi sorotan publik.

"Publik melihat AHY sebagai calon pemimpin bangsa ke depannya, yang mampu menghadirkan perubahan dan perbaikan bagi mereka, bangsa, dan negara ini," kata Herzaky.

Partai Demokrat memang sempat diguncang setelah terjadi upaya penggulingan terhadap AHY. Upaya penggulingan itu dilakukan dengan menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Ketua Umum melalui Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang. Akan tetapi hasil KLB itu kandas setelah Mahkamah Agung menolak kasasi mereka.

Partai Demokrat memang mengusulkan nama AHY sebagai pendamping Anies Baswedan untuk maju pada Pilpres 2024. Akan tetapi belum ada kesepakatan diantara partai anggota koalisi lainnya, NasDem dan PKS. Mereka baru menyepakati soal kriteria cawapres ideal bagi Anies.

Berita terkait

9 Rekomendasi Sepatu Sneakers Lokal, Apa yang Dipakai Jokowi dan Sandiaga Uno?

3 jam lalu

9 Rekomendasi Sepatu Sneakers Lokal, Apa yang Dipakai Jokowi dan Sandiaga Uno?

Sneakers lokal makin berkembang, termasuk yang dipakai Jokowi dan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

4 jam lalu

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Suara partai anggota Koalisi Perubahan pada Pileg 2024 menjadi modal pertama untuk menatap Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

6 jam lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

6 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

PKS tengah mendatangi tokoh-tokoh potensial yang punya peluang untuk diusung di Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

7 jam lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

8 jam lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

16 jam lalu

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

"Tidak terjadi perubahan atau pergeseran suara Partai Hanura," kata kuasa hukum KPU Ali Nurdin di gedung MK.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

20 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

21 jam lalu

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

21 jam lalu

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya