Hasto: PDIP Kokoh dan Tak Ada Ruang Tunda Pemilu 2024
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Syailendra Persada
Jumat, 4 Maret 2022 07:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut hasil sigi Lembaga Survei Indonesia (LSI) semakin mengukuhkan sikap partainya menolak usul penundaan Pemilu 2024 yang berimplikasi pada perpanjangan masa jabatan presiden. Hasil survei LSI menunjukkan mayoritas masyarakat menolak usul tersebut dengan alasan apapun.
"Dari survei LSI sangat jelas dan tidak perlu diragukan, PDIP kokoh dan tidak ada ruang untuk penundaan pemilu. Baik dengan alasan ekonomi, pandemi atau pembangunan Ibu Kota Negara," ujar Hasto dalam diskusi daring, Kamis, 3 Maret 2022.
Wacana perpanjangan masa jabatan presiden kembali mengemuka setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melontarkan ide penundaan Pemilu hingga 2027. Ia beralasan Indonesia masih dalam kondisi pemulihan ekonomi karena pandemi sehingga mengusulkan agar Pemilu ditunda. Setelahnya, beberapa ketua partai pendukung pemerintah juga menyampaikan pendapat senada.
Hasto menyebut, alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan. Meski transisi kekuasaan akan terjadi di masa pandemi, kata Hasto, keberlangsungan pemerintahan tetap berlanjut karena berjalannya roda pemerintahan tidak ditentukan orang per orang.
Proyeksi Indonesia menuju 2045, kata dia, juga sudah ditetapkan dalam garis besar haluan negara (GBHN). "Jadi negara tidak digerakkan oleh ambisi orang per orang, tapi oleh suatu haluan yang menyerap kehendak rakyat," ujar Hasto.
Direktur LSI, Djayadi Hanan membeberkan, sekitar 68-71 persen warga yang menolak perpanjangan masa jabatan presiden baik karena alasan pandemi, pemulihan ekonomi akibat pandemi, atau pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
"Mayoritas warga juga lebih setuju bahwa pergantian kepemimpinan nasional melalui Pemilu
2024 harus tetap diselenggarakan meski masih dalam kondisi pandemi (64 persen), ketimbang harus ditunda karena alasan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi (26,9 persen). Jadi wacana ini sebaiknya diakhiri dan kembali ke jadwal pemilu yang sudah ditetapkan," ujar dia.
Baca juga: Peneliti LSI Sarankan Elite Politik Sudahi Keinginan Tunda Pemilu 2024