TEMPO.CO, Jakarta - Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru untuk pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta dan Jawa Tengah (Jateng). Hasilnya, dua pasangan calon (paslon) yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) unggul di kedua provinsi tersebut.
Litbang Kompas merilis survei elektabilitas Pilgub Jakarta pada Selasa, 5 November 2024. Paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, berhasil unggul dari dua rivalnya dengan tingkat keterpilihan 38,3 persen.
“38,3 persen responden menyatakan dukungannya terhadap paslon nomor urut 3,” ujar Desy Fiftina selaku pembawa acara Kompas TV yang memaparkan hasil survei melalui siaran langsung di YouTube, pada Selasa, 5 November 2024.
Sementara itu, paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) memperoleh sebanyak 34,6 persen tingkat elektabilitas atau terpaut 3,7 persen.
Sedangkan paslon jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dengan menempati urutan terakhir di tingkat elektabilitas ini, dengan 3,3 persen.
Peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti mengatakan, persaingan elektabilitas Pilkada Jakarta masih ketat dan memungkinkan adanya perubahan, terutama antara paslon nomor urut 1 dan 3 lantaran tidak terlalu jauh dari margin of error.
“Siapapun itu masih punya kans untuk bisa memenangkan Pilkada,” ujarnya.
Dengan adanya kemungkinan dinamika elektabilitas dan skema 50 persen plus satu dalam Pilkada Jakarta, Rangga menuturkan adanya potensi Pilkada dua putaran dalam kontestasi pemilihan pemimpin wilayah bekas ibu kota Indonesia itu.
Rangga juga menyinggung temuan 23,8 persen masyarakat Jakarta yang belum menentukan pilihannya. Ia mengatakan, jumlah tersebut cukup besar lantaran mengisi seperempat dari responden dalam survei tersebut.
Menurut Rangga, alasan 23,8 persen responden itu belum menentukan arah dukungan karena masih menimbang-nimbang progress kampanye paslon dalam beberapa minggu ke depan. “Terutama mungkin bagi teman-teman di DKI ini melihatnya sentuhan langsung,” ujarnya.
Survei elektabilitas Litbang Kompas dilaksanakan dalam rentang waktu 20-25 Oktober 2024 dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.
Tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen dengan Margin of Error kurang lebih 3,46 persen. Disebutkan pembiayaan survei dilakukan sepenuhnya oleh Harian Kompas atau PT Kompas Nusantara.