TEMPO.CO, Jakarta - Calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, mengaku sepakat dengan regenerasi di tubuh PBNU. Meski begitu, ia mengatakan regenerasi bisa dilakukan sesuai kebutuhan untuk di jajaran kepengurusan saja.

"Regenerasi itu sesuai kebutuhan. Kalau nanti saya kepilih nanti, beberapa jajaran ketua kita cari yang muda-muda," kata Said Aqil saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu, 8 Desember 2021.

Wacana regenerasi ini diungkapkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Yaqut yang merupakan Ketua PP GP Ansor, mencuit bahwa ia mendukung regenerasi di tubuh PBNU. Meski tak akan terlibat langsung di Muktamar PBNU ke-34 yang digelar 23-25 Desember 2021 mendatang, Yaqut menyebut regenerasi adalah keputusan rakornas dan mutlak harus dilakukan.

Hal ini seakan menegaskan dukungan Yaqut pada calon Ketum PBNU lain, yakni Yahya Cholil Staquf, yang merupakan kakak kandungnya.

"Sebagai saudara kandung muda, Allah yarham Abah mengajarkan untuk tidak menentang dan bertentangan sesama saudara. Apalagi saudara lebih tua. Ikuti dan dukung sebisanya," cuit Yaqut pada 5 Desember 2021 lalu.

Meski begitu, Said Aqil memaknai regenerasi ini sebagai pelibatan generasi muda di kepengurusan PBNU. Said Aqil sendiri telah menjabat sebagai Ketua Umum selama dua periode, atau sejak 2010 silam.

"Yang penting generasi muda kita libatkan dalam kepengurusan ini. Sekarang sudah mulai kok, sekjen muda banget. Pak Helmy (Faisal Zaini - Sekretaris Jenderal PBNU) itu muda, Pak Marsudi (Syuhud - Ketua PBNU) itu muda," kata Said Aqil.

Baca juga: PBNU Belum Tentukan Mekanisme Pemilihan Ketua Umum di Muktamar