Bicara Demokrat, Moeldoko Klaim Tak Pernah Mengemis Pangkat dan Jabatan

Selasa, 30 Maret 2021 20:41 WIB

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan kepada wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat 20 Maret 2020. Pemerintah resmi meluncurkan situs Kartu Prakerja yang diharapkan dapat membantu tenaga kerja yang terdampak COVID-19 untuk meningkatkan keterampilan melalu berbagai jenis pelatihan secara daring yang dapat dipilih sesuai minat masing-masing pekerja. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Presiden Moeldoko lagi-lagi angkat suara ihwal keputusannya menjadi ketua umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa Deli Serdang. Moeldoko mengatakan keputusannya itu adalah hak politiknya sebagai seorang sipil.

"Pilihan saya ini adalah hak politik saya sebagai seorang sipil," kata Moeldoko lewat video di Instagram TV, Selasa, 30 Maret 2021.

Di awal video yang diunggah lewat akun @dr_moeldoko itu, terpampang pertanyaan "Ada kalangan militer yang mempertanyakan langkah Anda di Demokrat, bagaimana Anda menyikapinya?"

Moeldoko pun menyebut dirinya tak pernah berubah dan tak akan berubah. Dia menilai masyarakat perlu kritis menilai tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya, serta siapa yang melontarkan tuduhan tersebut.

Moeldoko meyakini prajurit TNI tak akan mudah diprovokasi. Dia mengklaim selalu menanamkan kebajikan, kesejahteraan, dan profesionalisme selama menjadi Panglima TNI. "Dan tidak pernah saya membuat prajurit merintih, dan seluruh prajurit tahu tentang itu," kata Moeldoko.

Advertising
Advertising

Selama di militer, kata Moeldoko, dia bertugas mengawal stabilitas dan demokrasi. Saat menjadi panglima, tugas besarnya adalah menjaga stabilitas dan mengawal jalannya demokrasi yang dinamis.

Meski TNI bermain di ruang sempit, Moeldoko mengklaim dia berhasil menjalankan tugas dengan seni kepemimpinan. "Pada Pemilu 2014 semuanya telah berjalan dengan baik," ujarnya.

Moeldoko mengklaim ia pun konsisten dengan tugas itu meski kini sebagai seorang sipil. Ia mendaku terus menjaga demokrasi yang melekat di hati dan mengalir di darahnya.

Moeldoko lantas menyindir adanya orang-orang yang berpolitik dengan cara mencari perhatian dan membonceng kanan-kiri, mengorbankan jiwa nasionalisme dan Pancasila. Padahal kata dia, orang-orang itu tak digubris. Namun Moeldoko tak merinci siapa yang dia maksud.

Moeldoko pun mengklaim dirinya tidak berpolitik dengan cara tersebut. "Saya tidak pernah mengemis untuk mendapat pangkat dan jabatan, apalagi menggadaikan yang selama ini saya perjuangkan," katanya.

Menurut Moeldoko, dia konsisten dan rela mempertaruhkan diri untuk membela Pancasila dan Merah Putih. Dia mengklaim bakal berdiri untuk memimpin meruntuhkan siapa pun yang berusah merusak ke-Indonesiaan. "Saya konsisten, saya rela mempertaruhkan leher saya untuk terus menegakkan Pancasila dan berkibarnya Merah Putih," ucap Moeldoo.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Bak Rampok Ingin Tertibkan Tuan Rumah

Berita terkait

Partai Buruh Pasang Target Lolos ke Parlemen pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Partai Buruh Pasang Target Lolos ke Parlemen pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal optimistis partainya bisa lolos ke parlemen pada Pemilu 2029.

Baca Selengkapnya

PPI Dunia Serukan RUU Perlindungan Pelajar hingga Transformasi Digital

2 hari lalu

PPI Dunia Serukan RUU Perlindungan Pelajar hingga Transformasi Digital

Deklarasi Budapest menekankan komitmen PPI Dunia dalam mendukung demokrasi, penegakan hukum, pelestarian budaya, dan pendidikan berkualitas.

Baca Selengkapnya

Soal Artis Maju Pilkada 2024, Akademikus: Popularitas Saja Belum Cukup Jadi Modal Politik

5 hari lalu

Soal Artis Maju Pilkada 2024, Akademikus: Popularitas Saja Belum Cukup Jadi Modal Politik

Pengamat menilai banyaknya artis yang jadi calon kepala daerah pada Pilkada 2024 membuktikan parpol gagal mencetak kader berkualitas.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Tantangan Anies Baswedan Mau Dirikan Partai Politik

6 hari lalu

Kata Pengamat soal Tantangan Anies Baswedan Mau Dirikan Partai Politik

Pengamat menjelaskan sejumlah tantangan bagi Anies Baswedan dalam mendirikan partai politik.

Baca Selengkapnya

AHY Siap Menjadi Bagian Super Tim Kabinet Prabowo

7 hari lalu

AHY Siap Menjadi Bagian Super Tim Kabinet Prabowo

AHY mengatakan bahwa Partai Demokrat menjadi bagian tak terpisahkan dari perjuangan dan kemenangan Prabowo

Baca Selengkapnya

3 Nama Ini Beredar di Bursa Calon Pj Gubernur Jakarta

7 hari lalu

3 Nama Ini Beredar di Bursa Calon Pj Gubernur Jakarta

DPRD Jakarta akan mengusulkan nama-nama calon Pj Gubernur hari ini sebagai pengganti Heru Budi Hartono. Ada tiga nama yang beredar.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Presiden Pertimbangkan Calon Penjabat Gubernur Jakarta yang Diusulkan DPRD

8 hari lalu

Demokrat Minta Presiden Pertimbangkan Calon Penjabat Gubernur Jakarta yang Diusulkan DPRD

Mekanisme pengusulan nama calon penjabat gubernur Jakarta dilakukan lewat rapat pimpinan bersama sebelas fraksi di DPRD Jakarta

Baca Selengkapnya

SBY Sebut Hanya Ada Satu Matahari di HUT ke-23 Partai Demokrat, Pernah Terjadi Seteru Kubu AHY Vs Moeldoko

9 hari lalu

SBY Sebut Hanya Ada Satu Matahari di HUT ke-23 Partai Demokrat, Pernah Terjadi Seteru Kubu AHY Vs Moeldoko

"Akan kacau negara kalau mataharinya banyak. Makin panas nanti ada dua, ada tiga bagaimana," kata SBY, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Poin-poin Pidato SBY Saat HUT ke-23 Partai Demokrat: Tak Mudah 10 Tahun Jadi Oposisi

9 hari lalu

Poin-poin Pidato SBY Saat HUT ke-23 Partai Demokrat: Tak Mudah 10 Tahun Jadi Oposisi

Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyampaikan sejumlah pernyataan menarik dalam pidato di Hari Ulang Tahun atau HUT ke-23 Partai Demokrat. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Alasan Komisi II DPR Sebut Undang-Undang Pemilu Perlu Direvisi

9 hari lalu

Alasan Komisi II DPR Sebut Undang-Undang Pemilu Perlu Direvisi

Sejumlah hal perihal pelaksanaan Pemilu 2024 disorot anggota Komisi II DPR.

Baca Selengkapnya