Personel kepolisian melakukan pengendalian massa unjuk rasa saat simulasi pengamanan Pilkada di Polres Pemalang, Jawa Tengah, Jumat 28 Agustus 2020. Simulasi tersebut digelar untuk meningkatkan Kesiapan dan kemampuan personel polisi, TNI dan Satpol PP dalam penanganan kericuhan yang mungkin terjadi pada Pilkada 9 Desember mendatang. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Lotharia Latif mengatakan sudah mengirimkan 416 personel ke tiga kabupaten yang akan melakukan pleno penetapan bupati dan wakil bupati terpilih berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di Pilkada 2020.
"Kami harapkan kondisi keamanan di tiga daerah itu kondusif," ujar Latif mengutip Antara, Kamis, 18 Maret 2021. Sebelumnya tiga kabupaten di NTT, yakni Kabupaten Malaka, Kabupaten Belu dan Kabupaten Sumba Barat akan mengelar pleno penetapan bupati dan wakil bupati terpilih berdasarkan putusan MK.
Sesuai jadwal sidang, putusan MK akan berlangsung mulai Kamis ini sampai dengan Senin, 22 Maret 2021. Namun jadwal pleno penetapan di ketiga kabupaten itu bisa diputuskan karena masih menunggu hasil sidang Mahkamah Konstitusi.
Kapolda Nusa Tenggara Timur menuturkan dikirimnya sejumlah personel ke tiga kabupaten itu hanya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat di tiga daerah itu. "Jadi dari kami kekuatan yang dikirim itu bertujuan untuk mencegah jika ada yang tidak puas dengan hasil penetapan dan sebagainya," tutur dia.
Menurut Kapolda, keselamatan rakyat adalah yang utama dan polisi tak mempunyai kepentingan apapun dengan sejumlah pasangan calon bupati dan wakil bupati yang bertarung dalam Pilkada 2020 di NTT.
Ia berharap agar para calon kepala daerah yang kalah di Pilkada 2020 berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi harus menerimanya dengan rela dan lapang dada dan menghindari konflik.
Sidang Sengketa Pileg 2024 di MK Dilanjut, Hari Ini Periksa 63 Perkara
1 hari lalu
Sidang Sengketa Pileg 2024 di MK Dilanjut, Hari Ini Periksa 63 Perkara
MK kembali menggelar sidang sengketa PHPU hasil Pileg 2024. Agenda hari ini akan memeriksa 63 perkara dengan sistem tiga panel dengan masing-masing tiga hakim konstitusi.