Kubu KLB Demokrat Bantah Ada Ribut-ribut Soal Uang Transport untuk Peserta

Selasa, 9 Maret 2021 13:12 WIB

Anggota Forum Pendiri Partai Demokrat Hencky Luntungan (kiri) menyampaikan keterangan pers terkait perkembangan masalah internal partai mereka di Jakarta, Sabtu 27 Februari 2021. Hencky bersama tujuh anggota Forum Pendiri Partai Demokrat lainnya mendesak partainya untuk mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengatasi ragam persoalan internal partai, salah satunya adalah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mereka nilai kurang mampu dalam memimpin partai. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan membantah kabar adanya keributan peserta atas pemberian uang selama KLB Demokrat. "Enggak ada yang mengeluh, enggak ada yang ribut-ribut kok enggak ada. Saya kan ada di sana, saya jadi saksi hidup kok," ucap Hencky ketika dihubungi, Selasa, 9 Maret 2021.

Meski demikian Hencky Luntungan membantah adanya janji imbalan Rp 100 juta. Menurut Hencky Luntungan, uang yang dibagikan kepada peserta hanyalah pengganti transportasi dan akomodasi. Uang untuk peserta dan acara KLB itu disebutnya berasal dari iuran panitia.

"Lha, panitia kita ini kan rata-rata pengusaha," kata Hencky. Dia sendiri mengaku merogoh kocek untuk patungan, tetapi enggan merinci jumlahnya. Hencky mengklaim memiliki tiga perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas, jasa konstruksi, dan perdagangan (trading).

Baca: Bantah Janjikan Rp100 Juta, Kubu Pro KLB Demokrat Akui Bagikan Duit Transportasi

Sebelumnya, sejumlah peserta KLB dikabarkan protes lantaran uang yang dibagikan tak sesuai yang dijanjikan. Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kotamobagu Gerald Piter Runtuthomas dalam pengakuannya mengatakan, peserta KLB mulanya dijanjikan mendapat uang Rp 100 juta yang diberikan bertahap. Pada saat tiba di lokasi, peserta dijanjikan mendapat Rp 25 juta, dan sisanya setelah KLB selesai. Namun kata dia, mereka cuma mendapat Rp 5 juta.

Gerald mengatakan, sejumlah peserta KLB Demokrat yang menolak, kata Gerald, kemudian dipanggil Nazaruddin. Mantan terpidana kasus korupsi Wisma Atlet itu kemudian membagi-bagikan uang Rp 5 juta, sehingga total yang diterima peserta menjadi Rp 10 juta.

Advertising
Advertising

BUDIARTI UTAMI PUTRI | FRISKI RIANA

Berita terkait

Demokrat Ungkap Alasan Tidak Satu Perahu Lagi dengan PKS di Pilkada Depok 2024

1 jam lalu

Demokrat Ungkap Alasan Tidak Satu Perahu Lagi dengan PKS di Pilkada Depok 2024

Ketua DPC Partai Demokrat Depok Edi Sitorus mengungkapkan alasan tidak lagi satu perahu dengan PKS pada Pilkada Depok 2024

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

6 jam lalu

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

Yoyok Sukawi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Semarang ke Partai Demokrat di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

6 jam lalu

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

2 hari lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

2 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

2 hari lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 hari lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

2 hari lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

2 hari lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya