Komnas HAM: Ada Upaya Pengaburan Fakta dalam Kasus Terbunuhnya Pendeta Yeremia

Reporter

Egi Adyatama

Selasa, 3 November 2020 06:15 WIB

Komisioner Komnas HAM (Kiri ke Kanan) Amiruddin, Beka Ulung Hapsara, Wakil Ketua Komnas HAM Hairansyah, dan Komisioner Choirul Anam, saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat, 27 September 2019. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Tim Investigasi Komnas HAM terkait kematian Pendeta Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua, Choirul Anam, mengatakan ada upaya pengaburan fakta kejadian dalam peristiwa tersebut. Hal ini ia ungkapkan saat mengumumkan hasil investigasi Komnas HAM.

"Terdapat upaya mengalihkan/mengaburkan fakta-fakta peristiwa penembakan di TKP berupa sudut dan arah tembakan yang tidak beraturan yang dibuktikan dengan banyak titik lubang tembakan dengan diameter yang beragam, baik dari luar TKP (sekitar pohon), di bagian luar dan dalam serta bagian atap/seng kandang babi," kata Anam dalam konferensi pers, Senin, 2 November 2020.

Menurutnya, dari temuan Komnas HAM di lapangan, setidaknya terdapat 19 titik lubang dari 14 titik tembak pada bagian luar dan dalam kandang babi, maupun pada atap kandang dan luka pada pohon akibat tembakan.

Berdasarkan penghitungan jarak tembak dengan posisi lubang peluru, kata Anam, diperkirakan jarak tembak berkisar 9 – 10 meter yang berasal dari luar kandang dan diarahkan ke TKP maupun sekitar TKP.

"Arah dan sudutnya pun tampak tidak beraturan/acak. Komnas HAM menduga kuat adanya unsur kesengajaan dalam membuat arah tembakan yang acak/tidak beraturan dan tidak mengarah pada sasaran, tetapi untuk mengaburkan fakta peristiwa penembakan yang sebenarnya," kata dia.

Anam berujar di TKP ditemukan bekas-bekas tembakan di dinding gubuk tempat Pendeta Yeremia ditemukan dan proyektil peluru. Terdapat pula barang bukti berupa pengambilan proyektil peluru dari lubang kayu balok di TKP yang tidak diketahui keberadaannya saat ini.

"Selain itu terdapat upaya agar korban segera dikuburkan tidak lama setelah kejadian juga sebagai upaya untuk tidak dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban untuk menemukan penyebab kematian," kata Anam.

Anam menuturkan Komnas HAM menduga pelaku merupakan anggota TNI dari Koramil Persiapan Hitadipa. Diduga bahwa pelaku adalah Alpius, Wakil Danramil Hitadipa. Dugaan mengerucut karena Alpius diketahui sempat mencari Pendeta Yeremia dan kemudian terlihat menghampiri kandang babi.

Berita terkait

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

28 menit lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Jens Stoltenberg Buka Suara soal Penembakan Perdana Menteri Slovakia

2 jam lalu

Ketua NATO Jens Stoltenberg Buka Suara soal Penembakan Perdana Menteri Slovakia

Jens Stoltenberg mengaku terkejut atas penembakan PM Slovakia Robert Fico. Keduanya pernah menjadi rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

15 jam lalu

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal pada Rabu siang

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

23 jam lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Dilaporkan Membaik Pasca-Penembakan

1 hari lalu

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Dilaporkan Membaik Pasca-Penembakan

Wakil PM Tomas Taraba menyebut Perdana Menteri Slovakia Robert Fico tidak berada dalam situasi yang mengancam nyawa pasca-penembakan

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: PM Slovakia Ditembak Orang Tak Dikenal, Kondisinya Kritis

1 hari lalu

BREAKING NEWS: PM Slovakia Ditembak Orang Tak Dikenal, Kondisinya Kritis

Perdana Menteri Slovakia ditembak oleh orang tak dikenal hari ini. Kondisinnya kritis.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

3 hari lalu

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

Kenaikan biaya kuliah terjadi di sejumlah perguruan tinggi negeri dan menimbulkan reaksi keras dari mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

3 hari lalu

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

Komnas HAM akan menggunakan UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dalam melakukan pengawasan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

3 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

3 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya