Politikus Demokrat Minta Maaf dan Hapus Cuitan 'Paha Mulus'

Selasa, 8 September 2020 08:35 WIB

Rahayu Saraswati bersepeda dengan Plt Ketum Partai PSI, Giring Ganesha, 3 September 2020. Nama Saras mencuat setelah viralnya cuitan politikus Partai Demokrat (PD) Cipta Panca Laksana yang di-retweet oleh Said Didu soal 'paha calon Wakil Wali Kota Tangsel mulus'. Twitter/@RahayuSaraswati

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana menghapus cuitannya yang menyinggung fisik calon wakil wali kota Tangerang Selatan. Cuitan itu sebelumnya ramai dikritik lantaran dianggap melecehkan calon Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

"Sehubungan twit pribadi saya mengenai paha mulus cawalkot Tangsel sudah terlanjur viral, dengan ini saya mendelete twit tersebut," kata Panca lewat akun Twitternya, @panca66, Senin, 7 September 2020. Ia menulis cawalkot alih-alih cawawalkot.

Panca juga meminta maaf atas cuitan itu. Ia beralasan gaya berkomunikasinya di Twitter memang demikian adanya.

"Mohon maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan twit tersebut. Memang gaya saya di Twitter seperti itu. Sekali lagi mohon maaf," kata Panca.

Sebelumnya, Panca mencuit ihwal 'paha mulus calon wakil wali kota Tangerang Selatan'. Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara Said Didu sempat membalas cuitan itu dengan menulis 'Huzzz - no pict hoax'. Warganet mengaitkan cuitan itu dengan unggahan Rahayu Saraswati di akun Twitter dan Instagramnya sebelum cuitan Panca di hari yang sama.

Advertising
Advertising

Sara, sapaan Rahayu, mengunggah foto-fotonya berolahraga pagi sebelum mendaftarkan diri ke kantor Komisi Pemilihan Umum Tangerang Selatan. Sara adalah satu-satunya perempuan di antara tiga bakal calon wakil wali kota Tangsel.

Ketika diminta pendapat ihwal banyaknya kritik lantaran dianggap melecehkan, Panca berdalih ia tak menyebut nama siapa pun. Deputi Isu dan Narasi Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat ini juga mengatakan tak akan mengklarifikasi cuitannya.

"Saya enggak nyebut nama kok. Biar aja," kata Panca pada Sabtu lalu, 5 September 2020.

Rahayu Saraswati pun telah menyampaikan kekecewaannya pada cuitan politikus yang mengobyektifikasi perempuan. Sara mengatakan saat mendengar adanya cuitan ini, ia langsung menghubungi salah satu dari dua tokoh politik yang memunculkan cuitan tersebut.

Sara mengaku sebenarnya tak terlalu memerhatikan dan tak terlalu memperdulikan hal itu karena aktivitasnya yang padat dalam beberapa hari terakhir. Namun tulisan seorang teman membuatnya berpikir ulang dan merasa bahwa ia telah terprogram untuk menerima objektifikasi dan pelecehan seksual verbal sebagai hal biasa.

"Lalu muncul pertanyaan, apakah akan saya laporkan secara hukum. Sekali lagi, kegiatan sangat padat dan saya fokus sosialisasi kepada masyarakat. Saya sampaikan bahwa akan saya pertimbangkan," kata mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | EGI ADYATAMA

Berita terkait

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

21 jam lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

1 hari lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Said Didu Kritik PSN PIK 2 Bebaskan Lahan Sembunyi-sembunyi, Respons Agung Sedayu Group?

1 hari lalu

Said Didu Kritik PSN PIK 2 Bebaskan Lahan Sembunyi-sembunyi, Respons Agung Sedayu Group?

Said Didu mengkritik pembebasan lahan dalam pengembangan kawasan mega Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK 2).

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

1 hari lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

1 hari lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

2 hari lalu

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

KPU membantah gugatan Partai Demokrat pada perkara Nomor 183-01-14-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dalam sidang sengketa Pileg

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya