Tim Teknis Rampung, Buruh Tetap akan Demo Menolak Omnibus Law

Senin, 3 Agustus 2020 06:00 WIB

Buruh yang tergabung dalam KSPI melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR RI untuk menolak pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja, Rabu, 29 Juli 2020. Mereka menuntut DPR untuk menghentikan pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja. Tempo/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta-Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Dedi Hardianto mengakui pihaknya tak puas dengan hasil tim teknis tripartit Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja yang membahas klaster ketenagakerjaan.

Dedi mengatakan, dari tim beranggotakan unsur pemerintah, serikat buruh, dan pengusaha itu, hanya pasal terkait Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yang disepakati. "Kalau kepuasan dalam artian bisa menyatakan dalam bentuk argumen, kami puas. Tapi kalau dari hasilnya kan tidak ada yang kami sepakati kecuali pasal Pasal 59 PKWT itu Apindo sepakat tetap ada," kata Dedi kepada Tempo, Jumat lalu, 31 Juli 2020.

Tim teknis tripartit yang dikoordinasikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah itu telah merampungkan pembahasan klaster ketenagakerjaan RUU Cipta Kerja pada 23 Juli lalu. Menurut Dedi, pendapat dan penolakan serikat buruh menjadi rekomendasi yang dicatat oleh pemerintah.

Dedi mengatakan pihaknya masih harus berjuang di Dewan Perwakilan Rakyat melalui forum Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Panitia Kerja RUU Cipta Kerja di Badan Legislasi. Menurut dia, target utama KSBSI tetap mendorong agar klaster ketenagakerjaan itu dikeluarkan dari RUU Cipta Kerja.

KSBSI, kata Dedi, mengajak pemerintah dan DPR untuk merevisi Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan atau membuat omnibus law khusus terkait ketenagakerjaan. "Tapi bahwa kami bertarung materi-materi itu untuk mematahkan supaya jangan los-los aja tanpa ada perdebatan," ujar Dedi.

Dedi mengatakan, KSBSI juga tetap merencanakan aksi untuk menyampaikan tuntutan-tuntutan terkait omnibus law RUU Cipta Kerja. Kata dia, KSBSI menjadwalkan aksi pada 13 Agustus mendatang di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta. Menurutnya KSBSI tengah mengonsolidasikan rencana aksi ini di beberapa provinsi. Di Jakarta, massa aksi ditargetkan sebanyak 1.500-2.000 orang. "Dokumen kami siapkan, demo kami siapkan," kata Dedi.

KSBSI termasuk konfederasi besar yang tergabung dalam tim teknis tripartit membahas RUU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan. Adapun dua konfederasi besar lainnya, yakni Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sebelumnya memilih keluar dari tim teknis itu.

Presiden KSPSI Andi Gani mengatakan, organisasinya hengkang lantaran merasa tim itu tak sesuai yang diharapkan. Permintaan awal serikat buruh adalah pembahasan hingga perubahan pasal-pasal krusial menyangkut upah minimum, oursourcing, Tenaga Kerja Asing, dan status pekerja.

Meski begitu, Andi mengatakan ia menghormati hasil kerja tim teknis yang telah berjalan. KSPSI, kata dia, akan menentukan sikap selanjutnya setelah mengetahui hasil tim teknis. "Kami menghargai dan menghormati, tapi kami tidak bertanggung jawab kalau terjadi penolakan, disharmonisasi di tingkat bawah," kata Andi Gani kepada Tempo, Jumat, 31 Juli 2020.

Adapun KSPI menyatakan akan melakukan aksi besar dan menggugat ke pengadilan atas sikap DPR yang melanjutkan pembahasan omnibus law. Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, aksi akan digelar setiap pekan.

Hari ini, Senin, 3 Agustus 2020, KSPI akan kembali menggelar aksi di DPR dan kantor Menko Perekonomian. Said Iqbal mengatakan aksi serupa akan dilakukan bergelombang di berbagai provinsi hingga puncaknya pada 14 Agustus, bertepatan dengan sidang paripurna DPR.

"KSPI menyesalkan dan mengutuk keras sikap Panja Baleg Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang terkesan melakukan rapat diam-diam dan dadakan, yang melanggar undang undang keterbukaan informasi yang menjadi hak publik," kata Said.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

4 jam lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

12 jam lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

1 hari lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

1 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

1 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

1 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

1 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

1 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

1 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

1 hari lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya