Adian Napitupulu Bilang Jokowi Minta Nama Calon Komisaris BUMN

Jumat, 24 Juli 2020 06:45 WIB

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Adian Napitupulu (kanan) dalam acara bincang santai di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Juli 2020. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Adian Napitupulu membantah anggapan dirinya meminta jatah komisaris perusahaan pelat merah ke Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Menurut Adian, Presiden Joko Widodo-lah yang memintanya menyetorkan nama-nama calon.

"Kami tidak minta, kami ditawarkan. Presiden minta, ya saya kasih nama-nama itu," kata Adian di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Juli 2020.

Nama-nama yang disodorkan Adian berasal dari kelompok relawan yang merupakan eks aktivis 1998. Menurut Adian, permintaan serupa juga dilontarkan Jokowi di periode pertamanya terpilih menjadi presiden pada 2014 lalu.

Adian bercerita, para eks aktivis 1998 memang pernah menyampaikan permintaan kepada Jokowi. Namun, yang diminta adalah agar Presiden menuntaskan kasus Tragedi Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II, serta memperhatikan para keluarga korban.

Jokowi, menurut Adian, mengatakan para eks aktivis 1998 bisa berkontribusi di pemerintahan. Yakni dengan menjadi komisaris BUMN, duta besar, hingga menteri.

Advertising
Advertising

Adian pun mengaku pernah ditawari posisi menteri oleh Jokowi saat dipanggil ke Istana pada 17 Oktober 2019. Namun, ia menolak dengan alasan menyadari kapasitas dan kesehatannya.

"Kalau Pak Jokowi bicara menteri dan sebagainya, dia undang memang dan dia tawarkan," ujar Adian.

Adian melanjutkan, terkait nama-nama calon komisaris BUMN, Jokowi meminta daftar itu disetor kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Kemudian pada 12 Juni lalu dalam pertemuan di Istana, ucap Adian, Jokowi menanyakan apakah nama-nama yang dia setorkan sudah menempati jabatan.

Mendengar jawaban Adian bahwa belum satu pun yang diangkat menjadi komisaris, Jokowi menyatakan akan memanggil Menteri BUMN Erick Thohir. "Pak Jokowi tidak bilang jumlah kebanyakan, tidak memenuhi syarat, kurangi," ujar Adian.

Dalam wawancara dengan Majalah Tempo edisi 18 Juli 2020, Erick membenarkan dirinya dipanggil Jokowi pada 12 Juni itu, tetapi membantah membicarakan usulan komisaris dari Adian. Namun Adian pun tak ambil pusing dengan bantahan Erick ini.

"Tidak gimana-gimana (Erick membantah). Erick Thohir datang kok, memang terjadi yang disampaikan Presiden akan memanggil Erick Thohir sore itu," kata Adian.

Berita terkait

Bahlil Sebut Jokowi Belum Pernah Sampaikan Ingin Masuk Partai Golkar

54 menit lalu

Bahlil Sebut Jokowi Belum Pernah Sampaikan Ingin Masuk Partai Golkar

Bahlil Lahadalia mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima permintaan dari Presiden Jokowi untuk masuk Golkar

Baca Selengkapnya

Susi Kecewa Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut dan Agroforestri Salak di Bali Jadi Warisan Dunia di Top 3 Tekno

1 jam lalu

Susi Kecewa Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut dan Agroforestri Salak di Bali Jadi Warisan Dunia di Top 3 Tekno

Topik tentang Susi Pudjiastuti kecewa atas kebijakan Presiden Jokowi membuka kembali keran ekspor pasir laut menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Komparasi Gaya SBY dan Jokowi Mengulas Film Ramai Disorot Netizen

1 jam lalu

Komparasi Gaya SBY dan Jokowi Mengulas Film Ramai Disorot Netizen

Perbandingan gaya ulasan Jokowi dan SBY usai menonton film mengundang sorotan netizen.

Baca Selengkapnya

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten Dibuka Gratis Malam ini

12 jam lalu

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten Dibuka Gratis Malam ini

PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) mulai mengoperasikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten. Dibuka gratis malam ini.

Baca Selengkapnya

Film Sang Pengadil Ungkap Carut Marut Dunia Peradilan, Berikut Sinopsis dan Profil Pemerannya

13 jam lalu

Film Sang Pengadil Ungkap Carut Marut Dunia Peradilan, Berikut Sinopsis dan Profil Pemerannya

Film Sang Pengadil akan rilis Oktober mendatang, menyorot dunia peradilan hukum di Indonesia. Arifin Putra dan Prisia Nasution pemerannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang Sedimen Beda dari Pasir Laut, Susi Sebut Sedimen Apapun Sangat Penting

14 jam lalu

Jokowi Bilang Sedimen Beda dari Pasir Laut, Susi Sebut Sedimen Apapun Sangat Penting

Berikut ini dua ekspresi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di medsos atas kebijakan Jokowi buka keran ekspor pasir laut.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Belum Bertemu Jokowi Usai Mundur sebagai Menteri Sekretaris Kabinet

16 jam lalu

Pramono Anung Belum Bertemu Jokowi Usai Mundur sebagai Menteri Sekretaris Kabinet

Pramono Anung menyakini selama dirinya menjabat sebagai Sekretaris Kabinet dua periode di era Jokowi, tidak ada kesalahan yang diperbuatnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Batal Datang karena Hadiri Pernikahan Putra Khofifah, PON 2024 Ditutup Menko PMK Muhadjir Effendi

17 jam lalu

Jokowi Batal Datang karena Hadiri Pernikahan Putra Khofifah, PON 2024 Ditutup Menko PMK Muhadjir Effendi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak hadir dalam penutupan Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024. Digantikan Menko PMK Muhadjir Effendy

Baca Selengkapnya

Jokowi Diteriaki Mulyono saat Berkunjung ke Pasar di Surabaya

18 jam lalu

Jokowi Diteriaki Mulyono saat Berkunjung ke Pasar di Surabaya

Jokowi mengaku bahwa kunjungannya kali ini untuk mengecek harga kebutuhan pokok.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bongkar Penyebab Kebocoran Data NPWP: Karena Keteledoran Password

18 jam lalu

Jokowi Bongkar Penyebab Kebocoran Data NPWP: Karena Keteledoran Password

Jokowi buka suara terkait penyebab kebocoran data NPWP. Sebut karena ada keteledoran password.

Baca Selengkapnya