Putri Ma'ruf Amin Cerita AHY Jadi Alasan Dia Pilih Masuk Demokrat

Jumat, 17 April 2020 06:07 WIB

Siti Nur Azizah, putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, yang berminat menjadi bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan saat ditemui di kantornya di Kementerian Agama, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 26 Juli 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah, mengatakan masuk Partai Demokrat merupakan pilihan politik rasional yang dia putuskan sendiri.

Azizah mengatakan ia bergabung dengan partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tanpa tekanan dari pihak mana pun. "Tentu saja Abah akan menghormati keputusan tersebut," kata Azizah kepada Tempo, Kamis, 16 April 2020.

Azizah bergabung dengan Partai Demokrat dan menjadi wakil sekretaris jenderal periode 2020-2025. Ia mengatakan hal ini sekaligus bukti keseriusannya terjun ke dunia politik.

Menurut Azizah, ia banyak ditawari masuk partai politik sejak keluar menanggalkan status aparatur sipil negara pada 2019. Ia mengaku terus menimbang dengan cermat sebelum akhirnya memutuskan.

"Hingga akhirnya saya mencermati terjadi adanya sebuah perhelatan besar partai politik yang menetapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), seorang anak muda menjadi ketua umum," kata Azizah.

Advertising
Advertising

Azizah mengatakan momen itu mulai membuka matanya. Ia merasa harus memberi dukungan dan memperkuat ketua umum partai politik berusia 41 tahun itu.

AHY terpilih menjadi ketua umum Demokrat dalam Kongres V pada 15 Maret lalu. AHY terpilih secara aklamasi menggantikan sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono. "Dengan bergabung saya ke Demokrat, saya meyakini bisa memperkuat posisi partai secara lokal dan nasional," ujar Azizah.

Memilih Demokrat, kata Azizah, adalah bagian dari kesadaran sejarah untuk mendukung kaum muda maju dan berperan di gelanggang politik. Ia mengatakan pula bahwa Demokrat adalah partai parlemen dengan ketua umum termuda se-Indonesia.

Perempuan berusia 47 tahun ini menilai Demokrat telah mengambil langkah nyata memberi peran signifikan untuk anak-anak muda. Dia juga menilai Demokrat menarik karena berlatar belakang ulama, sehingga memiliki garis ideologi nasionalis-relijius.

Menurut Azizah, ideologi itu memudahkan untuk terjun dan berinteraksi dengan masyarakat lintas agama, suku bangsa, dan antargolongan. "Ibarat wadah, maka Demokrat itu wadahnya luas, sehingga bisa menampung berbagai aspirasi dan kepentingan dari masyarakat Indonesia yang majemuk tanpa kepura-puraan," ujar dia.

Berita terkait

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

14 jam lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

23 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi soal rencana Presiden terpilih Prabowo membentuk kabinet gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

23 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

1 hari lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

1 hari lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

1 hari lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

1 hari lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya