Komnas HAM Minta Hukuman Kebiri Dihentikan

Rabu, 20 November 2019 13:43 WIB

Kebiri Kimia

TEMPO.CO, Jember - Komisoner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), M Choirul Anam meminta institusi hukum untuk menghentikan hukuman kebiri. Dalam konteks HAM, hukuman dengan merusak kondisi fisik itu dilarang.

"Pengadilan dengan merusak kondisi fisik itu dalam konteks hak asasi manusia dilarang, termasuk hukuman kebiri, mau kebiri permanen atau tidak permanen," kata Choirul Anam di sela acara Festival HAM di Jember, Rabu, 20 November 2019.

Menurut Anam, hukuman fisik atau badan itu melanggar konvensi anti-penyiksaan. "Kita sudah meratifikasi itu dan itu memang melanggar reformasi hukum di Indonesia," ia menambahkan.

Seharusnya, kata dia, semua pihak berkomitmen menghindari hukuman fisik ini. "Mulai polisi, jaksa janganlah bahkan menuntut adanya hukuman kebiri tersebut. Hakim juga jangan memutuskan hukuman kebiri tersebut," katanya.

Ia juga mengatakan siapapun juga mengecam sekeras-kerasnya pelaku kejahatan seksual siapapun korbannya apalagi dia anak-anak. "Itu tak terbantahkan, semuanya pasti mengecam, namun hukumannya jangan sebiadab itu," ujarnya menambahkan.

Advertising
Advertising

Karena itu, Komnas HAM berharap adanya peninjauan ulang terhadap hukum kebiri ini. "Dalam konteks HAM, hukuma kebiri itu bagian dari pelanggaran HAM. Jngan dilaksanakan," imbuhnya.

Anam juga berharap jaksa agung tidak mengeksekusi hukuman kebiri itu atau mahkamah agung meninjau kembali putusan pengadilan di bawahnya. "Atau kalau mekanismenya belum tersedia maka kejaksaan melakukan upaya hukum biasa atau luar biasa supaya hukuman kebiriinya bisa dibatalkan," ujarnya.

Anam juga mengaku setuju pelaku kejahatan seksual dihukum seberat-beratnya. "Bahkan kami setuju hukuman seberat-beratnya seperti seumur hidup, 20 tahun silahkan tidak apa-apa, setimpal dengan perbuatan pelaku," imbuhnya.

Anam mengatakan vonis hukuman kebiri sudah dua kali terjadi dalam peradilan di Jawa Timur yakni di Mojokerto dan baru-baru ini di Surabaya. "Mojokerto itu pertama kali di Indonesia dan kemudian Surabaya. Penghukuman badan ini menurut saya yang terburuk dalam sejarah," katanya.

Anam menampik bahwa hukuman kebiri bisa menimbulkan efek jera. "Nggak ada satu argumentasi apapun, katakan itu efektif, gak ada, hukuman seperti ini sejak zaman batu ada, apa kemudian pemerkosaan berhenti," katanya.

Ia menambahkan problem pemerkosaan ini problem semua pihak. "Pencegahannya melibatkan kita semua, dan dilakukan sejak dini. Semisal anak tidak boleh pegang atau mempermainkan alat kelamin. Pemasangan CCTV dimana-mana untuk memperketat pemantauan di tempat-tempat tertentu," ujarnya.

Selain itu membangun peradaban berpikir yang seperti tidak berpikir jorok ketika melihat seseorang berpakaian minim. "Itu kan untuk mengurangi potensi pemerkosaan. Jadi, apapun bentuk penghukumanya, sejarah sudah mengatakan, hukuman sekeras-kerasnyapun tidak akan menghentikan kejahatan itu (seksual)," katanya.

DAVID PRIYASIDARTA

Berita terkait

Paman dan Kakek Jadi Tersangka Pencabulan Anak di Depok, Ibu Korban Minta Pelaku Dikebiri

30 Juni 2024

Paman dan Kakek Jadi Tersangka Pencabulan Anak di Depok, Ibu Korban Minta Pelaku Dikebiri

Orang tua anak korban pencabulan oleh kakek dan pamannya di Depok meminta pelaku dihukum kebiri

Baca Selengkapnya

Konflik Rusia Ukraina: Korban Kuburan Massal di Izium Diduga Disiksa, Ada yang Alat Vitalnya Putus

21 September 2022

Konflik Rusia Ukraina: Korban Kuburan Massal di Izium Diduga Disiksa, Ada yang Alat Vitalnya Putus

Temuan terbaru konflik Rusia Ukraina menunjukkan penyiksaan terhadap korban di kuburan massal di Izium, ada yang alat vitalnya putus

Baca Selengkapnya

Arist Merdeka Sebut Pemerkosa Anak Kandung di Depok Bisa Dihukum Kebiri

2 Maret 2022

Arist Merdeka Sebut Pemerkosa Anak Kandung di Depok Bisa Dihukum Kebiri

Arist Merdeka Sirat menyebut, tersangka pemerkosa anak kandung di Depok sudah memenuhi unsur untuk dihukum maksimal ditambah hukuman kebiri.

Baca Selengkapnya

Hakim Putuskan Herry Wirawan Tak Dijatuhi Hukuman Kebiri

15 Februari 2022

Hakim Putuskan Herry Wirawan Tak Dijatuhi Hukuman Kebiri

Hakim menilai terpidana kasus pemerkosaan Herry Wirawan tidak memungkinkan menerima hukuman kebiri karena sudah divonis penjara seumur hidup.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Apresiasi Tuntutan Hukuman Mati terhadap Herry Wirawan

12 Januari 2022

Anggota DPR Apresiasi Tuntutan Hukuman Mati terhadap Herry Wirawan

Dia berharap hukuman maksimal terhadap Herry Wirawan dalam menimbulkan efek jera di masyarakat agar tidak terjadi lagi perbuatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kemenko PMK: Hukuman terhadap Pelaku Kekerasan Seksual Harus Seberat-beratnya

20 Desember 2021

Kemenko PMK: Hukuman terhadap Pelaku Kekerasan Seksual Harus Seberat-beratnya

Femmy mengatakan selain soal hukuman, penanganan korban kekerasan seksual harus menjadi prioritas.

Baca Selengkapnya

Pro dan Kontra Tambahan Hukuman Kebiri Pelaku Pemerkosaan

15 Desember 2021

Pro dan Kontra Tambahan Hukuman Kebiri Pelaku Pemerkosaan

Desas-desus penambahan hukuman kebiri pada pelaku pemerkosaan pada belasan satriwati baru-baru ini santer terdengar.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Dukung Pelaku Pemerkosaan Santriwati di Bandung Dihukum Kebiri

14 Desember 2021

Mensos Risma Dukung Pelaku Pemerkosaan Santriwati di Bandung Dihukum Kebiri

Risma mengatakan secara pribadi mendukung penerapan hukuman kebiri terhadap pelaku pemerkosaan belasan santri di Bandung.

Baca Selengkapnya

Kementerian PPPA Sebut Pelaku Pemerkosaan Santriwati Layak Dihukum Kebiri

13 Desember 2021

Kementerian PPPA Sebut Pelaku Pemerkosaan Santriwati Layak Dihukum Kebiri

Terdakwa pemerkosaan santriwati dapat diancam tambahan hukuman kebiri sesuai Pasal 81 ayat 7 Perpu No 1/2016 yang telah ditetapkan menjadi UU No 17/20

Baca Selengkapnya

Sekjen PBNU Desak Pelaku Pemerkosaan Santriwati Dihukum Kebiri

11 Desember 2021

Sekjen PBNU Desak Pelaku Pemerkosaan Santriwati Dihukum Kebiri

Seken PBNU Helmy Faishal Zaini meminta pelaku pemerkosaan santriwati di Kota Bandung dihukum seberat-beratnya.

Baca Selengkapnya