Jokowi Minta Guru Tanamkan Rasa Toleransi ke Para Siswa

Sabtu, 6 Juli 2019 06:28 WIB

Presiden Jokowi (kiri) mengikuti gerakan tari anak-anak saat meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung di Sulawesi Utara, Jumat, 5 Juli 2019. Pembenahan tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya tarik kepada wisatawan. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para guru tak henti mengingatkan anak didik tentang keberagaman Indonesia. Hal ini ia anggap penting guna menumbuhkan rasa toleransi antarsesama sejak dini.

Baca: Jokowi Dapat Penghargaan Tertinggi dari PGRI

"Sudah sunatullah Indonesia beragam, tidak seperti negara lain. Tolong diingatkan betul kepada para murid sehingga muncul toleransi dari bawah antaranak yang beda suku, agama," katanya dalam pembukaan Kongres XXII PGRI di Britama Arena, Jakarta, Jumat, 5 Juli 2019.

Mantan wali kota Solo ini menuturkan Indonesia merupakan negara besar dan tidak ada negara lain yang semajemuk Indonesia. Indonesia memiliki 34 provinsi, 714 suku, 1.100 lebih bahasa, yang tersebar di 17 ribu pulau.

Jokowi bercerita kondisi Indonesia yang penuh keberagaman ini harus dijaga dari konflik horizontal. Ia membandingkannya dengan Afganistan yang kini kerap dilanda perang saudara. Padahal, kata dia, Afganistan hanya memiliki tujuh suku. "Gara-gara dua suku berantem, yang satu bawa teman dari luar, yang satu bawa teman dari luar, 40 tahun perang gak selesai-selesai," ucapnya.

Yang paling merasakan kerugian dari perang selama puluhan tahun itu, kata Jokowi, adalah anak-anak dan wanita. Anak-anak tidak bisa bersekolah dan wanita tidak berani beraktivitas di luar rumah.

Jokowi pun meminta para guru mengingat kisah Afganistan ini dan menyampaikannya ke masyarakat tentang pentingnya saling menghormati satu sama lain di tengah keberagaman, termasuk dalam urusan politik. Menurut Jokowi, jangan sampai hanya karena perbedaan politik merusak hubungan persaudaraan antarmasyarakat Indonesia.

Baca: JK Ungkap Pentingnya Rekonsiliasi Jokowi - Prabowo

"Sedih hanya karena pilpres gak saling sapa antartetangga, antarteman. Ini proses lima tahun, masa tiap lima tahun gak saling sapa, gak saling omong, kapan kedewasaan dan kematangan berpolitik kita," tuturnya.

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

2 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

2 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

4 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

5 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

5 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

5 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

6 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

7 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

8 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

9 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya