5 Alasan Elektabilitas Jokowi Ungguli Prabowo Versi LSI Denny JA

Selasa, 2 April 2019 16:33 WIB

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby saat menggelar konferensi pers menjelaskan pergeseran dukungan Pilpres di 6 kantong suara, di kantor LSI, Jakarta Timur pada Kamis, 7 Februari 2019. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi teranyar LSI Denny JA menemukan lima alasan kenapa elektabilitas pasangan calon Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin lebih unggul dibanding pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Dalam hasil survei LSI Denny JA yang dirilis pada Selasa, 2 April 2019, Jokowi - Ma'ruf memiliki elektabilitas 56,8-63,2 persen dan Prabowo - Sandi 36,8-43,2 persen.

Baca: Survei Indo Barometer: Tanda Kemenangan Kuat Ada di Jokowi

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, mengatakan tampilan angka elektabilitas ini sengaja dibuat dalam bentuk range karena memperhitungkan margin of error dan asumsi golput yang terjadi secara proporsional.

"Kalkulasi ini dilakukan karena pilpres tinggal 16 hari lagi. Diperlukan proyeksi elektabilitas dengan mempertimbangkan angka margin of error survei dan asumsi golput," kata Ardian saat menyampaikan hasil surveinya di Jakarta, Selasa, 2 April 2019.

Survei LSI Denny JA ini dilakukan pada tanggal 18 - 26 Maret 2019 dengan melibatkan 1.200 responden. Survei dilaksanakan di 34 Provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling.

Advertising
Advertising

Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini adalah 2,8 persen. Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan in-depth interview untuk memperkaya analisa survei. LSI Denny JA mengatakan survei ini dibiayai sendiri oleh mereka.

Berikut 5 alasan penyebab Jokowi - Ma'ruf lebih unggul dari Prabowo - Sandi versi LSI Denny JA:

1. Publik puas dengan kinerja inkumben

Ardian mengatakan dalam hukum besi pemilu langsung, seorang inkumben akan mudah terpilih kembali jika mayoritas masyarakat puas dengan kinerjanya selama menjabat.

"Survei LSI Denny JA menunjukan bahwa 69.5 persen, pemilih menyatakan puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden. Hanya 25.6 persen pemilih saja yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden," kata Ardian.

2. Program Jokowi populis, diketahui luas, dan disukai

Ardian menuturkan sejumlah program Jokowi yang dikenal luas dan disukai antara lain Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), pembangunan infrastruktur, dana desa, dan beras sejahtera (rastra). "Program-program ini dikenal rata-rata diatas 70 persen, dan rata-rata diatas 60 persen disukai," ujar dia.

3. Pribadi Jokowi lebih disukai daripada Prabowo

"Hampir dalam semua aspek kepribadian, Jokowi dinilai publik lebih unggul dibanding Prabowo. Kepribadian tersebut diantaranya Jokowi dinilai lebih jujur, pintar, nasionalis, dan perhatian terhadap rakyat," kata Ardian.

4. Jokowi unggul telak di kantong pemilih loyal, yaitu pemilih minoritas

Ardian berujar survei LSI Denny JA menunjukan bahwa Jokowi-Maruf unggul telak di pemilih minoritas. Dukungan Jokowi-Maruf di segmen minoritas adalah 74.5 persen - 80.9 persen. "Meski pemilih minoritas ini populasinya hanya sebesar dibawah 10 persen, namun pemilih ini cenderung loyal dukungannya terhadap Jokowi-Maruf," kata dia.

5. Jokowi unggul telak di kantong pemilih besar dan penting

Menurut Ardian, kantong pemilih berpopulasi besar dan penting tersebut adalah pemilih wong cilik. Jumlah pemilih wong cilik sebesar 75 persen. Di segmen pemilih ini, Jokowi-Maruf juga unggul jauh dibanding Prabowo-Sandi.

Baca: Hasil Survei 5 Lembaga Soal Elektabilitas Jokowi dan Prabowo

"Range dukungan Jokowi-Maruf di segmen pemilih wong cilik dengan pendapatan dibawah 1 juta adalah 59.2 persen-65.6 persen. Sementara di pemilih wong cilik yang pendapatannya di antara 1-3 juta, dukungan Jokowi-Maruf sebesar 58.8 persen-65.2 persen," tutur Ardian Sopa.

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

15 menit lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Apindo Usul Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan, Apa Tujuannya?

23 menit lalu

Apindo Usul Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan, Apa Tujuannya?

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengusulkan supaya Prabowo membentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan. Apa tujuannya?

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

1 jam lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

1 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

9 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

10 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

12 jam lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

12 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

12 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya