TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang hari H pemilihan presiden 17 April 2019, berbagai lembaga survei banyak yang merilis hasil sigi tentang elektabilitas kedua pasangan calon di pilpres 2019. Dalam berbagai hasil sigi itu, pasangan calon Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin memang selalu lebih unggul daripada pasangan Prabowo - Sandiaga Uno.
Calon presiden Prabowo Subianto menyinggung hasil survei lembaga-lembaga itu yang disebutnya banyak bohong. “Lembaga survei akal-akalan dan banyak bohongnya sesuai pesanan. Habis dibayar di kelompok satu ini, dia minta ke kelompok satu lagi minta bayaran,” kata Prabowo di hadapan pendukungnya di Lapangan Karebosi, Makassar, Ahad, 24 Maret 2019.
Baca: Kampanye Terbuka Dinilai Tak Menambah Elektabilitas Capres
Prabowo menilai lembaga-lembaga survei itu kuno. “Kerjaanmu kuno, lama-lama kau enggak punya pekerjaan lu, karena rakyat enggak percaya dengan kamu punya pekerjaan itu. Alias banyak bohongnya.”
Berikut hasil sigi lima lembaga survei yang berhasil dihimpun Tempo:
1. Saiful Mujani Research and Consulting: Jokowi 57,6 persen, Prabowo 31,8 persen
Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 24 Februari-5 Maret 2019 menyatakan elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden nomor 01, Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo - Sandiaga Uno. SMRC mencatat bahwa elektabilitas Jokowi - Ma'ruf 57,6 persen sedangkan Prabowo - Sandiaga 31,8 persen.
Adapun 10,6 persen menyatakan tidak tahu atau tidak mau menjawab. "Bila pilpres diadakan di awal Maret 2019, kemungkinan besar pasangan 01 akan memenangkannya dengan selisih sekitar 26 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di kantornya, Jakarta, Ahad, 17 Maret 2019.
Survei dilakukan dengan metode acak berjenjang (multistage random sampling) terhadap 2.820 responden. Responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 2.479 atau 88 persen, dengan margin of error sekitar 2 persen.