PSI: Kebohongan Award untuk Selamatkan Demokrasi Indonesia

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Juli Hantoro

Senin, 7 Januari 2019 16:08 WIB

Klarifikasi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait kebohongan award di Kantor PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2019. Tempo/ Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia atau PSI mengklarifikasi soal mencuatnya kasus kebohongan award yang mereka adakan beberapa waktu lalu. Penghargaan itu diberikan kepada calon presiden dan wakil presiden, Prabowo - Sandiaga Uno, serta Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief.

Baca juga: Beri Award Kebohongan untuk Prabowo, Demokrat: Adab PSI Nol Besar

Juru bicara PSI Dara Nasution menyampaikan Kebohongan Award ini adalah cara PSI untuk memberikan pendidikan politik kepada publik, yang ia sebut sebagai Mock Awarding.

“Kebohongan Award adalah upaya menyelamatkan demokrasi Indonesia,” ucap Dara di kantor PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2019.

Dara menjelaskan PSI yang ia klaim sebagai partai anak muda merasa perlu mengkampanyekan ide-ide dengan cara yang kreatif. Adapun metode Mock Awarding ini ia akui sebagai cara protes simbolik, yang juga pernah digunakan oleh pemimpin-pemimpin yang tersohor seperti Mahatma Gandhi dan Nelson Mandela.

Advertising
Advertising

Penghargaan kebohongan itu ditandatangani Ketua Umum PSI Grace Natalie dan Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni. Penghargaan diberikan kepada ketiga orang itu lantaran pernyataan terkait selang cuci darah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, membangun tol Cipali tanpa utang, dan tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos di Tanjung Priok.

Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan PSI soal Kebohongan Award ini, kepada Bareskrim pada 6 Januari 2019. Empat kader PSI dipersalahkan karena melanggar tindak pidana kejahatan tentang konflik, suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA), dan akan dikenai Pasal 156 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Jo Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Baca juga: Bakal Dipolisikan soal Award, PSI: Kami Tak Melanggar Hukum

Politikus PSI, Guntur Romli menambahkan, laporan yang ACTA layangkan kepada Ketua Umum PSI Grace Natalie, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, Tsamara Amany, dan Dara Nasution tidak berdasarkan fakta. Sedangkan award yang mereka berikan pada Prabowo, Sandiaga, dan Andi Arief berbasiskan data.

“Kebohongan itu nyata bahkan kalau kita lihat Pak Prabowo sudah layak masuk Museum Rekor Indonesia,” kata dia.

Berita terkait

Pihak Istana Bela Kaesang Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi, Bandingkan dengan Megawati dan Mahfud Md

15 jam lalu

Pihak Istana Bela Kaesang Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi, Bandingkan dengan Megawati dan Mahfud Md

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi bela Kaesang soal dugaan gratifikasi jet pribadi. Kenapa ia bandingkan dengan Megawati dan Mahfud Md

Baca Selengkapnya

Mengingat Pemberontakan PKI Madiun 76 Tahun Lalu, Soe Hok Gie Pernah Menuliskannya

21 jam lalu

Mengingat Pemberontakan PKI Madiun 76 Tahun Lalu, Soe Hok Gie Pernah Menuliskannya

Pemberontakan PKI-Musso di Madiun, pada pagi hari 18 September 1948, pasukan komunis berhasil menguasai Madiun. Soe Hok Gie pernah menuliskannya.

Baca Selengkapnya

Setelah Kaesang Mendatangi KPK: Tanggapan Jokowi hingga Juru Bicara

1 hari lalu

Setelah Kaesang Mendatangi KPK: Tanggapan Jokowi hingga Juru Bicara

Jokowi menanggapi singkat soal anak bungsunya, Kaesang Pangarep mendatangi KPK untuk memberi klarifikasi soal jet pribadi

Baca Selengkapnya

Kaesang Nebeng Jet Pribadi, Dosen FH UII Beri Tahu Cara Sederhana Buktikan Gratifikasi

2 hari lalu

Kaesang Nebeng Jet Pribadi, Dosen FH UII Beri Tahu Cara Sederhana Buktikan Gratifikasi

Dosen FH UII mengatakan sangat mudah membuktikan yang dilakukan Kaesang naik jet pribadi ke AS sebagai gratifikasi atau bukan gratifikasi.

Baca Selengkapnya

Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

3 hari lalu

Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

Mengaku menumpang teman, ini pernyataan lengkap Kaesang soal jet pribadi yang ditumpanginya ke AS.

Baca Selengkapnya

PSI Serahkan Nasib Kaesang ke KPK soal Dugaan Gratifikasi Pesawat Jet Pribadi

3 hari lalu

PSI Serahkan Nasib Kaesang ke KPK soal Dugaan Gratifikasi Pesawat Jet Pribadi

Kaesang menyambangi markas KPK dengan didampingi Kuasa hukum dan juru bicara.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Kedatangan Kaesang ke KPK Atas Inisiatif Pribadi

3 hari lalu

PSI Sebut Kedatangan Kaesang ke KPK Atas Inisiatif Pribadi

Francine melanjutkan, Kaesang berniat meminta saran dan masukan dari KPK ihwal tudingan penerimaan gratifikasi penggunaan pesawat jet pribadi.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, Sebelumnya Maju Pilkada Tangsel 2024

6 hari lalu

Riza Patria Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, Sebelumnya Maju Pilkada Tangsel 2024

Ahmad Riza Patria Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. Sebelumnya, bersama Marshel Widianto maju Pilkada Tangsel.

Baca Selengkapnya

PSI Tak Ingin Heru Budi Jadi Pj Gubernur Jakarta, Cocok Sebagai Kasetpres Saja

7 hari lalu

PSI Tak Ingin Heru Budi Jadi Pj Gubernur Jakarta, Cocok Sebagai Kasetpres Saja

PSI mengungkap alasan tidak mengusulkan Heru Budi Hartono menjadi Pj Gubernur DKI

Baca Selengkapnya

Kasus Jet Pribadi Kaesang Pangarep, dari Sorotan Publik hingga Maju Mundur KPK Minta Klarifikasi

12 hari lalu

Kasus Jet Pribadi Kaesang Pangarep, dari Sorotan Publik hingga Maju Mundur KPK Minta Klarifikasi

Anak Jokowi, Kaesang dan Erina Gudono menjadi sorotan publik setelah dikabarkan bepergian ke Amerika Serikat menggunakan jet pribadi.

Baca Selengkapnya