TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menuding Partai Solidaritas Indonesia atau PSI menabrak etika dan kepatutan berpolitik karena memberikan penghargaan kebohongan untuk calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.
Baca juga: Kerap Buat Pernyataan Kontroversial, PSI: Ideologi Partai
"Sebagai partai harusnya haram melakukan ke partai lain. Ini etika dan adabnya PSI nol besar," kata Ferdinand kepada Tempo, Jumat, 4 Januari 2019.
PSI baru saja memberikan penghargaan kebohongan untuk Prabowo, Sandiaga, dan Andi Arief. Masing-masing mendapat label berbeda, yakni kebohongan ter-lebay (berlebihan), ter-hqq (hakiki), dan ter-halu (halusinasi). Penghargaan itu ditandatangani oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie dan Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni.
Ferdinand kemudian mempertanyakan metodologi yang digunakan PSI dalam memberikan penghargaan itu. Dia menganggap kriteria, peserta, juri, dan metode penilaian pemberian award itu tak jelas.
"Kalau bicara award harusnya ada mekanisme yang jelas. Penilaian seperti apa metodenya, peserta yang diikutkan siapa, juri yang menilai siapa," kata Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga ini. "PSI telah melampaui kewenangannya sebagai partai memberikan award tanpa metodologi yang jelas."
PSI menyematkan penghargaan itu lantaran blunder pernyataan Prabowo soal selang cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, omongan Sandiaga soal membangun tol Cikopo Palimanan (Cipali) tanpa utang, dan cuitan Andi Arief soal tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos. Namun menurut Ferdinand, ketiga isu itu disampaikan bukan tanpa alasan.
Baca juga: Soal Instruksi Selamat Natal, PSI: Banyak Keluhan Kawan Kristiani
Dia berdalih, Prabowo menyinggung soal selang cuci darah itu setelah mendengar aduan dari beberapa dokter yang mengaku bertugas di RSCM. "Mereka mengalami hal itu dan dilaporkan ke Pak Prabowo, maka Pak Prabowo menyampaikan. Kalau mau diusut ini, jangan main tuduh orang pembohong," kata Ferdinand.
Berikutnya, Ferdinand mengatakan omongan Sandiaga soal membangun tol Cipali tanpa utang pun betul. Dia berujar, Sandiaga mengatakan pembanguan itu tanpa utang, tapi tak menafikan bekerja sama dengan pihak swasta lain.
Adapun ihwal cuitan Andi Arief, Ferdinand dan sejumlah politikus Demokrat lainnya membela Andi dari tuduhan menyebar hoax. Mereka mengatakan Andi justru menjadi pemicu agar info itu dicek.