Penyebab Aktivis Kecewa JK Tidak Temui Korban HAM yang Berdemo

Reporter

Friski Riana

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 12 Desember 2018 00:10 WIB

Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) melantik 1.994 orang calon Muda Praja menjadi Muda Praja IPDN, di Lapangan Parade Abdi Praja, Jatinangor, Sumedang, Jumat, 2 Nopember 2018. (dok Pemprov Jabar)

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Koordinator KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), Putri Kanesia kecewa dengan sikap Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang tak menemui korban kasus pelanggaran HAM saat mereka berdemo di depan Kantor Komnas, Jakarta Pusat, 11 Desember 2018.

"JK bahkan tidak menghampiri Ibu Sumarsih, keluarga korban Semanggi I yang juga turut aksi bersama kami," kata Putri kepada Tempo.
Baca : ILR Sebut Perlindungan HAM Era SBY Lebih Baik ketimbang Era Jokowi

Sejumlah aktivis dan korban pelanggaran HAM berat masa lalu mengadakan aksi unjuk rasa di depan kantor Komnas HAM, saat acara perayaan Hari HAM Internasional berlangsung. Acara tersebut turut dihadiri JK dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Peserta unjuk rasa di antaranya para aktivis dari KontraS, LBH Jakarta, YLBHI, dan Amnesty International. Adapun keluarga korban yang ikut berunjuk rasa selain Sumarsih adalah Budi Pego, aktivis penolak tambang yang dipenjara karena demo menggunakan spanduk palu-arit di Banyuwangi.

Setelah acara peringatan HAM selesai, Jusuf Kalla (JK) keluar dari lokasi acara menuju mobilnya. Sebelum pergi, JK sempat maju ke depan mobilnya. Ia melihat para pendemo, kemudian hanya melambaikan tangan kepada mereka.

Putri mengatakan, para aktivis dan keluarga korban HAM masa lalu kecewa karena Presiden Joko Widodo juga tidak hadir di Komnas HAM. Selain itu, yang membuatnya makin kecewa adalah sikap aparat yang menghalangi aksi unjuk rasa tersebut.
Simak juga :
Soal Penuntasan Kasus-kasus HAM Masa Lalu, Moeldoko: Perlu Kesabaran

"Paahal kami hanya aksi damai ingin menyampaikan kegelisahan, karena kasus pelanggaran HAM berat yang juga masuk dalam agenda Nawacita pemerintah Jokowi-Kalla tidak satupun diselesaikan," kata dia.

Advertising
Advertising

Menurut Putri, para aktivis dan keluarga korban tidak ingin kehadiran Jokowi dalam perayaan Hari HAM sedunia itu hanya dijadikan gimmick politik atau pencitraan menjelang pemilihan presiden 2019. Karena itu, tuntutan para peserta unjuk rasa adalah meminta Jokowi-Kalla menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat sebelum masa jabatannya berakhir.

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

15 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

20 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

13 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

16 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

16 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

18 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

19 hari lalu

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

Apa kata Komnas HAM soal OPM?

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

20 hari lalu

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

Penggantian terminologi KKB menjadi OPM dinilai justru bisa membuat masalah baru di Papua.

Baca Selengkapnya