KedaiKopi: Reuni Akbar 212 Jadi Pertimbangan Pemilih di Pilpres.

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 2 Desember 2018 14:39 WIB

Massa Persaudaraan Alumni 212 menggelar salat subuh berjamaah saat acara Reuni akbar 212 di Halaman Monas, Jakarta, Ahad, 2 Desember 2018. Area di depan panggung utama Reuni Akbar 212 pun terlihat telah penuh diisi oleh peserta sejak dinihari. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia atau KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo menilai aksi Reuni Akbar 212 menjadi salah satu faktor penting yang menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih presiden di pemilihan presiden 2019 mendatang.

Baca juga: Panitia Klaim Alumni Berbeda Kelompok Dukung Reuni Akbar 212

Hal tersebut diungkapakan Kunto berdasarkan survei yang dilakukan lembaganya pada 15-23 November 2018, dengan 1.317 responden di 27 provinsi dengan suara terbesar di Indonesia.

“Sebanyak 20,6 persen pemilih nasional mengatakan bahwa aksi 212 menjadi faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih presiden,” ujar Kunto saat dihubungi Tempo pada Ahad, 2 Desember 2018. Margin error suvei ini sebesar 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Menurut Kunto, acara reuni ini bersifat proselyting alias berkumpul untuk meneguhkan keyakinan. “Jadi mereka yang menjadikan reuni 212 sebagai pertimbangan dalam menentukan pilihan presiden adalah mereka yang sebenarnya sudah tidak mau memilih Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin dan sekarang diteguhkan dan diyakinkan untuk memilih Prabowo,” ujar Kunto.

Advertising
Advertising

Saat telekonferensi di acara Reuni Akbar 212, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyerukan agar umat Islam memilih calon presiden yang direkomendasikan Ijtima Ulama GNPF, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Juru Bicara BPN Prabowo - Sandi, Andre Rosiade mengatakan pernyataan Rizieq tersebut bukan untuk mengampanyekan Prabowo dan tidak dimanfaatkan timnya sebagai bentuk kampanye terselubung. Toh, ujar dia, yang menyerukan memilih capres usungan Ijtima Ulama adalah Rizieq Shihab, bukan Prabowo yang hadir sebagai undangan di Reuni Akbar 212 itu. “Habib Rizieq berhak menyampaikan pendapatnya,” ujar dia.

Baca juga: Politikus PSI Minta Bawaslu Awasi Reuni Akbar 212

Jika banyak peserta yang meneriakkan ganti presiden, Prabowo Presiden dan sejenisnya di acara Reuni Akbar 212 itu, ujar Andre, hal tersebut sama sekali tidak ada yang mengarahkan. Jika kemudian acara ini berdampak terhadap elektabilitas Prabowo, pihaknya hanya bisa mensyukurinya. “Kalau berdampak secara tidak langsung ke elektabilitas Prabowo, itu juga kita belum tahu. Nanti kan bisa diukur lewat survei,” ujar Andre.

Berita terkait

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

7 jam lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

9 jam lalu

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

Prabowo mengatakan misi pertahanan adalah misi yang sangat menentukan.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

10 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

10 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

11 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

11 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

12 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu'ti mengaku pihaknya akan mendegasikan kadernya dengan senang hati apabila Muhammadiyah diberi amanah oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

13 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

Beberapa pengamat memandang pembentukan Presidential Club yang direncanakan oleh Prabowo sebagai hal positif. Namun ada hal yang juga perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya