TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengungkapkan alasan partainya masih menunggu keputusan apakah nantinya berpeluang masuk dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Masuk Koalisi atau tidak nanti kita lihat di 20 Oktober, di situ akan terlihat koalisi yang sesungguhnya kayak apa," ujar Muhaimin usai menghadiri ta'arufan sekaligus pembekalan bakal calon kepala daerah dari PKB di Makassar, Ahad, 5 Mei 2024.
Yang terpenting, kata dia, pihaknya sudah mengakhiri proses tahapan Pilpres 2024, termasuk menitipkan agenda perubahan PKB kepada Prabowo sebagai presiden terpilih. "Supaya agenda perubahan itu terlaksana lah," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin ini.
Dia mengacu pada 20 Oktober yang merupakan hari pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR.
Mengenai hasil pertemuannya dengan Prabowo beberapa waktu lalu, dia mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.
PKB Serahkan 8 Agenda Perubahan ke Prabowo
Sebelumnya, Muhaimin menyampaikan delapan agenda perubahan partainya ke Prabowo saat presiden terpilih pada Pilpres 2024 itu mengunjungi Kantor DPP PKB di Jakarta Pusat, Rabu, 24 April 2024.
Dia tidak menjelaskan isi dari delapan agenda perubahan PKB. Namun jargon perubahan diketahui merupakan agenda yang diusung Muhaimin bersama mantan calon presiden pasangannya, Anies Baswedan, dan Koalisi Perubahan dalam Pilpres lalu.
Muhaimin berharap delapan agenda perubahan dari PKB itu bisa mendapat perhatian dari pemerintahan Prabowo dan Gibran nantinya.
“Untuk menjadi bahan perjuangan sekaligus agenda secara khusus bagi pemerintahan Pak Prabowo di masa yang akan datang, saya kira itu pengantar dari saya,” ujar dia dalam keterangannya usai pertemuan jajaran PKB dan Gerindra tersebut.
Selanjutnya, PKB ingin bekerja sama dengan Gerindra usai Pilpres...