Survei Median: Elektabilitas Jokowi Masih di Bawah 50 Persen

Selasa, 27 November 2018 16:11 WIB

Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi, berjalan bersama Gubernur Sumsel Herman Deru beserta istri Febrita Lustia saat menghadiri penganugerahan gelar kehormatan adat Komering Provinsi Sumsel di halaman Griya Agung Palembang, Ahad, 25 November 2018. Selain Jokowi, Iriana pun turut diberi gelar kehormatan yaitu Ratu Balak Mangkunegara. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi pertarungan elektabilitas pasangan calon presiden 2019 masih menyatakan Joko Widodo atau Jokowi unggul ketimbang Prabowo Subianto. Rilis survei Media Survei Nasional atau Median menunjukkan Jokowi saat ini meraup suara 47,7 persen.

Baca juga: Survei: Jokowi - Ma'ruf Unggul di Basis NU

"Sedangkan Prabowo 35,5 persen," ujar Direktur Eksekutif Median Rico Marbun dalam konferensi pers Elektabilitas Capres: Mampukah Jokowi Berlari Kencang dan Prabowo Mengejar? di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 27 November 2018.

Meski demikian, Rico mengatakan selisih keterpilihan kedua calon tipis. Tingkat elektabilitas Jokowi dan Prabowo hanya berjarak 12,2 persen. Menurut Rico, untuk memenuhi prasyarat petahana sukses, Jokowi seharusnya dapat meraup elektabilitas lebih dari 50 persen.

Dari pengalaman pemilihan-pemilihan kepala daerah, misalnya, petahana sukses umumnya mampu meraup elektabilitas 60-70 persen. Sedangkan angka Jokowi yang tak mencapai 50 persen dapat menjadi petanda untuk menggenjot program-program yang belum kelar digarap.

Advertising
Advertising

Tipisnya keunggulan elektabilitas Jokowi ini bersebab ketidakpuasan masyarakat selama ia memimpi. Dalam survei itu, masyarakat diminta menyebutkan masalah-masalah yang penting diselesaikan pemerintah. Sebanyak 48,9 persen responden menyebut, ekonomi dan kesejahteraan masih menjadi isu sentral yang belum mampu diselesaikan pemerintah.

Survei itu juga menunjukkan masyarakat tidak puas dengan subsidi dan bantuan yang acap tidak tepat sasaran. "Jika ingin suara lebih dari 50 persen, Jokowi seharus bisa menyelesaikan persepsi masyarakat terhadap persoalan ekonomi itu," ujarnya.

Responden juga menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi lantaran beberapa faktor. Misalnya korupsi pejabat di rezimnya, ulama yang banyak terlibat kasus hukum, persoalan kesehatan, keamanan, pendidikan, dan masalah moral serta sosial.

Baca juga: Survei: Jokowi Harus Waspada, Tingkat Kepuasan Publik Menurun

Adapun program utama ekonomi yang digaungkan Prabowo dalam masa kampanye dinilai bisa menjadi senjata utama untuk melumpuhkan Jokowi. Akan tetapi, itu belum berdampak signifikan bila kubu Prabowo hanya mengomentari perihal ekonomi tanpa menyediakan solusi. "Sebagai penantang, Prabowo masih dinilai belum mampu menyediakan solusi yang lebih baik dari petahana," katanya.

Survei Median ini dilakukan pada 4-16 November 2018. Survei melibatkan 1.200 responden yang dipilih dari seluruh warga yang memiliki hak pilih. Sampel untuk pemilihan responden diambil secara acak.

Berita terkait

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

11 menit lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

35 menit lalu

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

Prabowo mengajak seluruh rakyat, termasuk seluruh kaum buruh, untuk turut serta membangun masa depan gemilang.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

3 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

4 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

4 jam lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

5 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

7 jam lalu

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Partai Nasdem dan PKB menyatakan akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

13 jam lalu

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

Wakil Perdana Menteri sekaligus pengganti PM Singapura Lawrence Wong mengajak Prabowo Subianto untuk foto bersama di Istana Bogor, Senin.

Baca Selengkapnya

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

14 jam lalu

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

Sejumlah partai di luar koalisi pengusung Prabowo-Gibran telah menyatakan akan bergabung dengan pemerintahan.

Baca Selengkapnya