Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei: Jokowi - Ma'ruf Unggul di Basis NU

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Presiden Joko Widodo (tengah), penjabat Gubernur Jawa Barat, M. Iriawan (kiri), dan Ketua MUI Kabupaten Bogor KH Ahmad Mukri Aji (kanan) saat salat Idul Adha berjemaah di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 22 Agustus 2018. Presiden Jokowi menunaikan salat Idul Adha  berjemaah bersama dengan masyarakat yang tinggal di sekitar Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Presiden Joko Widodo (tengah), penjabat Gubernur Jawa Barat, M. Iriawan (kiri), dan Ketua MUI Kabupaten Bogor KH Ahmad Mukri Aji (kanan) saat salat Idul Adha berjemaah di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 22 Agustus 2018. Presiden Jokowi menunaikan salat Idul Adha berjemaah bersama dengan masyarakat yang tinggal di sekitar Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin mendapat banyak dukungan dari pemilih yang dekat secara religi maupun kultural dengan Nahdlatul Ulama (NU). Sementara lawannya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di basis Muhammadiyah.

Baca juga: Kata Ma'ruf Amin Soal Air Zam-zam Berlabel #2019GantiPresiden

Hasil itu tercatat dalam survei Y-Publica yang dirilis pada Senin, 3 September 2018. Dalam survei itu, Jokowi - Ma'ruf unggul telak di basis NU dengan suara 59 persen dibandingkan Prabowo - Sandiaga yang dalam survei mendapat 23,3 persen. Sebanyak 17,7 persen menyatakan belum menentukan pilihan.

"Keunggulan pasangan ini di basis pemilih NU tidak lepas dari posisi Kiai Ma'ruf sebagai kader NU," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono di Bakoel Coffie, Jakarta, Senin, 3 September 2018.

Dukungan ini juga buah dari upaya Jokowi yang rajin menyambangi tokoh NU dan menghadiri kegiatan ormas tersebut sebelum deklarasi capres dan cawapres.

Sementara di basis Muhammadiyah, Prabowo-Sandiaga unggul dari Jokowi - Ma'ruf meski tipis saja. Pasangan yang diusung Partai Gerindra itu meraih suara 42,7 persen sementara Jokowi-Ma'ruf 39,9 persen. Sebanyak 17,4 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan.

Prabowo - Sandiaga juga unggul di basis pemilih yang memiliki kedekatan dengan ormas Front Pembela Islam (FPI). Pasangan ini unggul telak dengan 67,5 persen suara sementara Jokowi - Ma'ruf hanya 21,3 persen dengan pemilih yang belum menentukan belum memilih sebanyak 11,2 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Ma'ruf Amin: Jokowi Tak Beri Sertifikat Tanah pada Konglomerat

Di luar basis NU, Muhammadiyah, dan FPI, lebih banyak responden yang mendukung Jokowi - Ma'ruf. Pasangan tersebut meraih suara 52,7 persen sementara Prabowo - Sandiaga 27,9 persen dengan jumlah responden yang belum memutuskan pilihan sebanyak 19,4 persen.

Survei Y-Publica ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Mereka mewakili 120 desa dari 34 provinsi di Indonesia.

Sebanyak 48,8 persen responden merasa memiliki kedekatan dengan NU dan 9,2 persen dekat dengan Muhammadiyah. Sebanyak 4,1 persen responden merasa dekat dengan FPI dan 37,9 persen lainnya dekat dengan ormas Islam yang lain.

Survey tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden terpilih dengan menggunakan kuisioner. Pengambilan data dilakukan pada 13-23 Agustus 2018. Margin of error survei ini sebesar 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

2 jam lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU


Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.


Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

1 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) didampingi Hakim Konstitusi Saldi Isra (kiri) dan Arief Hidayat (kanan) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh permohonan yang diajukan capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang diajukan dalam sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Presiden 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.


Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

1 hari lalu

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

7 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

13 hari lalu

Opor ayam merupakan salah satu makanan wajib yang harus ada di perayaan Idul Fitri. Berikut resep opor ayam mudah dan enak yang bisa dibuat di rumah. Foto: Canva
'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.


17 Kiai NU di Lumajang Kirim Surat Protes ke PBNU, Ogah Dipolitisasi untuk Pilkada

15 hari lalu

Konferensi pers Pengurus Besar Nahdatul Ulma di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty.
17 Kiai NU di Lumajang Kirim Surat Protes ke PBNU, Ogah Dipolitisasi untuk Pilkada

TEMPO CO, Lumajang - Bertarikh 6 April 2024, surat itu ditujukan kepada Ketua PBNU. Isinya, daftar nama dan tanda tangan 17 kiai Lumajang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Lumajang. Mereka menyatakan sikapnya karena terusik dan keberatan bila PCNU Kabupaten Lumajang dijadikan alat politik praktis untuk kepentingan pemilihan umum kepala daerah Kabupaten Lumajang 2024.


Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

16 hari lalu

Presiden Jokowi ajak anak panti asuhan belanja baju lebaran di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 9 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah


Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

16 hari lalu

Jamaah menyimak ceramah usai salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di Stadion Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, 22 April 2023. Setelah salat, warga berbaris untuk menyalami Kepala Staf Angkatan Darat, Dudung Abrurachman, dan Panglima Kodam III Siliwangi, Kunto Arif Wibowo.TEMPO/Prima Mulia
Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

Berikut lokasi salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di wilayah Jakarta.