Ceramah Kebangsaan, Amien Rais Singgung 3 Proyek Mangkrak
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Juli Hantoro
Senin, 26 November 2018 21:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Amanat Nasional Amien Rais turut mengisi ceramah kebangsaan dalam pembukaan Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-XVII di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Senin 26 November 2018.
Baca juga: Sikap Muhammadiyah terhadap Ancaman Amien Rais Soal Pilpres
Dalam kesempatan itu, Amien Rais sempat menyinggung sejumlah proyek di tanah air yang mangkrak.
Mantan Ketua MPR juga menilai mangkraknya proyek-proyek itu karena pemerintah saat ini terus menekankan pembangunan proyek secara ugal-ugalan.
Tiga proyek yang dimaksud Amien adalah reklamasi Teluk Jakarta, mega proyek Meikarta, dan proyek kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
"Alhamdulillah semua proyek itu mangkrak, semangkrak-mangkraknya," ujar Amien.
Amin sendiri ditemui usai memberikan ceramah mengatakan jika proyek-proyek yang ia sebutkan tadi pelaksanaannya dilakukan ngawur.
"Semuanya (tiga proyek) itu edan dan ugal-ugalan," ujarnya.
Medio akhir Oktober 2018 lalu, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional itu menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama sejumlah tokoh. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menjelaskan kunjungan Amien Rais untuk meminta KPK tak tebang pilih dalam menindak dan menuntaskan sejumlah perkara.
Di antaranya kasus Meikarta dan kasus perusakan buku merah oleh dua mantan penyidik KPK yang kini tengah diusut, serta kasus reklamasi Teluk Jakarta.
Baca juga: Soal Desakan Amien Rais ke Muhammadiyah, PAN: Itu Nasihat Tokoh
Kasus reklamasi Teluk Jakarta ini sebelumnya menyeret mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta M. Sanusi dan bos PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja. Ferry menilai, KPK perlu menindaklanjuti pengusutan korupsi terkait reklamasi Teluk Jakarta hingga menyasar dalang yang berperan dalam perkara tersebut.
Ferry juga menyinggung soal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang tengah dikerjakan pemerintah. Dia mempertanyakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dipercayakan kepada investor Tiongkok.
Padahal, kata dia, investor Jepang menerapkan sistem keamanan yang lebih tinggi. "Terdapat dugaan pemerintah menetapkan Cina sebagai pemenang karena tanda petik, hengki pengki," kata Ferry.