TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menolak berkomentar lebih lanjut ihwal ultimatumnya kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir soal sikap politik Muhammadyah dalam pemilu presiden 2019.
Baca juga: Ke Yogyakarta, JK Akan Buka Muktamar Pemuda Muhammadiyah ...
Amien Rais sebelumnya sempat menuturkan akan menjewer Haedar Nashir jika Muhammadiyah tak bersikap dalam Pilpres 2019.
Namun di sela pembukaan Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke XVII di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Haedar justru secara gamblang menegaskan bahwa ia akan membawa Muhammadiyah dengan sikap sama seperti ketika organisasi itu dibentuk pertama oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan.
“Setiap periode, sejak mulai didirikan oleh Kiai Dahlan sampai kapanpun, Muhammadiyah selalu mengambil jarak dari pergumulan politik praktis. Itu sudah prinsip yang tak akan berubah," ujar Haedar.
Namun saat Amien Rais dikonfrontir dengan sikap bergeming Haedar itu ia hanya menjawab singkat.
"Jadi (tanggapan) soal (jewer) Pak Haedar itu hal yang kecil-kecil, seperti jewer, genderuwo, sontoloyo, pertanyaan itu mbok (hal) yang gede," ujar Amien kepada awak media.
Baca juga: Soal Desakan Amien Rais ke Muhammadiyah, PAN: Itu Nasihat Tokoh
Amiem pun tak lagi melanjutkan responnya tentang pertanyaan soal ultimatumnya pada Haedar itu.
Dalam pembukaan muktamar itu, Amien Rais mengisi sesi siang menjelang sore. Amien sebelumnya tak tampak dalam rombongan pengisi pembukaan pagi yang dihadiri sejumlah tokoh seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.