Orang Berseragam Banser NU Bakar Bendera Picu #BubarkanBanser

Reporter

Andita Rahma

Selasa, 23 Oktober 2018 11:07 WIB

Anggota Banser Garut membakar bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jejaring media sosial Twitter diramaikan oleh tagar #BubarkanBanser dan #KompakDamaiIndonesiaku pascapembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut, Jawa Barat yang diduga dilakukan personel Barisan Ansor Serbaguna NU atau Banser NU. Dua tagar itu ramai diperbincangkan pagi ini, Selasa, 23 Oktober 2018.

Akun @AsFairus mengunggah foto kala orang ramai mengepung Polresta Garut untuk mencari keberadaan pembakar bendera. "Kondisi Garut malam ini warga kepung Polresta mencari keberadaan pembakar bendera tahuid #BubarkanBanser," cuit @AsFairus.

Baca:GP Ansor: Jika Banser Terbukti Bakar Bendera Tauhid Bisa Dihukum

Akun @mpuanon mencuit, "Banser NU melukai umat Islam seluruh dunia. Tindakan biadab membakar bendera tauhid akan menjadikan Jokowi sebagai bahan olok-olok di dunia Islam, aib internasional."

Pembakaran bendera terjadi pada 21 Oktober 2018. Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas membenarkan adanya kejadian itu. Ia kini tengah meminta kronologi pembakaran bendera itu kepada pengurus Ansor Garut.

Advertising
Advertising

Baca: Polisi Periksa 3 Saksi Terkait Pembakaran Bendera Tauhid di Garut

Kejadian itu terekam dalam video viral berdurasi 02.05 menit memperlihatkan seorang anggota berseragam Banser yang membawa bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid. Belasan orang berbaju Banser lainnya bersama-sama menyulut bendera dengan api.

Di Twitter, tak sedikit yang mencuitkan imbauan agar masyarakat Indonesia tetap bersatu. Akun @AhmadN00 menuliskan, "Apapun sukumu, apapun agamamu, apapun bahasamu, jangan lupa kita ini satu Indonesia."

Simak: Pembakaran Bendera Tauhid, Maarif Institute Minta Warga Bijak

Akun @BamsBulaksumur menuliskan nasehat Presiden Abdurrahman Wahid. "Kita masih ingat pesan Gus Dur bahwa semua insan bangsa harus dapat saling memahami ditengah perbedaan."

Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Daraz mengimbau agar masyarakat bisa lebih bijak menyikapi peristiwa ini dengan tidak membuat keributan atau polemik. Ia berharap agar polisi segera mengusut tuntas motif di balik peristiwa pembakaran bendera oleh orang-orang yang berseragam Banser NU itu.

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

6 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

9 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

17 hari lalu

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru

Baca Selengkapnya

Cara Melihat Password Twitter atau X Secara Mudah

44 hari lalu

Cara Melihat Password Twitter atau X Secara Mudah

Berikut cara melihat password Twitter atau X karena lupa dan cara mengubahnya secara mudah. Bisa melalui email atau SMS.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

45 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Cara Lihat Email dan Password Twitter yang Mudah Tanpa Ribet

46 hari lalu

Cara Lihat Email dan Password Twitter yang Mudah Tanpa Ribet

Ada beberapa cara lihat email dan password Twitter. Salah satunya adalah menggunakan fitur "Lupa Kata Sandi". Berikut ini beberapa cara lainnya.

Baca Selengkapnya

Petualangan Politik Raja Juli Antoni, Santri Muhammadiyah yang Hijrah dari PDIP ke PSI

57 hari lalu

Petualangan Politik Raja Juli Antoni, Santri Muhammadiyah yang Hijrah dari PDIP ke PSI

Sebelum jadi wakil menteri, Raja Juli Antoni meninggalkan PDIP dan mengundurkan diri dalam pencalonan Ketua Umum PP Muhammadiyah demi PSI.

Baca Selengkapnya

Sejarah GP Ansor yang Disorot Usai Bubarkan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah

57 hari lalu

Sejarah GP Ansor yang Disorot Usai Bubarkan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah

GP Ansor adalah organisasi kepemudaan dan keagamaan yang didirikan 10 Muharram 1353 Hijriah.

Baca Selengkapnya

Sejarah GP Ansor yang Disorot Usai Bubarkan Pengajian Syafiq Riza Basalamah di Surabaya

57 hari lalu

Sejarah GP Ansor yang Disorot Usai Bubarkan Pengajian Syafiq Riza Basalamah di Surabaya

GP Ansor adalah organisasi kepemudaan dan keagamaan yang didirikan 10 Muharram 1353 Hijriah.

Baca Selengkapnya

Kericuhan di Kajian Syafiq Riza Basalamah, Polisi Panggil 6 Saksi dari GP Ansor dan Banser

57 hari lalu

Kericuhan di Kajian Syafiq Riza Basalamah, Polisi Panggil 6 Saksi dari GP Ansor dan Banser

Kasatkorcab Banser Kota Surabaya menyerahkan sepenuhnya kasus kericuan saat pembubaran kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah.

Baca Selengkapnya