Mahfudz Siddiq Sebut Pemecatan Kader PKS karena Terkait Garbi

Kamis, 18 Oktober 2018 09:52 WIB

Mahfudz Siddiq. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq mengatakan sudah banyak kader partainya yang dipecat lantaran bergabung atau dianggap dekat dengan organisasi masyarakat Gerakan Arah Baru Indonesia atau Garbi yang diinisiasi Anis Matta. Sejumlah pengurus dewan pimpinan wilayah, kata salah satu anggota Garbi ini, juga terkena imbas pemecatan tersebut.

Baca: Besutan Anis Matta, Ini Daerah yang Telah Deklarasikan Garbi

"Kasus-kasus pemecatan dari jabatan dan dari anggota sejak 2016 kan terkait dengan tuduhan terlihat dengan gerakan ABI (Arah Baru Indonesia)," kata Mahfudz kepada Tempo, Kamis, 18 Oktober 2018.

Mahfudz mencontohkan, pemecatan pengurus DPW di antaranya terjadi di daerah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara. Tak hanya di tingkat DPW, pengurus di tingkat kabupaten/kota pun juga terkena imbas.

Kata loyalis eks Presiden PKS Anis Matta ini, Garbi merupakan ormas untuk mendiseminasi gagasan tentang Arah Baru Indonesia. Arah baru yang dia maksud ialah melanjutkan dan melejitkan perjalanan bangsa dan negara menjadi salah satu kekuatan dunia. Dia pun enggan mengaitkan keberadaan Garbi dengan partai dakwah.

Advertising
Advertising

Mahfudz juga enggan menduga-duga apakah PKS memandang Garbi sebagai ancaman. Dia mengklaim, Garbi dibentuk sebagai gerakan intelektual yang tidak berkaitan dengan partai politik tertentu.

Baca: Fahri Hamzah: Garbi Jadi Tanda Akhir PKS

"Bahwa PKS kemudian memandang bahwa kader PKS yang aktif atau terlibat di Garbi sebagai ancaman atau bahkan musuh, ya, itu urusan PKS," kata dia.

Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynuddin menampik partainya melakukan pemecatan terhadap kader yang bergabung atau dekat dengan Garbi. Menurut Suhud, partai hanya melakukan pergantian atau pemindahan posisi terhadap kader-kadernya sesuai kebutuhan.

"Penempatan atau penunjukan seorang kader di posisi atau jabatan tertentu, baik di internal struktur maupun jabatan publik itu sifatnya penugasan atau mandatory," kata Suhud kepada Tempo, Kamis, 18 Oktober 2018. "Jadi kapan saja partai dapat mengubah atau memindahkan posisi sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan partai."

Berita terkait

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

6 jam lalu

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

Golkar melakukan survei untuk mengetahui nama-nama tokoh yang punya peluang paling kuat untuk menang dalam Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

11 jam lalu

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Suara partai anggota Koalisi Perubahan pada Pileg 2024 menjadi modal pertama untuk menatap Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

13 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

PKS tengah mendatangi tokoh-tokoh potensial yang punya peluang untuk diusung di Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

2 hari lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

3 hari lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

4 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

4 hari lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya