Rumah Sudah Didata, Korban Gempa Lombok Sembalun Tunggu Bantuan

Rabu, 22 Agustus 2018 18:58 WIB

Seorang anak tiga tahun di desa Penimbung Gunung Sari Lombok Barat, lolos dari maut usai diselamatkan oleh neneknya, dan diungsikan di kebun sejauh 300 meter dari rumahnya. Foto: Akhyar M. Nur

TEMPO.CO, Lombok- Hampir satu bulan warga Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, tidur di tenda posko pengungsian. Rumah mereka luluh lantak dihantam gempa Lombok berkekuatan 6.4 skala richter pada 29 Juli lalu dan gempa-gempa susulan. Warga Dusun Sajang Daya, Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Eni, mengatakan setelah gempa pertama itu keesokan harinya ada pendataan rumah oleh Ketua Rukun Tetangga. “Rumah saya tinggal puing-puing itu saja,” ujarnya saat ditemui di posko 1 Sajang, Sembalun, 22 Agustus 2018.

Eni mengatakan juga sudah menyerahkan data Kartu Keluarga, fotokopi Kartu Tanda Penduduk, dan nomor ponsel ke pegawai BRI untuk membuka rekening. Petugas bank datang ke kantor desa. “Tapi sampai saat ini belum dikasih buku rekeningnya,” kata dia.

Baca:
Cerita Pengungsi Gempa Lombok di Islamic ...
Akibat Gempa Lombok, Beberapa Bukit Longsor ...

Ia pun belum tahu bakal mendapat bantuan dari pemerintah atau tidak untuk membangun rumahnya. Sementara ini, Eni bersama suaminya juga memilih tinggal di tenda saja. “Masih belum kepikiran bangun rumah lagi. Trauma masuk rumah,” kata dia.

Gempa Lombok mengguncang sejak akhir Juli lalu. Saat itu, terdapat 16 korban jiwa. Gempa susulan dengan kekuatan lebih besar mengguncang pulau seribu masjid itu pada 5 Agustus hingga saat ini. Korban meninggal mencapai 500-an orang.

Baca: Korban Gempa Lombok di Mataram Kekurangan ...

Kepala RT 2 Dusun Sajang, Andi Suhadi, membenarkan sudah mendata seluruh warganya atas perintah kepala desa. Namun, ia tidak tahu tindak lanjut setelah itu. “Soalnya sampai saat ini tidak pernah ada perangkat pemerintah baik tingkat kecamatan, kabupaten, atau provinsi yang datang ke kami,” ujar Andi.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan ada sekitar 400 kepala keluarga dengan 1020 jiwa di Dusun Sajang. Hampir semua rumah luluh lantak diguncang gempa Lombok. Para warga tidur di posko yang ada di lapangan serta beberapa mendirikan tenda di depan rumah masing-masing.

Simak: Pemerintah Putuskan Gempa Lombok Bukan ...

Menurut Andi, bantuan juga kian menipis. “Khususnya air bersih untuk mandi dan mencuci. Sehari hanya dikirim satu tangki untuk satu dusun ini. Kadang malah tidak sama sekali,” kata dia.

Sama halnya dengan warga di Dusun Sajang, Sembalun, pendataan kerusakan rumah juga sudah dilakukan di Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Ada lima kecamatan yang hancur terkena gada lindu pada 5 Agustus lalu itu. Ekki Irwanto, warga Dusun Papak, Desa Segara Katon, Kecamatan Gangga, mengatakan pendataan sudah dilakukan sepekan lalu. “Kayaknya perlu pendataan ulang karena gempa 19 Agustus kemarin banyak juga rumah yang rusak,” kata Ekki.

Berbeda dengan di Sembalun yang sudah diminta membuka rekening bank, warga Kecamatan Gangga belum diminta apa-apa. “Kami tidak diminta bikin akun bank,” ujarnya. Saat ini, kata Ekki, sekitar 90 persen rumah di Kecamatan Gangga rusak parah akibat gempa Lombok.

Berita terkait

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

15 Mei 2024

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

Gempa Lombok 2018 meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat.

Baca Selengkapnya

Melongok Tradisi Nyalamaq Dilauq di Desa Tanjung Luar Lombok Timur dan Sejarahnya

4 Agustus 2023

Melongok Tradisi Nyalamaq Dilauq di Desa Tanjung Luar Lombok Timur dan Sejarahnya

Pada tahun ini, penyelenggaraan Nyalamaq Dilauq merupakan upacara adat yang ke-19 dan sudah masuk even kalender pariwisata daerah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 2 Orang di Lombok Timur NTB

15 Juli 2023

Densus 88 Tangkap 2 Orang di Lombok Timur NTB

Dua orang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri di Kabupaten Lombok Timur, NTB pada Jumat malam, 14 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Bukit Kayangan di Tepi Laut Selat Alas, Dapat Menikmati Keindahan Gunung Rinjani dan Gulungan Ombak

4 Juni 2023

Bukit Kayangan di Tepi Laut Selat Alas, Dapat Menikmati Keindahan Gunung Rinjani dan Gulungan Ombak

Bukit Kayangan berada di lintasan jalan keluar masuk dua pelabuhan yaitu untuk kapal feri di Pelabuhan Kayangan dan kapal barang di Pelabuhan Labuhan

Baca Selengkapnya

Jokowi Sentil Rumitnya Pencairan Bantuan Gempa Lombok, Palu, hingga Cianjur

2 Maret 2023

Jokowi Sentil Rumitnya Pencairan Bantuan Gempa Lombok, Palu, hingga Cianjur

Presiden Jokowi mengatakan masyarakat harus dibuat menunggu karena ternyata pencairan dana bantuan gempa dan bencana alam lain ruwet setengah mati.

Baca Selengkapnya

Beragam Cerita Dibalik Corak Tenun Ikat Pulau Maringkik, Intip Pembuatanya

19 Februari 2023

Beragam Cerita Dibalik Corak Tenun Ikat Pulau Maringkik, Intip Pembuatanya

Di Desa Pulau Maringkik, ada enam corak tenun ikat hasil kerajinan para perempuan di daerah itu yang menuangkan kisah mereka di bentangan kain itu.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Geologi soal Kemunculan Mirip Pulau Kecil usai Gempa Maluku

11 Januari 2023

Kata Pakar Geologi soal Kemunculan Mirip Pulau Kecil usai Gempa Maluku

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia bicara munculnya material mirip pulau kecil di Desa Teinaman, Kepulauan Tanimbar usai gempa Maluku

Baca Selengkapnya

Gumbang Ganang: Lukisan Panorama Alam Terhampar dalam Satu Kali Pandang

9 Agustus 2022

Gumbang Ganang: Lukisan Panorama Alam Terhampar dalam Satu Kali Pandang

Pokdarwis Desa Obel-obel berniat menjadikan Gumbang Ganang sebagai destinasi wisata unggulan dan akan dibangun bumi perkemahan.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Lombok Timur Gelar Jalan Santai Rinjani Color Run, Peserta Bisa Seruput Kopi Sembalun

8 Agustus 2022

Kabupaten Lombok Timur Gelar Jalan Santai Rinjani Color Run, Peserta Bisa Seruput Kopi Sembalun

Peserta Rinjani Color Run akan menyeruput kopi Arabika hasil panenan di Sembalun yang berlokasi di ketinggian 1.056 meter.

Baca Selengkapnya

Ritual Tiga Tahunan Ngayu-ayu di Masyarakat Sasak untuk Merawat Tanah Sembalun

17 Juli 2022

Ritual Tiga Tahunan Ngayu-ayu di Masyarakat Sasak untuk Merawat Tanah Sembalun

Ia menuturkan, ritual ngayu-ayu ini dulu biasa dilakukan para leluhur untuk memutus mata rantai hama padi beras merah.

Baca Selengkapnya