Daftar ke KPU, Jokowi: Demokrasi Bukan Perang, Tapi Adu Gagasan

Reporter

Syafiul Hadi

Jumat, 10 Agustus 2018 15:33 WIB

Pasangan capres dan cawapres Jokowi - Ma'ruf Amin berdoa saat deklarasi di Gedung Joang 45 sebelum mendaftarkan diri ke kantor KPU, Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2018. Keberangkatan Jokowi - Ma'ruf Amin ke KPU ditemani para ketua umum partai koalisi. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin, mendaftarkan diri sebagai pasangan calon presiden 2019 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat, 10 Agustus 2018.

Baca: Jokowi - Ma'ruf Amin ke KPU, Ketua Partai hingga Menteri Hadir

Setelah mendaftar di ruang utama lantai dua gedung KPU, Jokowi, dengan didampingi Ma'ruf beserta ketua umum partai koalisi, menggelar konferensi pers. Dalam sambutannya itu, dia berpesan agar pemilihan presiden ini dijadikan sebagai ajang kegembiraan.

"Di mana setiap orang bisa menunjukkan berdemokrasi dengan penuh kegembiraan, penuh riang gembira," ujarnya.

Baca: Maruf Amin Cawapres, PA 212 Tetap Ogah Dukung Jokowi

Menurut Jokowi, proses demokrasi ini bukanlah perang. Ia juga menegaskan proses demokrasi bukanlah sebuah permusuhan antara masyarakat dan koalisi politik. "Ini ajang mengadu gagasan, mengadu ide, mengadu rekam jejak, dan mengadu prestasi," katanya.

Jokowi mengimbau kepada masyarakat agar jangan bermusuhan karena berbeda dalam politik. Sebab, kata dia, permusuhan dapat membuat putusnya tali persaudaraan antarwarga. "Karena aset terbesar bangsa kita adalah persatuan dan kesatuan. Aset yang sangat penting, yang sangat berharga, yang perlu kita jaga dan kita rawat bersama," ucapnya.

Baca: Ditanya Dukungan Ahok ke Jokowi, Ini Jawaban Pengacara

Advertising
Advertising

Jokowi dan Ma'ruf mendaftar di KPU sekitar sejam. Mereka tiba di KPU pukul 09.28 dan keluar dari gedung pukul 10.40. Sebelumnya, pasangan capres ini bersama para petinggi partai koalisi berkumpul di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, untuk bersama-sama bergerak ke KPU.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

2 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

3 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

3 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

3 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

4 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

4 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

5 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Suara PPP di 35 Dapil Banten Pindah ke Partai Garuda

7 jam lalu

KPU Bantah Suara PPP di 35 Dapil Banten Pindah ke Partai Garuda

KPU membantah tudingan PPP mengenai perpindahan suara dari PPP kepada Partai Garuda di 35 daerah pemilihan (dapil) di Provinsi Banten.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

7 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya