Gempa Lombok Kemarin Terbesar di Zona Subduksi Flores Back Arc

Senin, 6 Agustus 2018 15:01 WIB

Warga yang panik menaiki kendaraan ketika terjadi gempa berkekuatan 7SR di Kecamatan Ampenan, Mataram, NTB, Ahad, 5 Agustus 2018. BMKG sempat mengeluarkan peringatan tsunami, sebelum akhirnya dicabut kembali. ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi atau PVMBG M Arifin Joko Pradipto mengatakan gempa Lombok yang terjadi Ahad, 5 Agustus 2018 dengan kekuatan 7 skala Richter, terhitung yang terbesar jika mengacu pada katalog gempa merusak di zona subduksi Flores Back Arc sejak tahun 1612 sampai 2014. “Ini yang terbesar,” kata dia.

PVMBG mencatat ada tiga gempa merusak yang bersumber dari zona subduksi Flores Back Arc itu. Gempa Lombok pertama terjadi pada 30 Mei 1979 pukul 16:23:33, dengan pusat gempa 8,2 LS-115,9 BT berkekuatan 6,1 kedalaman 25 kilometer. Goncangan gempa tercatat VIII-IX MMI mengakibatkan 29 luka berat, 98 luka ringan, 295 rumah penduduk rusak berat, 89 sarana ibadah rusak tersebar di Tanjung, Bayan, Ganga, Cakranegara, Narmada, serta Kediri.

Baca:
PVMBG: Sumber Dua Gempa Lombok Berada di Zona yang Sama
Mengapa Gempa Lombok Terjadi Terus-terusan? Ini Penjelasan PVMBG

Peristiwa kedua terjadi d Lombok Barat pada 20 Januari 2004 pukul 04:59:30 WITA dengan pusat gempa 8,4 LS-115,95 BT dengan kekuatan gempa 6,2 Skala Richter kedalaman 33 kilometer. Skala goncangan gempa tercatat VI MMI mengakibatkan 32 orang luka, 2.224 rumah warga rusak, 24 masjid serta 7 sekolah rusak. Areal kerusakan tersebar di Mataram, Singkur, Motong Gading, Pemenang, Sekotong, Selagalas, dan Batukliang.

Gempa ketiga terjadi Lombok Utara pada 22 Juni 2013 dengan pusat gempa 8,43 LS-116,04 BT kekautan gempa 5,4 Skala Richter kedalaman 10 kilometer. Skala goncangan gempa tercatat V MMI mengakibatkan 30 orang luka, 5.286 rumah rusak tersebar di Ganga, Tanjung, dan Pemenang.

Advertising
Advertising

Baca: 358 Orang Dievakuasi dari Pulau Gili Trawangan

Kepala PVMBG Kasbani mengatakan gempa Lombok yang berselang sepekan yakni 29 Juli 2018 dan 5 Agustus 2018 berasal dari zona yang sama. “Gempa-gempa ini berada dalam zona yang sama, zona Flores Back Arc Thsrust,” kata dia di kantornya, di Bandung, Senin, 6 Agustus 2018.

Zona subduksi atau thrust memanjang di utara Pulau Lombok hingga Flores. Panjangnya jauh lebih pendek dari zona subduksi di bagian selatan jajaran pulau-pulau itu, yakni zona subduksi akibat pertemuan lempeng benua yang memanjang sejak dari Aceh, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, hingga Pulau Timor. “Zona ini adalah busur vulkanik di sepanjang pulau-pulau itu, ada hunjaman.”

Simak:
Pasca- Gempa Lombok, Terjadi 132 Kali Guncangan Susulan
Gempa Lombok, Ini Kendala Penanganan dan Kebutuhan Mendesak

Kasbani mengatakan dua gempa Lombok berikut gempa susulannya berasal dari kelompok sesar di busur Flores. Kelompok-kelompok sesar naik, arah sudutnya naik dari selatan (dari utara menghunjam ke bawah). “Thrust (subduksi) itu di zona ini.” Gempa inilah yang menyebabkan kerusakan, karena paling dekat dengan lokasi gempa.

Berita terkait

Gunung Semeru Turun Status jadi Waspada, PVMBG Minta Masyarakat Tetap Jauhi Area Besuk Kobokan

15 Juli 2024

Gunung Semeru Turun Status jadi Waspada, PVMBG Minta Masyarakat Tetap Jauhi Area Besuk Kobokan

PVMBG menurunkan status aktivitas vulkanik Gunung Semeru, terhitung pada Senin, 15 Juli 2024 pukul 15.00 WIB dari Siaga menjadi Waspada.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

15 Mei 2024

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

Gempa Lombok 2018 meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

11 Mei 2024

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

Gunung api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali erupsi pada dinihari pukul 00.24 WIT, Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

21 April 2024

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

18 April 2024

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

1 Maret 2024

60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

Gunung Api Marapi di Sumatera Barat tercatat mengalami sekitar 60 kali sepanjang Februari 2024. Erupasi masih terjadi ketika proses akumulasi data.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

23 Februari 2024

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

Gunung Ibu Halmahera kembali meletus tengah malam, pada pergantian hari. Hujan abu mencapai pemukiman warga.

Baca Selengkapnya

Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

22 Februari 2024

Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

Sudah ada 42 kali letusan Gunung Marapi sejak awal Februari 2024 hingga hari ini. Abunya sempat menyundul ketinggian 900 meter.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 450 Meter

26 November 2023

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 450 Meter

PVMBG merekam aktivitas erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi lebih kurang 450 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau.

Baca Selengkapnya

Gunung Dukono Halmahera Meletus Pagi Ini

21 November 2023

Gunung Dukono Halmahera Meletus Pagi Ini

PVMBG menyampaikan Gunung Dukono di Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, pada Selasa, 21 November 2023, pukul 07.33 WIT meletus .

Baca Selengkapnya