Menhan Janji Tambah Kapal Bantu Rumah Sakit TNI Secara Bertahap
Reporter
Syafiul Hadi
Editor
Endri Kurniawati
Kamis, 26 Juli 2018 16:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyanggupi rencana TNI untuk menambah kapal bantu rumah sakit. Namun, penambahan kapal tidak bisa diadakan sekaligus. "Dilakukan bertahap," kata Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis, 26 Juli 2018.
Menurut Ryamizard pengadaan kapal bantu rumah sakit secara bertahap itu sama dengan penambahan armada kapal lainnya. "Saya katakan tadi kita (lihat) ancaman yang nyata dulu. Yang belum nyata, ngapain (ditambah)."
Baca:
Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI
Panglima TNI: Pengamanan Asian Games 2018 Mirip Pilkada Serentak
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berencana menambah kapal bantu rumah sakit di institusinya. Saat ini, TNI hanya memiliki satu kapal bantu rumah sakit yaitu Kapal Republik Indonesia (KRI) dr. Soeharso. "Mudah-mudahan rencana strategis (renstra) ketiga kami ajukan untuk penambahan," ujar Hadi di KRI Soeharso, Senin, 23 Juli 2018.
Menurut Hadi, rencana penambahan kapal bantu rumah sakit ini akan disesuaikan dengan rencana strategis serta keuangan negara. Namun, dia tak merinci berapa jumlah kapal bantu rumah sakit yang akan ditambah.
Baca: Tambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI ...
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar Fadhilah tak dapat memastikan jumlah ideal penambahan kapal bantu rumah sakit ini. Menurut dia, tak ada ukuran ideal jumlah kapal bantu rumah sakit untuk negara seluas Indonesia. "Kira-kira butuh berapa idealnya? kalau saya sebagai TNI idealnya 10," ujar dia.
KRI dr. Soeharso telah banyak menjalankan misi kemanusiaan seperti membantu pengobatan masyarakat di daerah terpencil dan pulau terluar Indonesia. Kapal milik TNI ini menjadi kapal bantu rumah sakit saat tragedi tsunami Aceh 2004.
Simak: Alutsista TNI, KSAL Minta 35 Kapal Perang ...