Muhaimin Bantah Memaksa Jokowi Menerimanya sebagai Cawapres
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Endri Kurniawati
Senin, 23 Juli 2018 09:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar membantah anggapan PKB memaksa bakal calon wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi menerimanya sebagai calon wakil presiden atau cawapres. “Hanya menunjukan sebelum yang lain bekerja, PKB sudah bekerja sungguh-sungguh lebih dulu," kata dia pada peringatan Hari Lahir PKB di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Ahad, 22 Juli 2018.
Muhaimin mengatakan banyak yang mengiranya ambisius karena ia dan PKB terus-terusan mengkampanyekan "Join", akronim dari Jokowi - Muhaimin . “Banyak yang salah paham.”
Baca:
Cawapres Jokowi Akan Diumumkan dalam Satu atau Dua Pekan Lagi
Relawan Deklarasi Dukung Jokowi Dua Periode
Presiden Jokowi mengenang kala ia dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mendayung perahu bersama saat meninjau kesiapan sejumlah arena pertandingan untuk Asian Games 2018 di Palembang, Sumatera Selatan, pekan lalu. Dalam acara itu, Jokowi mengatakan mendayung itu simbol kerja sama antara ia dan Muhaimin atau Cak Imin.
"Kami telah bekerja sama, dan dalam dunia usaha yang namanya kerja sama ya 'Join'," ujar Jokowi, disambut tawa para kader PKB yang hadir.
Baca:
Hadiri We The Fest, Jokowi Ingin Kenali Generasi Milenial
PAN Buka Peluang Hadiri Pertemuan Jokowi dan Partai ...
Jokowi mengulang kembali pernyataannya Ahad malam. "Ya memang itu, yang namanya bekerja sama ya 'join'," tuturnya.
'Join' menjadi kata spesial dalam acara peringatan Hari Lahir PKB. Pasalnya kata ini digunakan oleh PKB untuk mengkampanyekan agar Presiden Jokowi memilih Cak Imin sebagai calon wakilnya di pemilihan presiden atau pilpres 2019.
Simak:
Bermain Bareng Anak-anak, Jokowi Ingat Lagu ...
Survei LIPI: Pemilih PAN dan Demokrat Cenderung Pilih ...
Sebelumnya, Jokowi menuturkan kandidat cawapresnya sudah mengerucut menjadi lima orang dari 10 orang. Nama Muhaimin masuk di dalamnya.