Alasan Politikus ini Uji Materi Larangan Eks Koruptor Jadi Caleg

Rabu, 11 Juli 2018 08:11 WIB

Sekretaris Jendral Partai Gerindra Ahmad Muzani (kanani) bersama Ketua DPD Partai Gerindra Mohamad Taufik (kiri) memberikan surat pendeklarasian saat perayaan ulang tahun ke-10 di Lapangan Arcici di Jakarta, 11 Maret 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Politikus Partai Gerindra Muhammad Taufik mengajukan permohonan uji materi aturan yang melarang mantan narapidana korupsi menjadi calon anggota legislatif atau caleg.

Taufik menggugat Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Baca : Surya Paloh Larang Menteri dari NasDem Jadi Caleg

Permohonan uji materi itu didaftarkan ke Mahkamah Agung pada Selasa, 10 Juli 2018. Menurut info di laman kepaniteraan.mahkamahagung.go.id, permohonan uji materi Taufik teregister dengan nomor 43 P/HUM/2018. Pihak termohon dalam perkara tersebut adalah Ketua KPU Arief Budiman.

Taufik pun membenarkan telah mengajukan uji materi tersebut. "Bukan saya doang yang menggugat, banyak itu," kata Taufik melalui sambungan telepon pada Selasa malam, 10 Juli 2018.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta ini menyoal larangan eks napi korupsi menjadi calon anggota legislator. Dia menilai larangan itu bertentangan dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Simak pula :
Asian Games, Akses ke Stadion GBK Senayan Resmi Ditutup
Polisi Tangerang Tembak Bos Geng Penjambretan, Ini Daftar Aksinya


Adapun ihwal legal standing, Taufik mengatakan uji materi ini tak terlepas dari keinginannya untuk kembali mengikuti pemilihan legislatif 2019. "Iya mau nyaleg DPRD dari dapil (daerah pemilihan) yang sama," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Gerindra DKI Jakarta ini.

Taufik sebelumnya pernah menjadi terpidana korupsi. Taufik pernah divonis 18 bulan penjara lantaran terbukti terlibat korupsi pengadaan barang dan alat peraga saat menjadi Ketua KPU DKI Jakarta. Kasus korupsi itu disebut merugikan negara sebesar Rp 488 miliar.

Dalam berbagai kesempatan, Taufik mengatakan ingin menjadi caleg kembali. Belakangan dia bahkan mengungkapkan keinginannya menjadi Ketua DPRD DKI Jakarta.

Berita terkait

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

2 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

4 jam lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

18 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

19 jam lalu

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

Kata Gerindra soal politik toksik.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

1 hari lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

2 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

2 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

3 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya