Kata Rommy PPP Soal JK dan Anies Pulang Bareng dari Acara NU
Reporter
Taufiq Siddiq
Editor
Juli Hantoro
Rabu, 4 Juli 2018 07:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy berpendapat hubungan politik Jusuf Kalla atau JK dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah dekat sejak pencalonan Anies dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Hal tersebut disampaikan politikus yang akrab disapa Romi itu, menanggapi JK mengajak Anies Baswedan berangkat dan pulang bersama dengan mobil wakil kepresidenan. "Sejak Pilkada DKI, pak JK yang pertama kali membawa nama Anies dalam pemilihan gubernur," ujarnya saat ditemui di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Selasa 3 Juli 2018.
Baca juga: Usai Diberi Nasihat JK, Airlangga Hartarto Enggan Berkomentar
Keduanya terlihat saat menghadiri acara halal bihalal di Kantor Pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta Pusat, Selasa malam, 3 Juli saat. Mereka berangkat menggunakan mobil dinas Jusuf Kalla. Usai acara, Anies kembali menumpang mobil berpelat RI-2 tersebut.
Romi menyebutkan jika ada pembicaraan antara JK dan Anies untuk memajukan mantan Rektor Universitas Paramadina itu dalam bursa calon presiden dan wakil presiden 2019, mungkin hal tersebut lanjutan dari apa yang telah JK lakukan dalam Pilgub DKI Jakarta.
Jusuf Kalla dan Anies Baswedan duduk berdampingan di kursi belakang. Posisi Anies berada di belakang supir. Ketika mobil hendak berangkat, Anies sempat melambaikan tangan ke arah kerumunan di sekitar mobil.
Baca juga: Soal JK - AHY, PDIP: Semoga Golkar Imun terhadap Virus Demokrat
Ini kali kedua Anies Baswedan satu mobil bersama Jusuf Kalla. Anies pernah diantar JK ke Balai Kota pada Jumat, 29 Juni 2018. Keduanya semobil setelah meninjau venue Asian Games bersama.
Namun, lanjut Romi bukan hal yang mudah dalam perkembangan politik hari ini, calon presiden atau calon wakil presiden muncul tanpa partai politik. "Pertanyaan adalah, sekarang orang yang jelas-jelas ketua partai politik sulit, apa lagi maju tanpa ada partai politik," katanya