Pengamat: Lihat Pilkada, Jokowi di Atas Angin pada Pilpres 2019

Reporter

Dewi Nurita

Sabtu, 30 Juni 2018 17:02 WIB

Istri PM Malaysia, Siti Hasmah, mengisi buku tamu dengan disaksikan suaminya, Mahathir Mohamad, Presiden Jokowi, dan Ibu Negara Iriana Jokowi dalam pertemuan bilateral pada Jumat, 29 Juni 2018. Mahathir dijadwalkan berada di Indonesia selama dua hari. Bay Ismoyo/Pool via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan hasil pemilihan kepala daerah atau pilkada 2018 membuat posisi Presiden Joko Widodo atau Jokowi berada di atas angin pada pemilihan presiden atau pilpres 2019. "Jokowi di atas angin," ujar Hendri dalam sebuah acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 30 Juni 2018.

Hasil survei hitung cepat atau quick count lembaga survei menunjukkan pasangan calon gubernur yang diusung partai-partai pendukung Jokowi menguasai 10 dari 17 provinsi penyelenggara pemilihan. Apalagi beberapa calon gubernur yang unggul berdasarkan hasil quick count telah menyatakan dukungan kepada Jokowi.

Baca:
Pilpres 2019, PDIP: Ada yang Ingin Memecah Jokowi dengan Koalisi
Khofifah Menyatakan Dukung Jokowi di Pilpres 2019, PDIP: So What?

Pemenang pilkada yang mendukung Jokowi di antaranya Khofifah Indar Parawansa, yang memenangi pilkada di Jawa Timur, dan Ridwan Kamil, yang memenangi pilkada Jawa Barat. Keduanya menyatakan siap mendukung pencalonan Jokowi pada pilpres 2019 setelah dinyatakan menang versi hitung cepat.

Penilaian Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono sebaliknya. Saat ini, kata Ferry, tren elektabilitas Jokowi justru sedang menurun. Hal itu, menurut dia, terbukti dari melonjaknya hasil hitung cepat dua pasangan calon usungan partainya, yakni Sudirman Said-Ida Fauziyah di Jawa Tengah dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Jawa Barat.

Advertising
Advertising

Berdasarkan hasil quick count LSI Denny JA, misalnya, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu memperoleh 27,98 persen suara. Sedangkan di Jawa Tengah, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah bersaing ketat dengan inkumben Ganjar Pranowo-Taj Yasin, dengan perolehan masing-masing 41,47 persen berbanding 58,26 persen di “kandang banteng” itu. "Ini sudah tanda-tanda masyarakat menginginkan ganti presiden 2019," ujar Ferry pada acara yang sama.

Baca:
Fadli Zon Sebut Jusuf Kalla Bisa Jadi Kingmaker di Pilpres 2019...
Khofifah Menyatakan Dukung Jokowi di Pilpres...

Pendaftaran bakal calon pasangan presiden dan wakil presiden akan dibuka pada awal Agustus mendatang. Sejauh ini, Jokowi telah mengantongi deklarasi dukungan dari PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura. Jokowi diperkirakan kembali berhadapan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang juga berpeluang mendapat dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sementara itu, Partai Demokrat, yang mengklaim diri sebagai “partai tengah”, sampai saat ini masih berupaya menjajaki kemungkinan membentuk poros ketiga untuk menghadapi pilpres 2019. Kendati mendapat ajakan dari Gerindra untuk bergabung, Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Didi Irawadi mengatakan, sampai saat ini, partainya masih optimistis bisa membentuk poros ketiga. "Kami terus membangun komunikasi dengan berbagai partai, menjajaki kemungkinan berkoalisi," ujar Didi kepada Tempo, Sabtu.

Berita terkait

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

2 jam lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

3 jam lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

4 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

4 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

7 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

7 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

8 jam lalu

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

PDIP telah membuka pendaftaran dan penyaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo. Sebanyak 12 orang telah mendaftar.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

8 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

8 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

9 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya