Gerindra: Fadli Zon Mengkritik, Bukan Menghina Yahya Staquf

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 13 Juni 2018 08:48 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade membantah tudingan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman bahwa Fadli Zon telah menghina anggota Dewan Pertimbangan Presiden Yahya Staquf yang baru saja menjadi pembicara dalam sebuah acara di Israel.

"Bang Fadli enggak ada maksud menghina. Beliau mengkritisi seorang pejabat negara (Wantimpres) yang datang ke Israel," kata Andre saat dihubungi Tempo pada Rabu dini hari, 13 Juni 2018.

Baca: Gerindra Tanggapi Tudingan Nuruzzaman Soal Isu SARA Pilkada DKI

Menurut Andre, tidak hanya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu saja yang memprotes tindakan Yahya Staquf. "Bukan hanya bang Fadli Zon, banyak tokoh yang lain," ujarnya.

Advertising
Advertising

Khatib Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf mengisi kuliah umum The Israel Council on Foreign Relations oleh American Jewish Committee (AJC). Dalam video yang diunggah AJC, Yahya Staquf mengatakan kehadirannya di acara itu untuk melanjutkan langkah mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terkait toleransi beragama.

Menanggapi kuliah umum dari Yahya Staquf itu, lewat akun Twitter-nya Fadli Zon mencuit, “Cuma ngomong begitu doang ke Israel. Ini memalukan bangsa Indonesia. Tak ada sensitivitas pada perjuangan Palestina. #2019GantiPresiden”.

Baca: Wasekjen Gerindra Tuding Fadli Zon Hina Yahya Staquf

Nuruzzaman geram karena reaksi Fadli Zon dibelokkan menjadi hal yang bersifat politis, yaitu isu ganti presiden. "Bagi santri, penghinaan pada kiai adalah tentang harga diri dan marwah,” ujarnya. Nuruzzaman pun langsung menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra.

Adapun beberapa alasan lain pengunduran diri Nurruzaman dari Gerindra di antaranya karena menilai Partai Gerindra sudah tidak sejalan lagi dengan jalan perjuangannya. “Gerindra ternyata belok menjadi sebuah kendaraan kepentingan yang bukan lagi berkarakter pada kepedulian dan keberanian, tapi berubah menjadi mesin rapuh yang hanya mengejar kepentingan saja,” kata dia.

Baca: Wasekjen Gerindra Keluar dari Partai, Gara-gara Fadli Zon?

Nurruzaman mengatakan pengunduran dirinya memang belum disampaikan secara resmi kepada partai. Namun, ia sudah mantap menyatakan keluar dari Partai Gerindra. “Setelah lebaran akan saya sampaikan kepada partai,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa dia belum pernah mendengar ihwal pengunduran diri Nurruzaman secara langsung. Pengunduran diri secara resmi kepada partai pun belum dilakukan. “Saya baru dengar kabar pengunduran diri beliau dari media sosial saja barusan,” ujar Dasco saat dikonfirmasi.

Berita terkait

Alasan Golkar Buka Peluang Usung Irjen Ahmad Luthfi pada Pilkada Jateng

19 jam lalu

Alasan Golkar Buka Peluang Usung Irjen Ahmad Luthfi pada Pilkada Jateng

Golkar membuka peluang bagi tokoh di luar partai yang ingin maju pada Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

22 jam lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

1 hari lalu

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut berencana menambah jumlah kementerian di kabinetnya menjadi 40.

Baca Selengkapnya

Gerindra hingga PDIP Rencana Deklrasi Bakal Calon Wali Kota Depok Hari Ini

1 hari lalu

Gerindra hingga PDIP Rencana Deklrasi Bakal Calon Wali Kota Depok Hari Ini

Sejumlah partai yang dimotori Gerindra dan PDIP menggagas koalisi gemuk untuk memenangkan Pilkada Depok 2024.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

1 hari lalu

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

Rencan Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 akan melanggar Undang-Undang Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Gerindra menyebut disiapkannya Eko Patrio jadi menteri menandakan Zulhas sudah berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal GanjarJadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Kami Hormati

1 hari lalu

Soal GanjarJadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Kami Hormati

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menghormati keputusan Ganjar Pranowo yang ingin berada di luar pemerintahan. Ini sikap yang mulia.

Baca Selengkapnya